Mohon tunggu...
Fathimah Ramadhani Binti Ahmad
Fathimah Ramadhani Binti Ahmad Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eksim: Penyakit Kulit yang Grafiknya Tidak Pernah Turun Sepanjang Sejarah, Apakah Bisa Diatasi?

8 Januari 2025   14:10 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebagai salah satu penyakit yang berkorelasi dengan genetik, eksim memang secara umum tidak akan mudah untuk diturunkan grafik kuantitasnya. Namun, eksim bisa diturunkan risikonya sejak dini. Pada beberapa kasus bagi orangtua yang memiliki eksim, memberikan ASI eksklusif bisa membantu mencegah eksim pada bayi. Sudah banyak penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI lebih jarang menunjukkan gejala eksim dibandingkan bayi non-ASI.  Karena ASI sendiri telah mengandung antibodi, sel imun, dan zat bioaktif lainnya yang melindungi bayi dari infeksi dan peradangan.

Selain itu, ASI mengandung asam lemak esensial seperti omega-3 yang membantu menjaga kesehatan kulit bayi dan memperbaiki barrier kulit. ASI juga mendukung pertumbuhan mikrobiota usus yang sehat, yang berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Mikrobiota yang seimbang dapat mengurangi risiko peradangan pada kulit.

Jadi, meskipun diyakini bahwa eksim adalah penyakit kulit yang grafiknya terus meningkat secara kuantitas, tetapi dengan kesadaran diri untuk perawatan kulit dengan tepat, risiko eksim bisa dikurangi. Mulai dari menjaga kelembapan kulit, mengonsumsi vitamin yang tepat, hingga memberi ASI eksklusif (pada bayi). Jangan lupa juga untuk menghindari faktor pemicu yang dapat memperburuk kondisi kulit sensitif, seperti bahan kimia yang keras. Dengan perhatian yang tepat, kulit bisa tetap sehat dan terhindar dari peradangan yang menyakitkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun