Mohon tunggu...
fathianisa
fathianisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Follow for more:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Abu Hurairah, dari Ahli Suffah hingga Menjadi pewaris Ilmu Rosulullah

3 Desember 2024   18:11 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat terkenal karena kontribusinya dalam periwayatan hadits. Ia dikenal sebagai periwayat hadits terbanyak dari kalangan sahabat Nabi. Namun perjalanan hidupnya untuk menjadi periwayat hadist utama tidaklah mudah, ia menghadapi banyak keslitan dan tentu saja diimbangi dengan pengorbanan yang besar. Berikut adalah kisah perjuangan Abu Hurairah dalam mengabdikan hidupnya untuk meriwayatkan hadits:

1. Latar Belakang Abu Hurairah

Nama asli Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr Ad-Dausi. Beliau terlahir di sebuah keluarga yang sangat miskin. Ia berasal dari suku Daus di Yaman dan memeluk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah. Setelah masuk Islam, Abu Hurairah meninggalkan kampung halamannya dan hijrah ke madinah, lalu segera bergabung dengan Rasulullah SAW di Madinah dan menjadi salah satu Ahli Suffah, kelompok sahabat yang tinggal di masjid untuk mempelajari Islam.

2. Dedikasi Belajar Hadits

Setelah masuk islam, Abu Hurairah memutuskan untuk tidak bekerja seperti kebanyakan orang lainnya. Ia memilih sepenuhnya mengabdikan dirinya untuk belajar dari Rasulullah SAW.Abu Hurairah dikenal sangat mencintai ilmu dan menghabiskan waktunya untuk bersama Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan banyak sahabat yang sibuk dengan pekerjaan atau urusan keluarga, Abu Hurairah memilih untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya dalam mendampingi Nabi. Ia sering mengatakan:

> "Orang-orang mengatakan, 'Abu Hurairah terlalu banyak meriwayatkan hadits.' Sebenarnya, saudara-saudara kita dari kaum Muhajirin sibuk berdagang di pasar, dan saudara-saudara kita dari kaum Anshar sibuk mengurus harta mereka. Sedangkan aku adalah seorang miskin yang selalu mendampingi Rasulullah SAW."

3. Hafalan yang Kuat


Meskipun Abu Hurairah memiliki dedikasi besar, ia awalnya khawatir tidak bisa mengingat semua hadis yang ia dengar. Suatu hari, ia mengadu kepada Nabi tentang hal ini. Nabi lalu mendoakan Abu Hurairah agar diberi ingatan yang kuat.

Abu Hurairah bercerita:
"Aku berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, aku sering mendengar ucapanmu, tetapi aku lupa.' Rasulullah bersabda, 'Bentangkan kainmu!' Aku membentangkannya, lalu beliau mendoakan dan memasukkan sesuatu ke dalam kain itu. Setelah itu, aku tidak pernah lupa pada apa pun yang aku dengar darinya."

Doa ini membuat Abu Hurairah memiliki kemampuan menghafal yang luar biasa. Ia mampu mengingat ribuan hadis yang ia dengar langsung dari Nabi.

 Hal ini merupakan salah satu Keistimewaan Abu Hurairah beliau mempunyai daya ingat yang sangat kuat. Dan itu semua berkat do'a dari nabi Muhammad SAW. Sejak saat itu, Abu Hurairah mampu menghafal hadits-hadits Rasulullah SAW dengan sangat baik. Ia meriwayatkan lebih dari 5.000 hadits yang kini tercatat dalam kitab-kitab hadits terpercaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun