Maksud mulshaq adalah lafal-lafal yang disebutkan dalam hadis Nabi, yang sama sekali tidak pernah diriwayatkan sama sekali.
Kata wa muslimatin, ini sama sekali tidak pernah ada dalam riwayat. Dengan demikian, bisa dibedakan antara mulshaq dengan yang disebut dengan ziyadatu tsiqah dan mudraj. Karena dua jenis tersebut diriwayatkan dengan sanad. Adapun mulshaq tidak pernah ada riwayatnya.
Akan tetapi, ia menyusup ke dalam lafal-lafal hadis Nabi, sedangkan tidak ada asalnya dari ucapan Nabi. Hadis yang disebutkan tersebut adalah di antara contoh mulshaq yang paling masyhur.
Tambahan kata wa muslimatin (dan wajib atas muslimah) tidak ada asalnya. Namun, arti kata tersebut menjadi konsekuensi dilihat dari segi maknanya. Karena ucapan tersebut  "atas setiap Muslim" mencakup kaum lelaki dan perempuan, sama antara keduanya.
Karena pada prinsip dasarnya, dalam khithab syariah (nash syariat yang ditujukan kepada umat) adalah ditujukan untuk dua jenis ini secara sama, lelaki dan perempuan. Kecuali bila ada dalil yang mengkhususkan salah satunya tanpa yang lainnya. Maka, mungkin saja ada khithab yang ditujukan untuk lelaki, tidak untuk wanita, atau datang khusus untuk perempuan tanpa lelaki.
Adapun memilih guru, maka sepatutnya ia memilih guru yang paling alim, paling wara, dan berumur.
la memilih orang yang telah berhasil meraih sifat kesempurnaan. Sifat sempurna yang paling agung adalah yang disebutkan dalam ucapan penyusun: yang paling alim, paling warak dan berumur. Dan sifat yang menghimpun kesempurnaan.
Bagi seorang guru seperti yang disebutkan penyusun ada tiga hal:
1. Sempurna dalam ilmu.
2. Sempurna dalam sifat wara'
3. Telah berumur