Mohon tunggu...
Fathia Daffa
Fathia Daffa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya mahasiswa di Universitas Al-Azhar Indonesia yang sedang menempuh semester 6

Saya Fathia Daffa mahasiswa di Universitas Al-Azhar Indonesia yang sedang menempuh semester 6. Saya memiliki hobi menulis dan menggambar, selain itu saya juga memiliki ketertarikan mengenai kesehatan mental. Maka dari itu saya suka dengan topik-topik pembahasan yang terkait kesehatan mental, karena dapat menambah wawasan saya mengenai hal tersebut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepsi Masyarakat Terkait Disabilitas Tunarungu

27 Januari 2023   09:57 Diperbarui: 27 Januari 2023   10:18 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk-bentuk rupa kalian dan harta-harta kalian. Tetapi Dia hanya memandang kepada amal perbuatan dan hati kalian.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).

Sebagai sesama muslim harus saling menghormati apapun kekurangan, bentuk, dan jenis tubuh yang dimiliki. Seorang muslim harus saling menghargai satu sama lain, saling peduli, saling mengerti. Sebagai sesama muslim tidak boleh membeda-bedakan manusia satu dengan manusia lainnya, tidak boleh menghina, merendahkan, bahkan mengucilkan mereka karena pelakunya akan mendapatkan siksa dari Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ  

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (Q.S Al-Hujurat: 11).

Ayat tersebut menjelaskan secara tidak langsung bahwa sesama muslim harus saling menghargai, karena sesungguhnya muslim itu satu tidak ada yang berbeda. Terkadang banyak masyarakat yang memiliki stereotip yang buruk pada penyandang disabilitas, terkadang mereka meremehkan, menertawakan, dan berpikiran bahwa mereka tidak memiliki kemampuan lebih seperti manusia normal lainnya. Tidak boleh memandang sebelah mata orang yang memiliki keterbatasan. Allah telah menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk. Maka dari itu lebih baik kita untuk membantu dan membimbing mereka untuk dapat memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya dan memaksimalkan kekurangan yang ada pada diri mereka sehingga dapat terwujud potensi yang ada dalam dirinya. Banyak dari mereka yang sukses dan memiliki kemampuan hebat yang tidak bisa dimiliki oleh manusia pada umumnya.

Pada saat ini di Indonesia, telah banyak berkembang pendidikan-pendidikan khusus yang dirancang untuk anak berkebutuhan khusus. Pemerintah sudah mulai menaruh perhatian dan menyorot pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, saat ini telah banyak instansi-instansi yang menyelenggarakan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Masyarakat memiliki persepsi bahwa penyandang disabilitas tunarungu tidak dapat mendapatkan pendidikan di sekolah pada umumnya. Mereka perlu mendapatkan perhatian lebih dari guru karena mereka memiliki keterbatasan pada cara berkomunikasinya. Melihat hal ini, pendidikan inklusi merupakan jenis pendidikan yang dapat digunakan untuk anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi merupakan wadah bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka.

Selain itu, kita juga harus ikut turut berperan dan berkontribusi dalam membangun masyarakat inklusi sebagai bentuk dukungan kepada para penyandang disabilitas. Yaitu dengan membangun dan mengembangkan lingkungan yang terbuka, melakukan penyamarataan hak dalam kehidupan bermasyarakat baik orang normal maupun penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus. Mengajak dan mengikutsertakan semua orang dari segala perbedaan yang ada, baik dari segi latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, budaya, dan lain-lain untuk turut bekerja sama dalam merangkul, saling menghormati, dan menghargai perbedaan yang ada. Tetap saling berkomunikasi dan berinteraksi sesama masyarakat dalam hal apapun, menumbuhkan rasa kasih sayang, saling menerima kekurangan yang ada pada penyandang disabilitas. Dan membantu penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus untuk dapat mengembangkan potensinya, dapat saling tolong menolong baik itu orang normal maupun berkebutuhan khusus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun