Mohon tunggu...
Fathan Yuda Febrianda
Fathan Yuda Febrianda Mohon Tunggu... Programmer - Staf IT PT Layanan Data Solusi Indonesia, Lulusan S1 Hubungan Internasional UPN Veteran Jakarta

Saya adalah Staf IT di sebuah perusahaan PT Layanan Data Solusi Indonesia dan lulusan S1 Hubungan Internasional UPN Veteran Jakarta. Saya memiliki minat di bidang hubungan internasional, keamanan dan pertahanan, geopolitik, ekonomi, perdagangan global, sejarah, politik, sosial, budaya, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pembelian Kapal Fregat Kelas PPA Untuk Memperkuat Pertahanan Laut Indonesia dari Potensi Konflik Laut China Selatan

31 Mei 2024   16:23 Diperbarui: 31 Mei 2024   16:48 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fregat kelas Type 045A. Sumber: The Diplomat.

Untuk menangani kelemahan sistem rudal anti kapal untuk kelas PPA yaitu dengan menambah sistem peluncur rudal dan/atau menambah jumlah kapal seperti fregat atau perusak modern yang mampu melakukan misi pertahanan udara dengan jumlah rudal yang lebih banyak, Opsi penambahan jumlah kapal seperti fregat atau perusak modern merupakan opsi yang baik karena tidak perlu memodifikasi kapal kelas PPA secara intens.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

 Catatan:

Kelas PPA bisa saja hanya menggunakan salah satu sistem antara Teseo Mk2/E atau Exocet MM40 Block 3. Jarak untuk rudal Teseo Mk2/E bila dibeli Indonesia akan disesuaikan kurang dari 300 km dengan kaedah Missile Technology Control Regime yang diikuti oleh Italia. Informasi kecepatan rudal Teseo hanya diinformasikan secara umum sebagai “subsonik tinggi” saja.

Tabel komparasi tersebut menunjukkan bahwa sistem rudal fregat kelas PPA berkat teknologi pemandunya, jarak dan kecepatannya yang paling tinggi di antara fregat milik China dan Vietnam. Kemampuan jelajah rudal Exocet MM40 Block 3 yang jauh ini membuat fregat kelas PPA memiliki cakupan serangan kapal musuh yang paling luas sehingga dapat melawan sasaran kapal musuh dengan lebih leluasa.

Hal yang tak kalah penting yaitu kemampuan pemandunya yang juga dipasang dengan GPS sehingga dapat melakukan misi serangan sasaran darat khususnya di wilayah pesisir pantai atau wilayah darat yang tak jauh dari kapal yang meluncurkan rudal tersebut. Dengan begitu maka fregat kelas PPA bisa dihandalkan untuk misi bantuan tembak pasukan darat.

Untuk memaksimalkan kemampuan anti kapalnya, kelas PPA bisa menggunakan rudal anti kapal yang lebih canggih dan modern di mana rudal tersebut memiliki karakteristik siluman bermanuver tinggi yang berbeda dengan rudal Exocet MM40 Block 3 yang tidak siluman. Kelebihan rudal siluman bermanuver tinggi yaitu kemampuannya untuk menghindari diteksi oleh kapal musuh agar tidak dicegat.

Rudal anti kapal siluman bermanuver tinggi yang dapat menjadi opsi untuk fregat kelas PPA seperti rudal Teseo Mk2/E, Naval Strike Missile (NSM), dan lain sebagainya. Kelebihan rudal tersebut yaitu dapat dipasang dalam bentuk tabung peluncur konvensional yang saat ini merupakan sistem peluncur rudal anti kapal pada kelas PPA (Kongsberg, 2024; MBDA, 2024).

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Sistem meriam utama kapal fregat kelas PPA memiliki keunggulan secara kualitas dan kuantitas dibandingkan fregat China dan Vietnam karena satu kapal Kelas PPA memiliki dua meriam utama dan meriam mampu menembakkan proyektil dalam berbagai peran pertempuran seperti pertahanan udara, anti kapal, dan serangan darat jarak jauh berkat jenis-jenis proyektil sesuai perintukan tersebut yang dapat ditembakinya. Sementara meriam utama fregat China dan Vietnam hanya mampu digunkan untuk misi pertahanan udara, anti kapal, dan serangan darat jarak dekat dengan proyektil konvensional saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun