Mohon tunggu...
Fathan Naufal
Fathan Naufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menggambar dan berbincang secara kritis dan liar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesenjangan Informasi Digital di Indonesia pada Era Digitalisasi dan Globalisasi

18 Desember 2023   13:39 Diperbarui: 18 Desember 2023   13:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kesenjangan informasi digital secara populer merujuk pada divisi antara individu atau komunitas yang memiliki akses dan keterampilan untuk menggunakan teknologi informasi, seperti internet, dan yang tidak dapat mengakses internet sama sekali. Hal ini dapat mencakup kesenjangan akses, karena ketidakmampuan untuk mengakses teknologi, dan adanya kesenjangan penggunaan, karena ketidakmampuan untuk menggunakan teknologi secara efektif. Menurut DataReportal, pada Oktober 2023, lebih dari dua pertiga dari total populasi dunia menggunakan ponsel, dengan jumlah pengguna ponsel "unik" mencapai 5,60 miliar. Dan selain itu 5,30 miliar orang di seluruh dunia menggunakan internet, setara dengan 65,7 persen dari total populasi global. Pew Research Center juga melaporkan bahwa lebih dari delapan dari sepuluh orang dewasa di Amerika Serikat mendapatkan berita dari perangkat digital secara teratur. Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan informasi digital masih menjadi isu yang signifikan di berbagai belahan dunia.

Mengatasi Kesenjangan Digital di Indonesia hingga saat ini masih menjadi salah satu fokus utama bagi pemerintah Indonesia. Kesenjangan Digital disebabkan karena penetrasi internet tidak tersebar secara merata. Di Indonesia, data menyebutkan penyebabnya adalah karena pembangunan hanya terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera. Menekan angka kesenjangan digital merupakan hal yang sangat penting dilakukan, karena transformasi dan membentuk ekosistem digital akan berdampak pada banyak aspek penting yang dapat mendorong masyarakat menjadi jauh lebih maju, seperti dari sektor ekonomi dan sektor pariwisata. Pemberitaan terkait kesenjangan digital belum menggambarkan secara eksplisit sehingga penyebaran internet ini belum merata ke seluruh penjuru Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa pemberitaan media- media online mengenai kesenjangan digital hanya menonjolkan atau memperlihatkan upaya pemerintah terkait pembangunan yang telah dilakukan, sedangkan menurut data masih banyak daerah yang belum terjangkau teknologi. Masyarakat perlu mengetahui kondisi kesenjangan digital sesuai realita yang ada, sehingga diharapkan dapat berdampak pada pergerakan masyarakat untuk ikut berperan dalam upaya menanggulangi permasalahan kesenjangan digital.

Kesenjangan informasi digital di Indonesia menjadi perhatian penting di era teknologi informasi saat ini. Kesenjangan digital (digital divide) sangat berdampak pada individu, rumah tangga, kawasan bisnis, dan geografis hingga berbagai tingkatan social dan ekonomi dalam hal kesempatan untuk mengakses teknologi modern. Kesenjangan digital biasanya terjadi antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara laki-laki dan perempuan. Kesenjangan informasi digital di Indonesia memiliki beberapa dampak yang signifikan, terutama pada ketidakseimbangan akses dan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Berikut adalah beberapa dampak kesenjangan digital di Indonesia:

1. Pemisahan masyarakat: Kesenjangan digital menyebabkan perbedaan dalam akses dan kemampuan menggunakan TIK antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

2. Keterbatasan informasi: Masyarakat yang tidak mampu mengakses informasi dan sumber daya TIK akan bermudah terputus pada keterbatasan sumber daya dan kemampuan teknologi yang tidak ada. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk mengambil keputusan dengan informasi terkini dan mempraktikkan dengan solusi terupdate,

3. Pengaruh pada pendidikan: Kesenjangan digital juga mempengaruhi pendidikan di Indonesia, terutama dalam keterlambatan akses ke internet dan keterbatasan kemampuan digital pada guru dan siswa. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pendidikan dan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan menggunakan teknologi secara efektif.

4. Pengaruh pada bisnis: Kesenjangan digital juga mempengaruhi bisnis, terutama bagi peternak yang bergantung pada informasi dan teknologi untuk menjalankan bisnis mereka. Masyarakat yang tidak mampu mengakses informasi dan teknologi yang diperlukan untuk bisnis dapat kesulitan dalam menghadapi persaingan dan memperluas jangkauan pasar.

5. Pembagian kemampuan digital: Untuk mengatasi kesenjangan digital, Pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya, seperti membangun infrastruktur digital yang kuat dan inklusif, serta penguatan pengembangan talenta digital dan pembentukan hukum yang tepat untuk melengkapi regulasi primer. Namun, dampak dari upaya ini masih terbatas dan memerlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mencapai keseimbangan akses dan kemampuan digital di seluruh wilayah Indonesia

Untuk mengurangi kesenjangan informasi digital di Indonesia, beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan akses terhadap perangkat dan konektivitas internet: Pemerintah Indonesia perlu membangun infrastruktur digital yang kuat dan inklusif untuk memastikan akses internet dan perangkat digital merata di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, diperlukan juga upaya untuk meningkatkan adopsi internet dan konektivitas internet yang merata.

2. Meningkatkan literasi digital: Peningkatan literasi digital di Indonesia perlu ditingkatkan, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Pemerintah dapat melakukan program pelatihan literasi digital untuk masyarakat, terutama bagi kelompok yang kurang mampu.

3. Meningkatkan akses terhadap pendidikan digital: Pendidikan digital perlu ditingkatkan di Indonesia, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Pemerintah dapat membangun infrastruktur digital di sekolah-sekolah dan memberikan pelatihan digital kepada guru dan siswa.

4. Meningkatkan akses terhadap informasi: Pemerintah dapat membangun pusat layanan internet di daerah pedesaan dan terpencil, serta memberikan akses informasi digital yang merata.

5. Meningkatkan kerjasama antarpihak: Untuk mengatasi kesenjangan digital, diperlukan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pemerintah dapat membangun kemitraan dengan perusahaan teknologi untuk memperluas akses internet dan perangkat digital di seluruh wilayah Indonesia.

Kesenjangan digital di Indonesia juga mempengaruhi pendidikan sekolah di Indonesia, di mana kesenjangan konektivitas internet menjadi perhatian pemerintah yang signifikan karena teknologi semakin berperan dalam pendidikan. Pemetaan kesenjangan digital dalam pendidikan sekolah di Indonesia melibatkan identifikasi perbedaan ketersediaan konektivitas internet dan perangkat digital antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Untuk mengatasi permasalahan kesenjangan digital di Indonesia, pemerintah telah membuat program yang bernama Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) semenjak 2008. Program KPU melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti Program Desa Dering, Desa Pintar, Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), Mobile PLIK, Jasa Akses Internet, dan lain-lain. Selain itu, pemerintah juga melakukan upaya untuk membangun infrastruktur digital yang kuat dan inklusif untuk memastikan akses internet dan perangkat digital merata di seluruh wilayah Indonesia.

Kesenjangan digital di Indonesia juga menjadi perdebatan dalam konseptualisasi kesenjangan digital yang paling terkenal. Berdasarkan informasi dari National Telecommunications and Information Administration (NTIA), kesenjangan digital adalah ketimpangan kemajuan digital yang dialami sebagian orang dalam atau 'gagap teknologi digital'. Beberapa faktor yang diidentifikasi berpengaruh terhadap kesenjangan digital antara lain jalan ke akses telekomunikasi, kondisi sosial ekonomi masyarakat, kurangnya peran pemerintah dan swasta dalam pemerataan dan memasyarakatkan TIK, serta kurang meratanya pengembangan dan penyebaran TIK di masyarakat.

Dalam rangka untuk mempersempit kesenjangan digital di Indonesia, diperlukan upaya yang terus menerus dan kerjasama antarpihak. Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk membangun infrastruktur digital yang kuat dan inklusif, meningkatkan literasi digital, meningkatkan akses terhadap pendidikan digital, meningkatkan akses terhadap informasi, dan meningkatkan kerjasama antarpihak. Dengan upaya yang terus menerus dan kerjasama antarpihak yang baik, diharapkan kesenjangan informasi digital di Indonesia dapat diminimalisir dan masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat dari teknologi informasi dan komunikasi secara merata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun