Mohon tunggu...
Fathan Muslimin Alhaq
Fathan Muslimin Alhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Anak pesisir pantai selatan yang memiliki hobi berkelana di kota orang. Berkeinginan untuk berbagi informasi tentang Indonesia sebagai bentuk kontribusi saya sebagi anak muda kepada Indonesia dalam hal penyebaran informasi yang nyata tanpa asumsi semata.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Buruh Bersuara: Tidak Berhenti Menyuarakan Tolak Tapera!

29 Juni 2024   20:09 Diperbarui: 29 Juni 2024   20:12 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Tolak Tapera di Patung Kuda || Dokumen Pribadi

Menurut analisis gerakan masyarakat sipil, kemungkinan besar dana Tapera akan digunakan untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Proyek Strategis Nasional, dan proyek tambahan. Selain itu, diyakini bahwa Program Tapera akan menjadi sumber dana untuk membayar utang negara. Sebagian besar dana Tapera berada di Surat Utang Korporasi (47 persen) dan Surat Berharga Negara (45 persen), dengan giro dan perbankan yang tersisa. 

Sebagai pengelola APBN, pemerintah dapat dengan mudah menerbitkan SBN yang dibeli oleh BP Tapera. Namun, kenaikan BI rate membuat deposito lebih menguntungkan daripada SBN, dan jika bunga SBN harus dinaikkan untuk menarik investasi, itu bisa meningkatkan beban utang pemerintah. Sebagai program pemerintah, Tapera memiliki banyak potensi, termasuk membangun IKN dan memberikan makan siang gratis di masa depan.

GEBRAK, aliansi buruh, dan mahasiswa menegaskan bahwa Tapera hanyalah alat baru untuk mengambil uang rakyat untuk kepentingan elit. Mereka bersatu untuk menentang, menuntut kebijakan yang menguntungkan rakyat kecil daripada kekayaan korporasi dan penguasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun