Setelah itu kami bernyanyi bersama dan berbaris untuk salam-salaman, yang tentunya ada sesi foto bersama. Selama kegiatan api unggun juga terdapat sedikit kendala, dimana api yang sulit dinyalakan karena kayu yang disiapkan sebelumnya sedikit terkena hujan, cuaca hari itu memang sedikit kurang mendukung, gerimis sedari sore hingga sekitar pukul 21.00, tetapi para panitia tetap berusaha agar api unggun dapat menyala.
Selagi panitia berusaha menyalakan api unggun, acara diisi dengan perkenalan dari kakak-kakak Uhamka Menyala 8 serta posisi masing-masing di kepengurusan Uhamka Menyala 8 ini seperti ketua umum, wakil, ketua bidang organisasi dan lain nya lalu juga pertunjukan dari setiap pos nya, sekitar 1 jam berusaha menyalakan api, akhirnya api unggun pun dapat dinyalakan.Â
Dikarenakan waktu yang sudah memasuki pukul 00.30 WIB, kami pun diarahkan panitia untuk tidur agar besok tidak kesiangan dan tidak kelelahan, tempat tidur wanita dan pria tentu terpisah, yang wanita tidur di ruang kumpul dan pria tidur di mushola. Kegiatan api unggun ditutup dengan rasa haru dan berkesan sehingga kami semua tertidur dengan nyenyak sampai esok pagi tiba.
Hari terakhir kegiatan pengabdian masyarakat bersama UHAMKA Menyala, Â sekaligus hari kepulangan para peserta pada 20 Februari 2022. Kami berkumpul di ruang guru pada pukul 08.00, untuk Abi Engkos dan panitia memberikan kata sambutan terakhir dan ucapan terima kasih.Â
Terjadi suasana haru melepas kepergian rombongan. Acara terakhir, yaitu sesi dokumentasi para peserta, panitia, dan abi sebagai kenang-kenangan terakhir kami di Kabupaten Lebak, Banten. Terakhir, kami memasuki mobil masing-masing berupa tronton yang telah disediakan dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H