Mohon tunggu...
Muhammad FathanFauzan
Muhammad FathanFauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa

seorang mahasiswa semester lanjut di Universitas di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Uhamka Menyala di Desa Nayagati, Kabupaten Lebak, Banten

16 Maret 2022   00:00 Diperbarui: 21 Maret 2022   21:29 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - Uhamka menyala merupakan suatu organisasi yang bergerak dibidang Pendidikan di bawah naungan BEM Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Kegiatan ini dilakukan atas dasar kepedulian para mahasiswa yang memiliki jiwa sosial tinggi serta ingin mendedikasikannya kepada masyarakat yang memiliki kekurangan akan tenaga pendidik terutama di wilayah pedesaan.

Uhamka menyala mengadakan program pengabdian dalam bidang Pendidikan dan pengajaran yang berlangsung pada tanggal 4 – 20 februari 2022 selama 2 minggu di lima tempat yang berbeda yakni Desa Nayagati, Desa Nagara, Desa Cikompol dan Desa Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten.

Sebelum kegiatan pengabdian dilaksanakan ada kegiatan pembekalan yang dilakukan di FEB Uhamka selama dua hari, yaitu pembekalan 1 yang dilakukan pada Minggu, 02 Januari 2022 dan pembekalan 2 pada minggu, 09 Januari 2022 tentu dengan selalu menerapkan protokol Kesehatan. 

Lewat kegiatan ini mahasiswa akan memahami apa saja yang akan diselenggarakan selama pengabdian dan kegiatan ini juga memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan Teknik untuk melaksanakan kegiatan pengajaran yang belum dipahami dan dipelajari oleh peserta pengabdian.

(Foto kegiatan Pembekalan 1)/dokpri
(Foto kegiatan Pembekalan 1)/dokpri



Kegiatan selanjutnya adalah acara pelepasan peserta pengabdian masyarakat pada Jum’at 04 Februari 2022 yang dilaksanakan di FKIP Uhamka dengan menerapkan protokol kesehatan. Acara ini resmi dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yaitu Ibunda Dr. Lelly Qodariah, M.Pd. 

Dalam sambutannya beliau berpesan agar mahasiswa bisa lebih meningkatkan solidaritas dengan sesama dan kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat selalu dilaksanakan dan harus selalu ditingkatkan efisiensinya, untuk masa yang akan datang serta diharapkan kegiatan ini dapat memberikan sesuatu hal atau ilmu yang bermanfaat untuk anak-anak nantinya. 

Selain itu, beliau juga berpesan agar kami sebagai pendatang di desa orang mampu menjaga sikap dengan baik dan dapat menjadi seseorang yang menyenangkan serta memberikan keceriaan kepada masyarakat di desa tempat kita melakukan pengabdian.

(Foto kegiatan Pelepasan Pengabdian Masyarakat)/dokpri
(Foto kegiatan Pelepasan Pengabdian Masyarakat)/dokpri


Esok harinya, pada tanggal 5 Februari 2022 pukul 05.30-07.00. Seluruh peserta Uhamka Menyala dikumpulkan di lapangan FKIP Uhamka. Terdapat 3 mobil yang akan diisi oleh para peserta. 

Seluruh peserta membawakan semua barang-barang yang sudah disimpan sebelumnya di dalam gudang menuju lapangan yang sudah diatur sesuai kelompoknya masing-masing. Ketika seluruh anggota kelompok sudah lengkap pada pukul 08.00, masing-masing peserta dipersilahkan untuk menuju mobil yang sudah ditentukan, keberangkatan menuju tempat pengabdian (PCM). 

1647363675178-6230c662bb448617ab0d7752.jpeg
1647363675178-6230c662bb448617ab0d7752.jpeg

(Foto kegiatan Keberangkatan)/dokpri


Perjalanan memakan waktu kurang lebih 4 jam. Sehingga, sesampainya disana waktu telah menunjukkan pukul 12.00 siang, seluruh peserta diwajibkan menaruh tas kedalam kelas dan lekas mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. 

Selesainya melaksanakan sholat, seluruh peserta dikumpulkan untuk briefing lebih lanjut. Abi Engkos (Ketua PCM) memberikan sambutan dan beliau memberikan arahan kepada kami mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh kami lakukan, selain itu beliau juga memberitahukan mengenai kondisi masing-masing desa kepada kami. Kami sangat berterima kasih kepada Abi karena telah memberikan informasi yang sangat informatif kepada kami. 

Setelahnya, sembari menunggu mobil jemputan kami, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Cukup lama, sampai mentor kami meminta kami untuk segera mengangkut barang bawaan kami kedalam mobil. Mobil yang kami gunakan berupa bus elf, kondisi bus tersebut juga sudah tua. 

Selama perjalanan menuju rumah pos, sangat menegangkan dan juga seru. Karena jalanannya yang terjal dan bebatuan membuat kami takut. Jalanan menuju Desa Nayagati pun hanya setapak, bayangkan jika ada dua bus elf yang saling berhadapan, bagaimana nasib kami nantinya? Kira-kira seperti itu yang ada dipikiran kami. 

Namun, ada satu hal yang harus anda ketahui, bahwa Desa Nayagati sangatlah indah. Kami melewati sawah-sawah berwarna kekuningan, banyak para warga yang pada saat itu sedang panen. 

Setibanya di rumah Abi, kami bersalaman dengan abi, umi, ibu, dan abah terlebih dahulu sebelum kami menaruh barang bawaan ke dalam ruang tengah. Abi, umi, ibu, dan abah menyambut kami dengan sangat baik dan mereka pun antusias ketika bertemu dengan kami, begitupun sebaliknya. Kami memperkenalkan diri kami satu persatu kepada anggota keluarga dan juga memberitahu niat kami untuk datang ke Desa Nayagati untuk mengabdi. Sesi perkenalan selesai, kami dipersilahkan oleh abi dan umi untuk bersih-bersih, sholat ashar, dan istirahat. 

Rumah yang akan kami tempati selama 2 minggu lumayan besar, dimana bagian depan rumah terdapat teras yang biasanya digunakan untuk duduk santai dan tempat untuk merebus air minum, ternyata rumah ini juga digunakan sebagai pesantren, biasanya sebagian santri laki-laki ada yang menginap dan sebagiannya lagi ada yang pulang ke rumah masing-masing, lalu di bagian dalam terdapat ruangan tengah yang cukup luas, biasanya digunakan untuk berbagai macam kegiatan contohnya seperti shalat berjamaah, ngaji ataupun les, di disampingnya juga terdapat 2 kamar tidur yang nantinya untuk peserta perempuan akan di bagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing kamar terdiri dari 5-6 orang, dan untuk peserta laki-laki juga terdapat kamar tidur yang terpisah dengan kamar perempuan, letak kamarnya ada di belakang teras, disana juga sudah terdapat kamar mandi untuk peserta laki-laki, lalu di bagian belakang rumah terdapat dapur dan juga terdapat 2 kamar pribadi pemilik rumah serta memiliki 2 kamar mandi yang digunakan untuk membersihkan badan atau mencuci baju.

Tepat pada pukul 18.00, kami melakukan shalat maghrib berjamaah dan disambung mengajar mengaji. Di tempat kami tinggal, selesainya shalat maghrib berjamaah akan dilanjutkan dengan mengajar mengaji. Maka dari itu, dikarenakan ini merupakan hari pertama kami berjumpa dengan anak-anak, abi mempersilahkan kita untuk berkenalan terlebih dahulu. 

Awal pertama kali kami berjumpa, anak-anak sangat antusias menyambut kami, begitupun kami. Kami disambut dengan baik dan ramah oleh mereka semua. Bahkan beberapa warga sekitar terlihat mengintip dari luar rumah untuk berjumpa dengan baik. Karena pada hari itu hanya perkenalan, jadi belajar mengaji dipulangkan lebih cepat daripada biasanya. Kegiatan kami selanjutnya yaitu briefing untuk kegiatan di esok hari. Kemudian, kami dipersilahkan untuk tidur agar kegiatan esok hari lebih maksimal.

Keesokan harinya, kegiatan pada pagi hari dimulai dengan bangun dan menyiapkan sarapan oleh peserta yang dijadwalkan masak pada hari itu. Peserta yang lainnya mempersiapkan diri untuk shalat subuh berjamaah. Setelah shalat subuh berjamaah dilaksanakan dan tadarus bersama, kami sarapan, mandi, dan bersiap untuk mengenali lingkungan desa dimulai dengan melihat-lihat rumah warga dan bercengkrama dengan beberapa warga sekitar. 

Hari pertama kami disuguhi oleh pemandangan rintik hujan. Cukup sulit apalagi untuk kami yang belum terbiasa dengan jalanannya. Ketika perjalanan menuju sekolah, beberapa kali salah satu dari kami terpeleset. Jalanan yang kami lewati sangat menantang bagi kami untuk kami para pendatang, tangan satu memegang payung dan tangan satu lagi mengangkat rok agar tidak terkena cipratan air. Kami memutuskan untuk singgah di salah satu warung warga yang pada saat itu belum buka. Warung tersebut berupa gubuk yang di luarnya terdapat teras untuk kami bisa meneduh. 

Rintik hujan kian reda, kami melanjutkan perjalanan ke SDN 3 Nayagati. Rencana awal, kami ingin menemui penjaga sekolah, guru, dan pemuka agama. Namun, karena ada satu lain hal sehingga kami merubah ke rencana lain. Jadi, kami hanya melihat-lihat kondisi sekolah. 

Udara di SDN 3 Nayagati pada pagi hari sangat asri dan sejuk, di bagian depan sekolah terdapat gerbang kecil yang kondisinya sudah mulai rusak, serta lapangan yang biasanya digunakan untuk olahraga ataupun upacara terdapat banyak sekali rumput liar serta lubang yang kini ditutupi dengan batu, di sekolah ini juga terdiri dari 6 ruangan kelas dan satu ruangan guru, masing-masing kelas terdapat beberapa kekurangan, seperti papan tulis yang mulai rusak, keramik yang pecah, serta atap kelas yang berlubang. Tetapi ada juga kelebihan di setiap masing-masing kelas, yaitu mereka menghias kelas mereka dengan kertas origami ataupun tempelan hasil karya mereka dan setiap kelas juga terdapat pojok membaca, yang setiap pagi sebelum melakukan kegiatan belajar mereka melakukan kegiatan literasi.

Sedangkan di ruangan guru juga terdapat ruang kepala sekolah, perpustakaan, dapur dan sebuah tempat yang terdapat sofa untuk menerima tamu, di bagian belakang sekolah juga terdapat kantin yang penjualnya juga merupakan warga sekitar.

(Foto Kondisi Sekolah)/dokpri
(Foto Kondisi Sekolah)/dokpri


Pada hari berikutnya, tepat tanggal 6 Februari 2022. Kami berangkat ke sekolah tepat pukul 07.00 dan saat perjalanan ke sekolah pun penuh tantangan karena jalanan yang licin dan juga penuh bebatuan. Saat ditengah perjalanan kami bertemu oleh siswa dan siswi dan memutuskan untuk berjalan bersama-sama menuju sekolah. Sesampainya kami disana, sekolah masih sepi sekali. 

Kami menunggu di saung sekolah, sampai salah satu guru datang yaitu Bu Uun yang merupakan wali kelas 2. Tepat pada pukul 08.00 bel sekolah dibunyikan dan beberapa guru juga mulai datang. Kami memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan kami berada disana, menjelaskan beberapa rencana atau acara yang akan kami adakan di SDN 3 Nayagati, dan bertanya perihal silabus kelas ke masing-masing wali kelas. 

Pada hari pertama kami dipersilahkan untuk memasuki kelas masing-masing dan memulai perkenalan dengan para murid. Kesan pertama mereka melihat kami sangat antusias, beberapa anak masih malu menunjukan jati dirinya, dan beberapa yang lainnya menunjukan ketertarikan kepada kami. Kami memulai perkenalan sembari diselingi dengan ice breaking yang telah kami tentukan jauh-jauh hari. 

Kami juga menanyakan beberapa pertanyaan seputar pembelajaran yang telah dilakukan kepada mereka. Setelah selesai sesi perkenalan dan pertanyaan kami kembali ke ruang guru untuk membahas lebih lanjut dengan kepala sekolah.

Pada hari-hari berikutnya, kami baru diperbolehkan untuk mengajar anak-anak disesuaikan dengan silabus sekolah dan silabus Uhamka Menyala yang telah kami rancang dari jauh hari. Ada hal yang cukup menarik yaitu pada sesi olahraga antara kelas atas dan kelas bawah dibedakan harinya. Kelas 1 dan 2 sesi olahraga diadakan pada hari selasa, sedangkan kelas 3-4 diadakan pada hari sabtu. 

Pada jam kepulangan juga dibedakan antara kelas 1-2 pada jam 10.00, sedangkan kelas 3-4 pada pukul 12.00. Beberapa diantara para murid banyak yang rumahnya jauh dari area sekolah, sehingga para guru memaklumi hal tersebut kalau ada salah seorang murid terlambat datang ke sekolah.

(Foto Kegiatan Pengajaran Sekolah)/dokpri
(Foto Kegiatan Pengajaran Sekolah)/dokpri


Selama kami mengajar di SDN 3 Nayagati , kami bertemu banyak murid yang memiliki kelebihan dan kekurangan serta keunikannya masing-masing. Seperti murid kelas 4 yang berjumlah 12 orang dan 2 orang diantaranya memiliki keistimewaan dimana 1 orang laki-laki yang dapat dibilang sebagai ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dan 1 lagi seorang perempuan yang mengalami sumbing dalam, mereka berdua sama-sama sulit dalam membaca,bahkan dapat dibilang belum bisa membaca, menulis. Angka pun mereka masih suka terbalik dalam penulisannya. 

Meskipun begitu mereka memiliki kelebihan masing-masing, seperti murid ABK, ia memang susah menghitung, menulis,dan membaca, tetapi ia memiliki semangat belajar yang sangat amat besar, ia rajin sekali sekolah, memiliki ilmu yang cukup luas, karena semangat belajar yang sangat baik ia sampai membuat kami baik penanggung jawab kelas 4 sampai kakak-kakak dari pos 2 pun ikut bangga dan takjub dengan nya, bagaimana tidak, selama kami mengajar 2 Minggu di SDN 3 Nayagati dan juga les setiap sore nya, ia menunjukkan kemajuan yang sangat baik. 

Awal kami datang untuk mengajar ia terlihat masih sulit untuk berhitung, mengerjakan soal matematika penjumlahan, dan menulis angka, karena kami tau ia memiliki keistimewaan maka tentunya kami khususnya penanggung jawab kelas 4 memberikan perhatian dan pengajaran yang ekstra dengan pelan-pelan dan bertahap, sampai saat kami  datang di hari terakhir berpamitan, anak laki-laki ini masih meminta soal kepada kami dan menunjukkan bahwa ia sudah pintar dalam berhitung, mengerjakan soal penjumlahan dan menulis angka, tentu kami sangat terharu dan bangga dengan nya. 

Satu lagi ada anak perempuan yang mengalami sumbing dalam dan tentunya memiliki kesulitan dalam berbicara, walaupun begitu, ia tetap semangat untuk belajar membaca, dan kami selama 2 minggu disana setiap paginya saat murid lain melakukan literasi, anak perempuan ini kami panggil untuk duduk di depan bersama kami penanggung jawab kelas 4 untuk belajar membaca yang paling dasar yaitu perkenalan abjad, tidak lupa kepada anak laki-laki yang juga belum bisa membaca.

Kendala lainnya terjadi di beberapa kelas lainnya. Calistung merupakan aspek penting dan paling dasar pada pembelajaran. Beberapa murid kurang dalam menerapkan aspek penting ini, sehingga sekolah memberikan waktu sebelum memulai pembelajaran untuk melakukan literasi terlebih dahulu. 

Kami selaku mentor dari masing-masing kelas juga memberi perhatian khusus kepada anak-anak yang masih kurang dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung. Tak hanya di sekolah, namun juga di les kerap kali kami memberikan tugas berupa calistung kepada anak-anak yang kurang dalam hal tersebut.

(Foto Kegiatan Pengajaran Mengaji dan Les)/dokpri
(Foto Kegiatan Pengajaran Mengaji dan Les)/dokpri


Pada minggu, 13 Februari 2022 tepatnya pukul 10.00 WIB adalah jadwal kami melakukan kegiatan selanjutnya yaitu Home Visit dan Analisis Sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode belajar di rumah yang dilakukan anak-anak di daerah pedesaan dan seberapa besar kontribusi orang tua dalam pendidikan anak-anaknya. 

Lalu kami pergi melakukan Home Visit dan Analisis Sosial ke masyarakat di desa Nayagati, kami membagi menjadi dua kelompok untuk mempercepat waktu. Lokasi yang kami tempuh cukup terjal dan menanjak, kondisi jalanan juga dipenuhi bebatuan dan lumpur. 

Dalam melakukan home visit kami menemukan beberapa kendala khususnya dalam metode pembelajaran anak di rumah, disana orangtua berfokus dalam pekerjaannya yaitu (mayoritas) bertani, jadi waktu yang diberikan orang tua kepada anak-anak kurang, akan tetapi dengan adanya kejadian tersebut mental anak tersebut menjadi membentuk sifat disiplin yang dapat membentuk kepribadian anak didik kedepannya. 

Teruntuk interaksi sosial masyarakat di desa nayagati, masyarakat disana sangat terbuka kepada kami, mereka membantu kami dalam banyak hal dari mulai kegiatan penanaman dan pengolahan padi, kegiatan sehari hari, sampai mengelola desa yang sangat membantu kami berkegiatan di lokasi desa nayagati.

(Foto Kegiatan Analisis Sosial)/dokpri
(Foto Kegiatan Analisis Sosial)/dokpri

Kegiatan selanjutnya pada kamis, 17 februari 2022 adalah pelaksanaan pensi perpisahan. Kegiatan pensi ini berupa penampilan dan lomba-lomba sebagai apresiasi kepada siswa - siswi SDN 3 Nayagati yang sudah rajin dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran selama kami mengajar disana. Lomba yang diadakan adalah lomba Dongeng, Puisi, Mewarnai, Adzan, Cerpen, Menyanyi dan Hafalan Surah Pendek, Persiapan pun berlangsung sampai sore hari. 

Kegiatan pensi di mulai pada pukul 08.00 WIB dengan merapatkan barisan anak anak dari kelas 1 -6, dilanjut dengan foto bersama dengan dewan guru, lalu pukul 08.15 WIB pembukan kegiatan pensi oleh kepala sekolah Bapak Surnata Spd.SD, dilanjut dengan kegiatan lomba yang berlangsung, pada pukul 11.00 WIB semua Siswa dan Siswi SDN 3 Nayagati berkumpul di ruang kelas 2 untuk melanjutkan penutupan kegiatan mengajar kami di SDN 3 Nayagati  ini, Kami menyebutkan pemenang dan membagikan hadiah, sebelum penutupan kami diberi sedikit penampilan berupa tarian - tarian anak - anak yang ditampilkan oleh siswa SDN 3 Nayagati , dan kegiatan hari itu pun berakhir.

(Foto Kegiatan Pensi dan Perlombaan)/dokpri
(Foto Kegiatan Pensi dan Perlombaan)/dokpri


Selama kegiatan pengabdian, kami tidak hanya mengajar dan analisis sosial saja, tetapi juga tidak lupa memberikan vitamin kepada murid-murid SDN 3 Nayagati . 

Pembagian vitamin ini dilakukan pada tanggal 18 Februari 2022, vitamin yang kami berikan ada 2 jenis yaitu yang berbentuk tablet dan dapat dikonsumsi tanpa perlu air minum untuk menelan nya (cukup dihisap) serta ada juga yang berbentuk kapsul yang tentunya membutuhkan bantuan air putih untuk meminum nya. Vitamin yang kami berikan ini salah satunya adalah vitamin c yang sangat disukai oleh murid-murid sehingga mereka berebutan untuk mendapatkan nya. Mereka sangat senang sekali saat kami membagikan vitamin kepada mereka.

(Foto Kegiatan Pembagian Vitamin)/dokpri
(Foto Kegiatan Pembagian Vitamin)/dokpri

Sebelum memberikan vitamin kepada murid-murid, kami masing-masing penanggung jawab kelas lebih dahulu memberikan informasi mengenai vitamin yang akan dibagikan seperti manfaat dari vitamin, cara mengkonsumsi, dan juga aturan mengkonsumsi nya. 

Saat pembagian vitamin, kami tanyakan terlebih dahulu ke mereka apakah dapat meminum obat kapsul atau tidak, karena tidak semua anak dapat meminum obat yang langsung ditelan, jika mereka bisa maka kami memberikan mereka obat kapsul karena obat tablet hisap jumlah nya terbatas dan diutamakan untuk mereka yang tidak dapat meminum obat langsung telan. 

Selain vitamin, kami juga memberikan masker, mengingat kita masih dalam kondisi pandemi. Pembagian vitamin dan masker ini pun berjalan dengan lancar dan tertib, murid-murid diminta untuk berbaris untuk mendapatkan vitamin dan juga masker yang kami berikan. Murid-murid sangat antusias saat kami membagikan vitamin, mereka juga langsung minum vitamin nya saat itu juga, tentu nya 1 buah vitamin. 

Setelah minum vitamin, kami melakukan dokumentasi bersama yang tidak lupa menggunakan masker yang telah kami berikan. Pembagian vitamin dan masker pun selesai, setelah itu kami berkumpul bersama di ruang guru dan berpamitan pada para guru karena besok kami akan pulang dan sudah tidak ke sekolah lagi.

(Foto Kegiatan Perpindahan Pos)/dokpri
(Foto Kegiatan Perpindahan Pos)/dokpri

Tepat pada Jumat, 19 Februari 2022 merupakan hari terakhir kami di Desa Nayagati, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Tangisan haru mendominasi rumah abi sejak malam kemarin pun belum berakhir. Satu persatu dari kami bersalaman kepada abi, umi, abah, dan ibu untuk pamit ke pos general. 

Ucapan terima kasih tak hentinya kami ucapkan. Karena beliau-beliau ini yang membantu kami sejak kedatangan hingga hari terakhir kami di Desa Nayagati. 

Pengalaman yang tidak akan kami dapatkan di tempat lain. Ilmu yang tak hentinya kami dapatkan di tempat ini. Kami sangat bersyukur akan hal tersebut. Terima kasih abi, umi, abah, dan ibu atas pengalaman-pengalaman yang sungguh berkesan selama 2 minggu di Desa Nayagati.

Selesainya kami berpamitan, kami berangkat menuju pos general kami diantar oleh abah menggunakan bus elf. Sesampainya kami di pos general, kami menata barang bawaan dan berkumpul di ruangan bersama dengan pos yang lain nya, pada pukul 15.00 WIB kami diberikan waktu untuk mengunjungi desa wisata baduy yang letaknya tidak jauh dari pos general, dan kami dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak.  

Kami diberikan waktu sampai pukul 17.30 WIB di desa wisata baduy, dan setelahnya kami melakukan shalat Maghrib berjamaah bagi yang muslim dan yang sedang shalat, dilanjutkan dengan ceramah dan shalat isya. Pada pukul 20.00 WIB kami pun makan bersama per pos masing-masing sampai pukul 20.30 WIB, karena kami akan melakukan kegiatan api unggun. 

(Foto Kegiatan Unggun Gembira)/dokpri
(Foto Kegiatan Unggun Gembira)/dokpri


Kegiatan api unggun dapat dibilang cukup meriah dan pastinya seru, karena saat api unggun berlangsung, kami dari setiap pos menampilkan pentas seni yang sudah disiapkan sebelumnya seperti ada pos yang menyanyi,drama, dan juga sedikit senam maumere, iya senam dan dimalam hari dan sangat menyenangkan membuat kami semua tambah bersemangat. 

Selain penampilan dari per pos, ternyata kakak-kakak dari Uhamka Menyala dan BEM juga tidak mau kalah untuk ikut meramaikan acara api unggun, mereka menampilkan drama yang sangat epik dan beberapa dari kami pun sampai percaya serta ikut terbawa suasana. Lalu kegiatan api unggun ditutup dengan ucapan terimakasih dari kakak-kakak panitia dan kesan pesan. 

Setelah itu kami bernyanyi bersama dan berbaris untuk salam-salaman, yang tentunya ada sesi foto bersama. Selama kegiatan api unggun juga terdapat sedikit kendala, dimana api yang sulit dinyalakan karena kayu yang disiapkan sebelumnya sedikit terkena hujan, cuaca hari itu memang sedikit kurang mendukung, gerimis sedari sore hingga sekitar pukul 21.00, tetapi para panitia tetap berusaha agar api unggun dapat menyala.

Selagi panitia berusaha menyalakan api unggun, acara diisi dengan perkenalan dari kakak-kakak Uhamka Menyala 8 serta posisi masing-masing di kepengurusan Uhamka Menyala 8 ini seperti ketua umum, wakil, ketua bidang organisasi dan lain nya lalu juga pertunjukan dari setiap pos nya, sekitar 1 jam berusaha menyalakan api, akhirnya api unggun pun dapat dinyalakan. 

Dikarenakan waktu yang sudah memasuki pukul 00.30 WIB, kami pun diarahkan panitia untuk tidur agar besok tidak kesiangan dan tidak kelelahan, tempat tidur wanita dan pria tentu terpisah, yang wanita tidur di ruang kumpul dan pria tidur di mushola. Kegiatan api unggun ditutup dengan rasa haru dan berkesan sehingga kami semua tertidur dengan nyenyak sampai esok pagi tiba.

(Foto Kegiatan Perpulangan)/dokpri
(Foto Kegiatan Perpulangan)/dokpri


Hari terakhir kegiatan pengabdian masyarakat bersama UHAMKA Menyala,  sekaligus hari kepulangan para peserta pada 20 Februari 2022. Kami berkumpul di ruang guru pada pukul 08.00, untuk Abi Engkos dan panitia memberikan kata sambutan terakhir dan ucapan terima kasih. 

Terjadi suasana haru melepas kepergian rombongan. Acara terakhir, yaitu sesi dokumentasi para peserta, panitia, dan abi sebagai kenang-kenangan terakhir kami di Kabupaten Lebak, Banten. Terakhir, kami memasuki mobil masing-masing berupa tronton yang telah disediakan dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun