Mohon tunggu...
Muhammad FathanFauzan
Muhammad FathanFauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa

seorang mahasiswa semester lanjut di Universitas di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Uhamka Menyala di Desa Nayagati, Kabupaten Lebak, Banten

16 Maret 2022   00:00 Diperbarui: 21 Maret 2022   21:29 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seluruh peserta membawakan semua barang-barang yang sudah disimpan sebelumnya di dalam gudang menuju lapangan yang sudah diatur sesuai kelompoknya masing-masing. Ketika seluruh anggota kelompok sudah lengkap pada pukul 08.00, masing-masing peserta dipersilahkan untuk menuju mobil yang sudah ditentukan, keberangkatan menuju tempat pengabdian (PCM). 

1647363675178-6230c662bb448617ab0d7752.jpeg
1647363675178-6230c662bb448617ab0d7752.jpeg

(Foto kegiatan Keberangkatan)/dokpri


Perjalanan memakan waktu kurang lebih 4 jam. Sehingga, sesampainya disana waktu telah menunjukkan pukul 12.00 siang, seluruh peserta diwajibkan menaruh tas kedalam kelas dan lekas mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. 

Selesainya melaksanakan sholat, seluruh peserta dikumpulkan untuk briefing lebih lanjut. Abi Engkos (Ketua PCM) memberikan sambutan dan beliau memberikan arahan kepada kami mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh kami lakukan, selain itu beliau juga memberitahukan mengenai kondisi masing-masing desa kepada kami. Kami sangat berterima kasih kepada Abi karena telah memberikan informasi yang sangat informatif kepada kami. 

Setelahnya, sembari menunggu mobil jemputan kami, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Cukup lama, sampai mentor kami meminta kami untuk segera mengangkut barang bawaan kami kedalam mobil. Mobil yang kami gunakan berupa bus elf, kondisi bus tersebut juga sudah tua. 

Selama perjalanan menuju rumah pos, sangat menegangkan dan juga seru. Karena jalanannya yang terjal dan bebatuan membuat kami takut. Jalanan menuju Desa Nayagati pun hanya setapak, bayangkan jika ada dua bus elf yang saling berhadapan, bagaimana nasib kami nantinya? Kira-kira seperti itu yang ada dipikiran kami. 

Namun, ada satu hal yang harus anda ketahui, bahwa Desa Nayagati sangatlah indah. Kami melewati sawah-sawah berwarna kekuningan, banyak para warga yang pada saat itu sedang panen. 

Setibanya di rumah Abi, kami bersalaman dengan abi, umi, ibu, dan abah terlebih dahulu sebelum kami menaruh barang bawaan ke dalam ruang tengah. Abi, umi, ibu, dan abah menyambut kami dengan sangat baik dan mereka pun antusias ketika bertemu dengan kami, begitupun sebaliknya. Kami memperkenalkan diri kami satu persatu kepada anggota keluarga dan juga memberitahu niat kami untuk datang ke Desa Nayagati untuk mengabdi. Sesi perkenalan selesai, kami dipersilahkan oleh abi dan umi untuk bersih-bersih, sholat ashar, dan istirahat. 

Rumah yang akan kami tempati selama 2 minggu lumayan besar, dimana bagian depan rumah terdapat teras yang biasanya digunakan untuk duduk santai dan tempat untuk merebus air minum, ternyata rumah ini juga digunakan sebagai pesantren, biasanya sebagian santri laki-laki ada yang menginap dan sebagiannya lagi ada yang pulang ke rumah masing-masing, lalu di bagian dalam terdapat ruangan tengah yang cukup luas, biasanya digunakan untuk berbagai macam kegiatan contohnya seperti shalat berjamaah, ngaji ataupun les, di disampingnya juga terdapat 2 kamar tidur yang nantinya untuk peserta perempuan akan di bagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing kamar terdiri dari 5-6 orang, dan untuk peserta laki-laki juga terdapat kamar tidur yang terpisah dengan kamar perempuan, letak kamarnya ada di belakang teras, disana juga sudah terdapat kamar mandi untuk peserta laki-laki, lalu di bagian belakang rumah terdapat dapur dan juga terdapat 2 kamar pribadi pemilik rumah serta memiliki 2 kamar mandi yang digunakan untuk membersihkan badan atau mencuci baju.

Tepat pada pukul 18.00, kami melakukan shalat maghrib berjamaah dan disambung mengajar mengaji. Di tempat kami tinggal, selesainya shalat maghrib berjamaah akan dilanjutkan dengan mengajar mengaji. Maka dari itu, dikarenakan ini merupakan hari pertama kami berjumpa dengan anak-anak, abi mempersilahkan kita untuk berkenalan terlebih dahulu. 

Awal pertama kali kami berjumpa, anak-anak sangat antusias menyambut kami, begitupun kami. Kami disambut dengan baik dan ramah oleh mereka semua. Bahkan beberapa warga sekitar terlihat mengintip dari luar rumah untuk berjumpa dengan baik. Karena pada hari itu hanya perkenalan, jadi belajar mengaji dipulangkan lebih cepat daripada biasanya. Kegiatan kami selanjutnya yaitu briefing untuk kegiatan di esok hari. Kemudian, kami dipersilahkan untuk tidur agar kegiatan esok hari lebih maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun