CryptojackingCryptojacking adalah penggunaan komputer korban tanpa izin untuk menambang mata uang kripto, yang dapat menyebabkan kerusakan perangkat keras dan peningkatan tagihan listrik.
Serangan Denial-of-Service (DoS)Serangan ini bertujuan untuk melumpuhkan sistem atau jaringan dengan membanjiri server dengan permintaan sehingga tidak dapat menangani lalu lintas yang sah.
Dampak Cybercrime
Cybercrime memiliki dampak yang luas dan mendalam:
Kerugian FinansialMenurut laporan Norton Cybersecurity (2022), total kerugian global akibat cybercrime diperkirakan mencapai $6 triliun pada tahun 2021. Hal ini mencakup pencurian langsung melalui akun bank hingga kehilangan pendapatan karena gangguan operasional.
Kerugian ReputasiPerusahaan yang menjadi korban cybercrime sering kali kehilangan kepercayaan pelanggan akibat kebocoran data. Studi menunjukkan bahwa 60% bisnis kecil yang mengalami pelanggaran data tidak dapat bertahan lebih dari enam bulan setelah insiden tersebut.
Dampak PsikologisIndividu yang menjadi korban cybercrime sering mengalami stres, kecemasan, atau trauma akibat kejahatan tersebut. Mereka mungkin merasa kehilangan kendali atas informasi pribadi mereka.
Ancaman terhadap Keamanan NasionalCybercrime juga dapat digunakan untuk menyerang infrastruktur kritis negara, seperti jaringan listrik, sistem air, atau sistem pertahanan. Serangan semacam ini dapat menyebabkan kekacauan besar dalam kehidupan masyarakat.
Pengaruh pada Inovasi TeknologiKetakutan terhadap ancaman cybercrime dapat menghambat adopsi teknologi baru. Perusahaan mungkin enggan mengadopsi solusi berbasis cloud atau IoT karena risiko keamanan.
Faktor Penyebab Meningkatnya Cybercrime