Jadi, berisik dengan harapan ada pembenahan, tidak apa tha. Saya sebenarnya sungkan membicarakan masalah uang, tapi kasihan sahabat Kompasianer tidak ada pemerataan mendapatkan reward padahal rajin mengisi ruang di Kompasiana. Tidak semua sahabat Kompasianer punya pekerjaan yang mapan.
Nah, apakah saya ingin populer? Tidak juga menginginkan hal tersebut. Di dusun, saya bukan sosok yang terkenal dan dikenal, biasa saja. Di Kompasiana apakah saya populer, tidak juga. Yang populer itu ya engkong Felix, pak Tjipta, pak Capres 2024, yekan yekan.
Lalu, apa sih yang saya kejar di Kompasiana. Tidak ada, tidak ada yang dikejar. Memang kita lagi lomba lari maraton. Tidak ada yang dikejar dan mengejar.Â
Cukup menjadi manusia yang bermanfaat. Tidak ada ambisi, namun berproses secara alami saja.Â
Jika tahun lalu saya memenangi Best in Fiction, bersyukur akan keberuntungan dalam proses bertumbuh alami dalam menulis.
Bagi saya pribadi, segala sesuatu dalam hidup adalah energi, dan saya tidak mau membuang energi percuma.
Mari kita habiskan energi dengan cara yang benar, fokuskan energi untuk memahami diri sendiri pada tujuan, nilai, dan aspirasi. Hingga kita dapat menjalani kehidupan yang otentik, menebar banyak cinta dan manfaat bagi sekitar.
Semoga perhelatan Kompasiana Awards 2023, banyak keberuntungan yang diraih sahabat Kompasianer. Selalu support untuk sahabat Kompasianer tercinta.Â
Salam Kompasiana,
FS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H