Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Tangisan di Bawah Pohon Ara

12 Desember 2022   09:19 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:05 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: piqsels.com

Jika aku rindu padanya, di bawah pohon ara aku duduk mengurai tangisan. Engkau tahu, tangisan tak melulu berisi kesedihan. Tangisan juga berisi keindahan. Dengannya, aku merasa waktu singkat begitu indah lalu berpisah dan waktu terpecah.

Ara, aku senang berbincang dengan pohon ara, tak berharap dia datang dengan tiba-tiba. Di bawah pohon ara, mereguk lega dalam rindangnya. Mengingat sebuah pesan, bidadari jangan sering menangis. Walau sangat sering mengingkari, aku masih menyimpan tangisan. Diam, berbulir-bulir air mata jatuh dan pohon ara menyimpan kisahnya.

SungePnoh, 12 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun