Jika aku rindu padanya, di bawah pohon ara aku duduk mengurai tangisan. Engkau tahu, tangisan tak melulu berisi kesedihan. Tangisan juga berisi keindahan. Dengannya, aku merasa waktu singkat begitu indah lalu berpisah dan waktu terpecah.
Ara, aku senang berbincang dengan pohon ara, tak berharap dia datang dengan tiba-tiba. Di bawah pohon ara, mereguk lega dalam rindangnya. Mengingat sebuah pesan, bidadari jangan sering menangis. Walau sangat sering mengingkari, aku masih menyimpan tangisan. Diam, berbulir-bulir air mata jatuh dan pohon ara menyimpan kisahnya.
SungePnoh, 12 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H