Kubidik senja roman keemasan
Harap senja tempat melempar gurau
Tawa bergegas terkekeh
Denting cangkir kopi adalah rindu
Mengusap serbuk kopi di sudut bibir
Senja nan singkat hangat
Warna keemasam berganti kelam
Saat telapak kaki tinggal jejak
Kita pulang ke rumah berpenunggu
Malam memisahkan, galau berkisah
Senja, dengarkan bisikan melarung
Lirih, raung yang dibungkam
SenjaKala
Bertimbun harap menumpu senja
Waktu tak lama mengelupas lara
Mengenggam payung  senja bersama
Janji hanya sebaris kata terbang terbawa angin
Jatuh, jatuhlah di pelukan senjakala
Luka terbebat rapat rindu mengikat
Menelaah rimbun kata senja
Aku berada dalam lingkar rindu tak ingkar
FS, 25 Nov 22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H