Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja

25 November 2022   05:42 Diperbarui: 25 November 2022   05:45 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi senja dari piqsels.com

SenjaGurau

Kubidik senja roman keemasan
Harap senja tempat melempar gurau
Tawa bergegas terkekeh
Denting cangkir kopi adalah rindu
Mengusap serbuk kopi di sudut bibir
Senja nan singkat hangat

SenjaGalau

Warna keemasam berganti kelam
Saat telapak kaki tinggal jejak
Kita pulang ke rumah berpenunggu
Malam memisahkan, galau berkisah
Senja, dengarkan bisikan melarung
Lirih, raung yang dibungkam

SenjaKala
Bertimbun harap menumpu senja
Waktu tak lama mengelupas lara
Mengenggam payung  senja bersama
Janji hanya sebaris kata terbang terbawa angin
Jatuh, jatuhlah di pelukan senjakala
Luka terbebat rapat rindu mengikat

Menelaah rimbun kata senja
Aku berada dalam lingkar rindu tak ingkar

FS, 25 Nov 22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun