"Nah, ini berkat Air Sebuk Kawo dan pria yang memberi Air Sebuk Kawo," sambutku tanpa ragu.
"Terima kasih," ujarnya dengan wajah bersemu merah.
Begitulah jatuh cinta, datang tak terduga. Apakah jatuh cinta bersambut menjadi sebentuk cinta, entahlah.Â
Yang jelas, malam nanti aku akan mengajak dia, menyalakan api unggun, menjerang ceret, mengambil sejumput sebuk kawo dan menyeduh sebuk kawo. Bersulang, minum Air Sebuk Kawo berdua.
Nanti, kita akan minum Air Sebuk Kawo bersama ketika turun gunung nanti. Akan kuajak dirimu menikmati Air Sebuk Kawo yang tersaji dalam sayak-sayak tempurung di dapur rumah panggung nan hangat. Menemukan kehangatan dan cinta dalam sesayak Air Sebuk Kawo. Semoga Na!
FS, 11 November 2022