Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penulis Curang Menuju Jurang

3 Agustus 2022   15:17 Diperbarui: 3 Agustus 2022   16:20 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil olah gambar dari Kompasiana

Mulai menulis di Kompasiana pada 09 Agustus 2019, saya memulai dari nol. 

Mulai dari nol ya mas, mbak. Kompasianer, sebutan untuk penulis yang mempunyai akun di Kompasiana, tidak satupun yang saya kenal. 

Tulisan pertama saya sebuah cerpen, begitu cerpen tayang wah begitu senang. 

Berapa jam kemudian, puisi pun terpampang nyata di Kompasiana. Begitulah, tanpa tahu apakah ada label pilihan atau tidak, apakah itu headline atau tidak. Tidak tahu.

Seiring waktu, saya baru tahu kalau konten yang kita tayangkan bagi kompasianer centang hijau ada yang mendapat label pilihan dan ada yang tidak dari admin Kompasiana. Baru tahu juga ada 5 artikel utama, 5 artikel terpopuler, 5 artikel nilai tertinggi di laman depan Kompasiana. 

5 artikel utama yang menjadi pilihan admin Kompasiana akan nampang bergantian dengan durasi waktu yang lebih singkat dari terpopuler dan nilai tertinggi. 

Sementara 5 artikel terpopuler, artikel yang banyak dibaca akan bertahan selama 12 jam jika belum tergeser oleh artikel lain yang pembacanya melebihi artikel kita. Begitu juga dengan 5 artikel nilai tertinggi akan bertahan 12 jam jika jumlah vote tidak tergeser oleh artikel lain.

Untuk mendapatkan artikel menjadi artikel utama tentu saja ada ada ketentuan/FAQ dari Kompasiana, sedangkan untuk artikel terpopuler tergantung banyaknya pembaca (baik dari luar kompasiana maupun dari kompasianer).  

Sementara nilai tertinggi diperoleh dengan banyaknya rating/vote dari kompasianer.

Bahwa untuk mendapat nilai tertinggi, harus mendapat banyak vote dari kompasianer. Ajakan curang dengan membuat banyak akun di Kompasiana menyasar kepada saya. Tapi, saya menolak.

Ternyata demi mendapatkan vote banyak, ada oknum kompasianer membuat akun-akun fake atau palsu di Kompasiana. 

Dengan akun-akun fake yang memberi vote pada artikelnya dan mendapat posisi "Nilai Tertinggi" dalam sekejap. Akun-akun fake tanpa nyawa tersebut bertebaran di Kompasiana yang dibuat oleh sang oknum. Jika ada akun fake sebanyak 30 biji saja milik sang oknum, 5 menit dia akan berada di posisi nilai tertinggi.

Apakah dengan bermain curang, kita merasa puas? Apa sih esensi berada di Kompasiana ini? Mendapat pengakuan, mendapat tepuk tangan? Jika dilakukan dengan jalan yang benar, saya ikut tepuk tangan.

Btw, bukankah mbak Fatmi Sunarya juga sering nangkring di "Nilai Tertinggi"? Benar, dengan cara yang benar. Saya tidak punya akun fake yang ikutan vote di artikel saya. 

Saya tidak punya satu kompi pasukan, pasukan orang-orangan sawah tanpa nyawa. Saya blogwalking ke artikel-artikel sahabat kompasianer.

Semakin lama di Kompasiana, saya semakin banyak belajar termasuk mendapat banyak kritikan. Dan baru-baru ini juga ada yang bertanya, kok jarang menulis puisi? Tidak menulis puisi demi centang biru ya? Setiap hari adalah pelajaran menulis bagi saya. Saya perlu mengembangkan diri dan belajar menulis kategori selain fiksi (puisi).  

Saya mempunyai hobby dan minat yang saya sukai, seperti hobby traveling, berminat pada lingkungan dan budaya, dan saya ingin menuliskannya. Inilah saya apa adanya, bukan ada apanya. 

Saya berharap, admin Kompasiana menertibkan akun-akun yang tidak mempunyai identitas yang jelas, belum tervalidasi.  Jika bermain curang, berarti menuju jurang. Sayang jika anda yang bermain curang tapi mempunyai kemampuan menulis yang bagus menjadi sia-sia dalam rumah bersama, Kompasiana. 

Demikian, terima kasih.

FS, 03 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun