Pasutri ini memiliki lahan yang cukup luas di dekat Lembah Harau, Jorong Padang Laweh, Nagari Solok Bio-Bio yang berada di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.Â
Di lahan yang luas ini hanya dibangun rumah kecil yang sederhana, rumah kayu yang kayunya dari pohon kelapa. Dari segi rumah, mereka sudah menerapkan rumah yang minimalis yang sesuai dengan kebutuhan keluarga kecil mereka.Â
Dengan lahan yang luas bisa saja mereka membangun rumah yang besar dan luas, tapi mereka tidak melakukannya.
Sumber air mereka kelola dengan baik sehingga ketersediaan air melimpah dan dapat dipergunakan untuk kolam. Sementara kebutuhan listrik memakai solar cell atau solar panel, alat yang bisa mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik.
Kolam yang menghasilkan ikan, selain untuk keperluan sehari-hari, ikannya juga dijual dan disediakan juga sebagai kolam pemancingan.Â
Dengan berprinsip "circle of life", untuk pakan ikan mereka membuat tepung ikan sendiri. Jadi disamping pelet sebagai makanan ternak, ada ampas tahu, dedak dan tepung ikan produksi sendiri.Â
Mereka juga beternak itik dan telurnya selain untuk konsumsi sendiri dan dijual. Dengan ketersediaan telur itik, Uni Leli membuat sendiri telur asin.
Menanam berbagai macam pohon buah-buahan, menanam sayur yang bisa mencukupi keperluan sehari-hari bahkan bisa dijual. Wah sangat mandiri pangan ya.Â
Di lahan ini juga disediakan camping ground jika ada yang ingin camping sambil ekowisata.Â
Yang menarik adalah untuk kebutuhan madu, mereka memelihara lebah sendiri. Madu yang dinamakan madu kelulut berasal dari lebah tanpa sengat.Â
Menilik dari harganya, madu kelulut lebih mahal dari madu lebah biasa karena lebah kelulut tidak menghasilkan madu berlimpah. Rasa madu kelulut juga unik, manis bercampur asam.