Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Kelantan Malaysia Memperingati Hari Idul Adha

12 Juli 2022   15:56 Diperbarui: 12 Juli 2022   16:55 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakek dan nenek saya dari pihak bapak, dari muda sudah merantau jauh ke negara tetangga, Malaysia. Bapak saya malahan lahir di Malaysia. Apa pekerjaan kakek? Sebagai penyadap karet. Setelah bapak lahir baru kakek dan nenek kembali ke kampung, Indonesia. Sementara saudara-saudara kakek dan nenek masih banyak di Malaysia, menikah dan sudah menjadi warga negara Malaysia. Sudah beranak pinak dan berkembang menjadi keluarga besar.

Salah satu saudara ada yang bertempat tinggal di Provinsi Kelantan, Malaysia. Saya memanggilnya Mamak Jailani, Mamak dalam bahasa Kerinci adalah paman. Menurut Mamak Jailani, tahun ini diperbolehkan melaksanakan ibadah kurban setelah beberapa tahun ini pelaksanaannya dibatasi karena pandemi. Kalaupun dilaksanakan dengan aturan yang ketat.

Sebelum Idul Adha yakni tanggal 9 Zulhijjah, di Provinsi Kelantan melaksanakan Penghayatan Hari Wukuf pada Sabtu 9 Juli 2022. Penghayatan Hari Wukuf ini dimulai dengan salat sunat Dhuha berjemaah, munajat, tadarus dan uraian Surah At-Takathur, ceramah penghayatan Hari Wukuf dan diakhiri dengan pidato para pimpinan Kerajaan Negeri yang turut hadir di setiap kawasan. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Di Provinsi Kelantan menurut Mamak Jailani, perayaan Idul Adha lebih meriah dari Idul Fitri. Pesta penyembelihan kurban banyak dilaksanakan, baik oleh masjid, desa, perseorangan, maupun organisasi masyarakat.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Sama halnya di Indonesia, setelah shalat Idul Adha dilakukan pemotongan hewan kurban. Setelah pemotongan hewan kurban, daging pertama untuk dimasak dan menjadi jamuan untuk yang hadir ditempat penyembelihan. Daging kurban kemudian dibagi-bagi kepada masyarakat.

Facebook Urus Setia Penerangan Dan Komunikasi Kerajaan Negeri Kelantan
Facebook Urus Setia Penerangan Dan Komunikasi Kerajaan Negeri Kelantan

Jamuan untuk yang hadir di lokasi penyembelihan/dokpri
Jamuan untuk yang hadir di lokasi penyembelihan/dokpri

Pada Idul Adha, yang melaksanakan ibadah kurban melaksanakan kenduri kendara seperti layaknya peresmian pernikahan. Mirip open house pada Hari Raya Idul Fitri, banyak tersedia masakan khas Kelantan berbahan daging seperti gulai daging, rendang daging, ayam masak merah, ayam goreng, daging goreng, sup dan singgang daging.

Nah, singgang daging ini merupakan masakan tradisi Kelantan, masakan sederhana yakni daging dimasak bersama bumbu-bumbu dan ditambahkan air, makanan sederhana ini mempunyai kombinasi rasanya asam, asin dan sedikit pedas.

Proses Singgang Daging/dokpri
Proses Singgang Daging/dokpri
Cara membuat singgang daging, daging yang diiris tipis dicampur dalam periuk bersama bumbu lengkuas yang dimemarkan, irisan jahe, ketumbar halus, irisan bawang merah, irisan bawang putih, lada halus. 

Diaduk/dimasak tanpa air sampai bumbu meresap. Setelah bumbu meresap baru tambahkan air dan masak hingga daging empuk. Baru tambahan gula, garam secukupnya dan asam. 

Singgang Daging Kelantan/dokpri
Singgang Daging Kelantan/dokpri

Wah menarik juga ya tradisi dari negeri Kelantan. Kelantan memang kaya dengan makanan tradisional dan berlainan dengan makanan Melayu di negeri lain. Salah satu makanan tradisional yang terkenal adalah "Budu" yang terbuat dari ikan bilis yang diperam hingga hancur. Di Kelantan, budaya melayu sangat melekat walaupun mengalami proses asimilasi antara adat melayu, siam dan Islam.

Saya sepertinya ingin mencoba resep singgang daging khas Kelantan, sepertinya enak untuk disantap dan menggugah selera. Pembaca juga bisa mencobanya. 

Salam budaya

FS, 12 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun