Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebun Teh yang Lengang Tanpa Perempuan Pemetik Teh

20 Juni 2022   20:55 Diperbarui: 20 Juni 2022   21:01 2370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangnya minat anak-anak muda menjadi buruh dan lebih memilih usaha pertanian lainnya atau memilih melanjutkan pendidikan. 

Hamparan kebun teh telah kehilangan perempuan pemetik teh dengan keterampilan "nimble fingers", tangan-tangan yang gesit dan lincah memilih pucuk-pucuk daun teh berkualitas. 

Perempuan memegang peran penting dalam perkebunan teh, karena pria biasanya hanya membantu mengangkut hasil petik teh, atau meratakan pinggiran bidang petik.

Perempuan sebagai tenaga pemetik merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam upaya menghasilkan produk teh yang berkualitas, tapi apa mau dikata, zaman telah berubah. 

Hilang sudah wajah sumringah perempuan pemetik teh dengan rona pipi memerah, guyonan hilang dalam hamparan teh. Lengang.

FS, 20 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun