Kuliner Kerinci sangat banyak dipengaruhi oleh kuliner dari Sumatera Barat atau Ranah Minang. Ini dipengaruhi sejarah bahwa Kerinci pernah bergabung dengan Provinsi Sumatera Barat sebelum bergabung dengan Provinsi Jambi.Â
Sejarah dimulai ketika tahun 1903, Belanda membentuk Landschap Kerinci berada di bawah Keresidenan Sumatera Barat namun tahun 1906 Belanda membentuk Keresidenan Jambi dan memasukkan Kerinci ke dalamnya dengan nama Afdeeling Kerinci.Â
Tahun 1935 Belanda kembali menggabungkan Kerinci ke Sumatera Barat dan awal kemerdekaan, Kerinci masih bergabung dengan Sumatera Barat dalam lingkungan Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci.Â
Baru tahun 1958 dengan UU No 61, Kerinci ditetapkan menjadi satu kabupaten yang berdiri sendiri, sebagai pecahan dari Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci dan masuk ke dalam wilayah Jambi.Â
Berdasarkan sejarah tersebut tentu saja dari segi kuliner banyak serupa, cita rasa yang sama dengan kuliner Sumatera Barat, karena berasal dari Sumatera Barat.Â
Salah satu camilan favorit di Kerinci yang berasal dari Ranah Minang adalah "Arai Pinang". Camilan yang digoreng ini dinamakan arai pinang karena menggunakan cetakan alami dari bunga pohon pinang yang disebut arai.Â
Dengan menggunakan cetakan alami ini, tekstur arai pinang bulat pipih dan bergaris-garis. Walaupun saat ini sudah banyak dijual cetakan arai pinang, sebagian orang masih menggunakan cetakan alami. Dengan menggunakan cetakan alami yakni arai/bunga pohon pinang, camilan ini lebih wangi.
Bagaimana resep camilan sederhana yang enak dan renyah ini? Yuk simak resepnya berikut ini.
Bahan utama :
Tepung beras  500 gr