Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lokakarya Program KOTAKU sebagai Upaya Pengelolaan Pengetahuan dalam Penanganan Kumuh di Kota Sungai Penuh

10 Maret 2022   16:30 Diperbarui: 10 Maret 2022   17:12 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Program dalam pencegahan dan peningkatan  kawasan kumuh di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1974 melalui program KIP (Kampung Improvement Program).  Dan program ini terus berkembang di tengah masyarakat Indonesia, mulai dari P2KP (1996-2006) hingga KOTAKU (2016-2021).

Saat ini Program Nasional dengan nama "Program Kota Tanpa Kumuh" (KOTAKU) merupakan upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan. Dengan "Gerakan 100-0-100", yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

Program KOTAKU merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, masyarakat dan stakeholder lainnya, dengan pemberdayaan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai penggerak program. 

Begitu juga adanya Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh. Kota Sungai Penuh dengan semboyan Sahalun Suhak Salatuh Bdei, satu kata, satu mufakat serta satu perbuatan., begitu juga keinginan dari Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh, satu kata "Menuju Kota Sungai Penuh Tanpa Kawasan Kumuh".

Kota Sungai Penuh secara administratif merupakan pemekaran dari Kabupaten Kerinci, pengesahannya oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 08 Oktober 2009. Kota yang berada di bagian barat Provinsi Jambi ini merupakan kotamadya terbesar kedua di Provinsi Jambi. Kota Sungai Penuh dengan luas 39.150 ha, dengan perbandingan 59,20 % atau 23.177,60 ha merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, sedangkan sekitar 40,8% atau 15.972,4 ha merupakan daerah efektif perkotaan. 

Dengan topografi berbukit-bukit pada kawasan Bukit Barisan, menilik cuaca dan curah hujan di Kota Sungai Penuh tentu perlu pengelolaan kota yang baik seperti sistem drainase yang baik pula. Sistem drainase merupakan bagian dari infrastruktur perkotaan yang sangat penting. Boleh dikatakan drainase tidak boleh diabaikan dalam perencanaan ataupun pengelolaan kota. Salah satu Program KOTAKU adalah membenahi drainase lingkungan.

Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri
Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh untuk tahun 2021 sudah selesai dilaksanakan, ada 8 (desa) dengan kegiatan Padat Karya Tunai atau CFW (Cash for Work) dan 1 (satu) desa mendapat BPM (Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat) Reguler. 

Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dengan terpeliharanya dan berfungsinya infrastruktur melalui pemeliharaan dan perbaikan yang dibangun Program KOTAKU. Penerima manfaat yakni masyarakat bisa merasakan lingkungan yang tertata rapi dan jauh dari kata kumuh.

Pemeliharaan Menara Air/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri
Pemeliharaan Menara Air/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Pemeliharaan Jalan Lingkungan/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri
Pemeliharaan Jalan Lingkungan/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Pemeliharaan MCK/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri
Pemeliharaan MCK/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Dengan kegiatan Padat Karya Tunai, Program KOTAKU telah memberikan bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja kepada masyarakat terdampak Covid-19, yang mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK) dan masyarakat yang mengalami penurunan/kehilangan pendapatan. Masyarakatlah yang menjadi pekerja dalam kegiatan sehingga hal ini ikut memulihkan perekonomian masyarakat untuk mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi paska Covid-19.

Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri
Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Pada tanggal 24 s/d 25 Februari 2022 lalu Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh mengadakan "Lokakarya Pengelolaan Pengetahuan Program KOTAKU" sebagai upaya pengelolaan pengetahuan dalam penanganan masalah perumahan dan kawasan permukiman serta pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan/permukiman kumuh. Pelaksanaan lokakarya dilakukan secara daring dengan pendanaan dari KMP (Konsultan Manajemen Pusat). 

Lokakarya dihadiri oleh Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) Kota Sungai Penuh, BPPW/OC3 Provinsi Jambi/Pokja PKP Provinsi, Koordinator Kota III Sungai Penuh, CSR, OPD terkait, Koordinator BKM/KSM desa-desa yang mendapat kegiatan Program KOTAKU, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Kelompok Penerima Manfaat (KPP) serta penulis.

Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri
Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh memang berencana menuangkan dalam bentuk buku kegiatan Program KOTAKU hasil dari capture lapangan serta best practice yang telah dilakukan.  Best Practice atau Praktik Terbaik menjadi pedoman, etika, gagasan yang mewakili cara terbaik dalam melakukan kegiatan.

Lokakarya Pengelolaan Pengetahuan Program KOTAKU ini, diikuti dengan antusias oleh semua stakeholder yang terlibat dalam Program KOTAKU, pelaksanaan Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh banyak dipetik pengalaman dalam penanganan permasalahan mengatasi kawasan kumuh. Semua yang terlibat dalam Program KOTAKU saling berbagi pengalaman yang berguna untuk ke depannya.

Koordinator Kota III Sungai Penuh sebagai panitia yakni Bapak Achmad Emir Arabi menyampaikan, kegiatan Program KOTAKU tahun 2021 sudah berjalan dengan lancar berkat dukungan dari pendamping, BKM, KSM yang sudah bekerja dengan luar biasa termasuk dari Dinas Perkim Kota Sungai Penuh yang telah menerbitkan SK dan baseline numerik terupdate kawasan kumuh di Kota Sungai Penuh. Untuk ke depannya mudah-mudahan Kota Sungai Penuh bisa mewujudkan tujuan dari Program KOTAKU, menuntaskan kawasan kumuh.

Pokja PKP yang diwakili oleh Bapak Robby Wijaya, S.T, M.T menyampaikan bahwa Pemerintah Kota merupakan nakhoda, pemilik program bukan sekedar penerima kegiatan, berusaha dalam mewujudkan Kota Sungai Penuh tanpa kawasan kumuh dengan berkolaborasi dengan stakeholder dalam Program KOTAKU.  Kendala yang dihadapi dalam Program KOTAKU tidak begitu signifikan, kawasan kumuh yang menjadi problem harus diatasi dengan serius, bukan sekedar seremonial. Dengan adanya Program KOTAKU di Kota Sungai Penuh masyarakat sangat terbantu dengan adanya pemeliharaan jalan, pemeliharaan drainase dan perbaikan MCK.

Pokja PKP/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri
Pokja PKP/Sumber foto Program KOTAKU Sungai Penuh/dokpri

Penyampaian pengalaman di lapangan dari para peserta lokakarya yang terlibat dalam Program KOTAKU menjadi masukan agar ke depannya lebih baik lagi. 

Lokakarya Pengelolaan Pengetahuan Program KOTAKU ini sangat bermanfaat bagi stakeholder dalam Program KOTAKU untuk mengindentifikasi, mengklasifikasi, berbagi, menerapkan dan menciptakan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas capaian Program KOTAKU. 

Belajar bersama, belajar dari lapangan, untuk hasil yang lebih baik ke depan.

Fatmi Sunarya, 10 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun