Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rintik Hujan yang Menangisi Dua Insan

22 Januari 2022   21:36 Diperbarui: 22 Januari 2022   21:43 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Niko!" Teriak Rayya dengan kaget. Mereka dalam satu payung, berjabat tangan dengan erat. Melepas segala perasaan yang lekat bertahun-tahun.

Hanya batin saling bicara, masih seperti dulu tak ada kata yang terucap. Rindu menua, cinta dalam diam seperti gereja tua yang membisu menjadi saksi.

Kita tetap bersahabat, kelingking bertaut yang bicara. Rintik hujan, tetesnya makin deras seolah menangisi dua insan. Dua insan yang menyimpan jauh perasaan. Perasaan yang tak mungkin tersampaikan. 

Tik...tik...tik suara hujan mengetuk payung dua insan.  Dua insan sedang berusaha perlahan mengunci hati yang terbuka lebar.

Fatmi Sunarya, 22 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun