Anak perempuan yang mengikuti upacara adat Mome'ati ini berganti pakaian dengan batik tunggohu yang diikat sebatas dada lalu dilakukan siraman air kembang yang disebut acara momuhuto.Â
Kemudian dilanjutkan dengan acara menginjakkan kaki di atas piring atau mopohuta'a to pingge, dengan dipandu oleh tuja'i dari pemangku adat. Setelah selesai prosesi ini barulah acara Mome'ati dilaksanakan.Â
Upacara adat Mome'ati sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2018. Upacara adat Mome'ati ini merupakan pembersihan diri lahir dan batin, ada pendidikan moral sesuai ajaran Islam.
Potong Gigi di Bali
Tradisi Potong Gigi yang menandakan anak perempuan sudah akil baliq ini merupakan upacara keagamaan Hindu  yang biasa disebut metatah, mapandes atau mesangsih. Tradisi ini melambangkan pensucian untuk anak yang beranjak remaja. Tradisi ini juga berguna untuk menambah aura kecantikan, gigi anak perempuan akan dikikir supaya rapi.
Upacara Potong Gigi bisa diartikan sebagai kewajiban orang tua kepada anaknya untuk menghilangkan segala keburukan, jiwa raga yang diliputi watak Sad Ripu bisa dihilangkan dan dapat menjadi hakekat manusia sejati. Sad Ripu, Sad yang artinya enam dan Ripu yang artinya musuh. Sad Ripu berarti enam macam musuh yang ada di dalam diri manusia, yakni Kama (nafsu), Lobha (tamak), Krodha (marah), Moha (bingung), Mada (mabuk) dan Matsarya (dengki).
Membagikan Bubur Merah di Jawa
Umumnya di Jawa, jika anak perempuan sudah beranjak remaja dengan ditandai menstruasi, dilakukan syukuran dengan membagikan bubur merah dan putih kepada masyarakat sekitarnya. Bubur putih dibuat tanpa gula sedangkan bubur merah diberi gula aren.
Upacara Tarapan Keraton Yogyakarta