Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal dan Mengenang Depati Parbo, Pahlawan Kerinci

10 November 2020   18:30 Diperbarui: 28 April 2021   20:05 2581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depati Parbo (Ilustrasi kerinciinstitute.blogspot.com)

Ilustrasi kerinciinspirasi.blogspot.com
Ilustrasi kerinciinspirasi.blogspot.com
Meja perundingan hanya akal bulus Belanda, Depati Parbo ditangkap dan dibuang ke Ternate, Maluku selama 22 tahun. Selama di pembuangan Depati Parbo terkenal bisa mengobati (tabib/dukun), dan anak Assisten Residen Belanda pernah diobati. 

Depati Parbo kembali ke Kerinci pada tahun 1926 setelah permohonan surat ke Residen Ternate dikabulkan dan juga jaminan dari seluruh Depati Kerinci. Menimbang Depati Parbo usianya sudah lanjut, kira-kira berusia 87 tahun. Walaupun sudah lanjut usia, pada tahun 1927 Depati Parbo menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Depati Parbo meninggal dunia dua tahun kemudian setelah kepulangannya dari Mekkah dalam usia 90 tahun.

Perjuangan Depati Parbo menjadi legenda dan sangat bersejarah bagi masyarakat Kerinci. Walaupun seluruh masyarakat Kerinci di masa itu sama-sama berjuang namun kepemimpinan Depati Parbo sangat heroik dan dikenang. Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci sejak tahun 1970, sudah mengusulkan Depati Parbo menjadi Pahlawan Nasional. Tapi sampai saat ini belum dikabulkan. Walaupun begitu Depati Parbo hidup dalam semangat masyarakat Kerinci. Depati Parbo adalah pahlawan di Bumi Sakti Alam Kerinci.

Ilustrasi biografi-tokoh-ternama.blogspot.com
Ilustrasi biografi-tokoh-ternama.blogspot.com
Gelar pahlawan, hanya sebuah gelar. Yang lebih penting adalah perjuangannya untuk kita ingat dalam sejarah khususnya di Kerinci. Lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup di jajah, salah satu semboyan dari perjuangan masyarakat Kerinci. 

Ilustrasi www.airmagz.com
Ilustrasi www.airmagz.com
Nama Depati Parbo diabadikan pada nama jalan protokol, juga nama bandara di Kerinci yaitu Bandara Depati Parbo.

Selamat Hari Pahlawan 10 November, semoga kita bisa mengambil semangat perjuangan dari pahlawan-pahlawan bangsa.

Fatmi Sunarya, 10 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun