Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Danau Depati Empat, Milik Empat Depati

3 November 2020   07:52 Diperbarui: 18 November 2020   03:32 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah penduduk Rantau Kermas/Foto Fatmi Sunarya

Pemandangan Danau Depati Empat dihiasi dengan hutan lebat, masih terdengar suara siamang, air yang jernih sehingga terlihat ikan yang berenang ke sana ke mari. 

Jika Danau Pauh terlihat indah membiru, maka Danau Depati Empat tampak berwarna hijau. Danau Depati Empat juga terdapat dua gunung, Bukit Pandan dan Bukit Pandan Bungsu. 

Danau Depati Empat merupakan sumber air bagi penduduk sekitarnya, yang menjadi hulu dari Sungai Batang Langkup dan juga sumber ikan. Penduduk boleh mengambil ikan dengan cara tradisional seperti dengan menjala atau memancing namun dilarang menggunakan tuba.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Wisata Danau Depati Empat masih dalam pembenahan, sedang dibangun tempat beristirahat, toilet umum. Pengunjung tidak dikenakan tiket masuk. Untuk kemping di pinggir danau diperbolehkan.  

Foto Dokpri
Foto Dokpri

Penulis hanya sebentar menikmati indahnya Danau Depati Empat dan harus buru-buru turun kembali. Mengingat 7 km jarak dengan medan perjalanan yang berat. 

Penulis juga mendapat saran dari beberapa penduduk lokal yang ditemui, cepat turun sebelum hujan. Dan benar saja, ketika keluar dari gerbang Danau Depati Empat, hujan turun dengan lebat. Tuhan melindungi, kalau tidak turun cepat entah apa yang terjadi. Mengingat jalan yang sulit dilalui jika hujan turun.

Foto dokpri
Foto dokpri

Estimasi waktu sangat penting dalam melakukan perjalanan wisata alam. Kita harus memperhitungkan dengan cermat kapan waktu berangkat, berapa lama di tempat wisata dan jam berapa mesti pulang. 

Kadang jika bertemu penduduk lokal dan kita bertanya tentang jarak dan waktu tempuh, maka jawabannya tidak sesuai dengan apa yang kita jalani. Contoh mereka mungkin bisa menempuh jarak 7 km dalam waktu 1 jam, kita mungkin butuh lebih dari 1 jam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun