Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Danau Depati Empat, Milik Empat Depati

3 November 2020   07:52 Diperbarui: 18 November 2020   03:32 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan yang dibuka di jalan menuju Danau Depati Empat/Foto Fatmi Sunarya

Perladangan sudah dibuka dan perambahan pada lahan yang dijadikan perladangan ini sangat mengkhawatirkan. Semoga ini menjadi perhatian bagi Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat.

Lahan yang dibuka di jalan menuju Danau Depati Empat/Foto Fatmi Sunarya
Lahan yang dibuka di jalan menuju Danau Depati Empat/Foto Fatmi Sunarya

Danau Depati Empat lebih luas dari Danau Pauh, dengan luas 271 Ha di atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Kenapa dinamakan Danau Depati Empat? 

Karena Danau ini dimiliki empat depati yaitu Depati Payung (Marga Serampas), Depati Gento Rajo (Desa Pulau Tengah), Depati Siang Dito (Desa Renah Suli) serta Depati Muncak (Desa Muara Madras). 

Danau Depati Empat oleh penduduk sekitar sering disebut Danau Gedang. Maka Danau Depati Empat ini milik masyarakat adat, dijaga dengan aturan adat sehingga ada aturan untuk tidak merusak danau ini. 

Desa Rantau Kermas/Foto Fatmi Sunarya
Desa Rantau Kermas/Foto Fatmi Sunarya

Mungkin ada pertanyaan, bukankah Danau Depati Empat masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dan kenapa danau ini juga dimiliki oleh masyarakat adat. Kisahnya panjang dan akan penulis tulis pada artikel berikutnya. 

Untuk diketahui Desa Rantau Kermas ini merupakan pemukiman di dalam kawasan hutan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat yang sudah ada sejak dahulu kala sebelum Taman Nasional Kerinci Seblat ada. 

Karena desa tua ini sudah ada sejak lama maka desa ini diakui oleh Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai enklave sekaligus desa penyangga di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

Foto Fatmi Sunarya
Foto Fatmi Sunarya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun