Mohon tunggu...
MARITA RESTYANI
MARITA RESTYANI Mohon Tunggu... Wiraswasta - mahasiswa s1 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah IBNU SINA

Marita Restyani, 23 tahun Lahir di Malang tepatnya sebuah desa kecil yang berada di kecamatan Ampelgading pada 08 maret 2000.Menghabiskan masa remajanya di Ponpes Alkhoirot Malang .Lulus MA mendedikasikan dirinya dengan mengabdi sebagai pengajar Madrasah Diniyah Alkhoirot dan Pengajar Madrasah Tsanawiyah Alkhoirot selama kurang lebih 3,5 tahun.Saat ini ia meneruskan S1-nya di STIT IBNU SINA Kepanjen - Malang, mengambil program Study Pendidikan Agama Islam. Di Pondok Pesantren Alkhoirot ia bertemu dengan para masyayikh dan guru yang dengan keikhlasannya mengajarkan ilmu hidup dan ilmu akhirat. Alkhoirot juga mengajarkan sebuah mantra sederhana “ Aku hafal aku lupa, aku tulis aku ingat, aku lakukan aku bisa.”. Selain menjadi Mahasiswa ia juga aktif menulis artikel- artikel sederhana di media kompasiana dan blog pribadi juga menjadi salah satu kontributor media Alkhoirot Putri . Tulisan adalah cara saya untuk mengungkapkan diri, memahami dunia, dan berkontribusi pada perbincangan global. Saya berharap bahwa tulisan-tulisan saya dapat membawa inspirasi dan refleksi kepada pembaca, serta mendorong mereka untuk berpikir lebih dalam tentang hal-hal yang penting dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

NAWAKSAR

26 Desember 2023   12:10 Diperbarui: 26 Desember 2023   12:30 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Islam perempuan memiliki bebrapa keunggulan , pertama fungsi sebagai ibu dan istri.Sebagai ibu sang ibulah yang pertama dan utama memberikan goresan pada si buah hatinya, memberikan pendidikan dan kasih sayang dengan penuuh pengorbanan demi terwujudnya generasi yang hebat.Sebagai istri bagaiman dia bisa benar-benar menjadi seorng istri yang sholihah , istri idaman suami, bisa menyenangkan dan menenangkan hati suami dimanapun suami berada, bisa menjaga kehormatannya dikala suami tidak di rumah, saling mencintai dan menyayangi, saling membutuhkan, menyadari kekurangan dan kelemahan masing-masing , tidak saling curiga dan selalu patuh.

Peran publik Islam memberikan kebebasan untuk terjun ke berbagai lapang , memilih pekerjaan yang sesuai dengan fitrahnya baik dibidang pendidikan , ekonomi, sosial, bahkan ke dunia politik untuk membantu membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.karenanya perempuan menjadi sosok makhluk yang unggul di mata Islam.

"perempuan itu bukan orang yang lemah, maka jangan pernah mau dilemahkan atau dianggap lemah.Perempuan itu harus kuat dalam menjalani hidup apapun profesinya , karna Allah telah memberikan kita kekuatan yang luar biasa.Ingat! walaupan perempuan itu hebat tapi Allah tetap tidak suka jika perempuan itu berani melawan kodratnya . Ingat bahwa walaupun kita hebat tapi fungsi sebagai ibu dan istri adalah fungsi yang utama dan mulia, jika kedua fungsi tersebut benar-benar bisa diperankan secara maksimal , maka : akan lahir generasi dan para pemimpin yang hebat, kuat, dan tetap amanah pada ummat.Akan muncul keluarga-keluarga sakinah sebagai embrio dari masyarakat yang madani."

*Penulis merupakan mahasiswa STIT IBNU SINA malang semester Tiga Prodi Pendidikan Agama Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun