Mohon tunggu...
Fatchul Ulul Fahmi
Fatchul Ulul Fahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Menatap ruang dan mengekspresikan kehidupan kepada sepercik tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Teror Kaki Buntung

25 Juli 2024   07:40 Diperbarui: 25 Juli 2024   07:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

"Pada suatu saat ada sebuah kejadian teror kaki berjalan tanpa awak di sebuah desa ditimur banyumas dimana teror tersebut berawal dari kejadian tetangga saya yang meninggal akibat kecelakaan lalu munculah hal"aneh terutama disekitar rumah korban dan kerabatnya ",

"Disebuah desa yang tenang dan tapi menyimpan banyak kejadian, Saat itu kebetulan saya bersama kakak habis pulang dari kota,, "

Nah waktu itu juga ada 2 teman saya mau main kerumah Karena saya baru pulang dari kota biasalah katanya minta info ngopi,, katanya teman saya ( oji & ubed ).

Waktu itu matahari mulai terbenam atau biasa didesa saya disebut dengan "sendekala". Saya pun mengambil wudhu ditempat wudhu luar (guci), paham lah ala - ala pedesaan. Kebetulan waktu itu karena sedikit gerimis juga jadi tidak jamaah dimasjid,,

"Selesai sholat maghrib ibu pun mengajak saya dan kakak ( namanya kak idris ) untuk makan malam bersama"

"Fahmii, idriss ayukk makan, udah ibu siapkan makan malam ( ujar ibu ), baikk buu oteweee ( teriak kak idris ) saya pun sama kakak makan bersama. Setelah makan seperti biasa saya dan kk saya pun merokok diruang tamu, karena ada juga istilah orang ngapak bahwa " bar madang ra udud ibarat ngising ora cewok" ( habis makan tidak merokok itu ibarat buang air besar tapi tidak cebok, wkwk.

Nah Setelah merokok kaka saya ke kamar mandi dan saya sendirian diruang tamu, disaat itu mulai ada kejadian aneh tiba-tiba ada suara orang berjalan menuju ke rumah tpi muter- muter, sangat jelas suaranya karena kondisi waktu itu habis hujan,, " ceprok, ceprok ceprok suara orang berjalan ".Saya kira waktu Itu mungkin si ubed& oji jadi saya biarkan, tapi kok lama gak ada yang ngucap salam, apa ngeprank yah ( ujar saya ),, terus saya langsung buka pintu depan tidak ada siapa- siapa.

Seketika waktu saya membuka pintu dan tidak ada siapa-siapa listrik dirumah langsung padam dan langit kembali gerimis,, saya langsung terbirit lari kebelakang menemui ibu dan kk saya terus menceritakan kejadian tersebut karena waktu itu tetangga saya habis terkena musibah anaknya ada yang habis kecelakaan kakinya patah dan meninggal dunia. " aq berfikir apa itu kaki nya si ituu.... "

"Lahhh itu mungkin pikiranmu aja mii ( ujar kk idriss dengan mengalihkan perhatian)."

Setelah menunggu lumayan lama dan listrik belum nyala akhirnya si oji & ubed datang.

"Assalamualaikum,, ( ujar ubed)". Waalaikumsalam wr wb ( jawab kk idris).

Anehnya waktu itu juga listrik mulai nyala lagi,

 singkat waktu kita biasa ngobrol dan ngopi bersama.

Lalu karena ubed & oji rumahnya lumayan jauh jadi kita suruh nginep dirumah,,

"Nahh pada tengah malam sekitar pukul 02.00 teror itupun muncul lagi, kami tidur digangguin suara gedor - gedor di genteng, gelas dimeja pun ada yang jatuh dan tembok kamar tidurnya ibu digedor-gedor hingga kita semua kaget dan terbangun hingga merusak suasana malam yang hening. (Jadi gedor-gedornya seperti orang yang yang lagi nendang-nendang )" , Astaghfirullah apaaa iniii ya alloh ( ibu sambil baca"kalimat toyibah ). 

Waktu itu pun seketika kami semua wudhu dan mengirimkan doa dan yasin agar kami juga dilindungi oleh alloh dari keusilan setan / jin disekitar itu,, Setelah semuanya kembali tenang ibu saya pun tidur lagi, dan kami ber4 (saya, kk idris, ubed & oji pun jaga malam tidak tidur sampai pagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun