BCG (Boston Consulting Group) Matrix adalah suatu alat analisis strategis yang digunakan untuk menilai portofolio bisnis suatu perusahaan berdasarkan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif dari unit bisnisnya. Dalam konteks bisnis jahit pakaian, kita dapat menerapkan BCG Matrix dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Bintang (Stars) :
Segmen bisnis jahit pakaian yang memiliki pangsa pasar tinggi dan berada di pasar yang tumbuh pesat. Analisis: Produk-produk unggulan atau tren terbaru dapat ditemukan di sini. Misalnya, jika perusahaan Anda memiliki lini pakaian yang sangat diminati atau tren mode tertentu yang sedang booming, itu dapat dianggap sebagai bintang. Penerapan dalam bisnis ini fokus pada pengembangan produk dan ekspansi pasar. Pertimbangkan strategi pemasaran yang agresif untuk memaksimalkan pangsa pasar.
- Tanya (Question Marks) :
Deskripsi: Segmen bisnis dengan pangsa pasar rendah di pasar yang tumbuh pesat. Analisi ini mungkin mencakup produk baru atau lini pakaian yang belum sepenuhnya terbukti di pasar. Bisnis ini memerlukan investasi lebih lanjut untuk meningkatkan pangsa pasar atau memutuskan apakah harus menghentikan investasi. Dari hal tersebut didapatkan hasil analisis pada bisnis ini yaitu dengan mempertimbangkan apakah layak untuk terus menginvestasikan sumber daya atau apakah ada peluang diversifikasi untuk mengurangi risiko.
- Sapi (Cash Cows) :
Segmen bisnis dengan pangsa pasar tinggi di pasar yang tumbuh lambat. Analisis produk atau lini pakaian yang telah mapan dan memberikan arus kas yang stabil. Meskipun pertumbuhan pasar tidak tinggi, pangsa pasar yang besar dapat menghasilkan keuntungan yang konsisten. Dari hal tersebut didapatkan analisis melakukan optimalisasi operasional dan pengelolaan risiko agar tetap menghasilkan arus kas yang stabil. Evaluasi potensi diversifikasi atau peningkatan nilai tambah.
- Anjing (Dogs) :
Segmen bisnis dengan pangsa pasar rendah di pasar yang tumbuh lambat. Analisis: Mungkin ada produk atau lini pakaian yang sudah tidak lagi diminati oleh pasar atau tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan. Pertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan investasi di sini. Dari hal ini didapatkan hasil analisis pada bisnis kami yaitu melakukan valuasi apakah ada cara untuk memodifikasi produk atau menargetkan pasar yang berbeda. Jika tidak, pertimbangkan pengurangan atau penghentian untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen yang lebih menguntungkan.
Analisis Porter’s
Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter's Five Forces) terhadap usaha ini melibatkan evaluasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dan daya saing dalam industri jasa jahit pakaian. Berikut adalah hasil analisisnya:
- Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyer Power)
- Kekuatan tawar menawar harga dari konsumen biasanya membuat pi
- Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Supplier Power)
- Kekuatan tawar menawar dari pemasok bahan produksi membuat harga jasa yang ditawarkan jugabnaik turun. Ketika harga bahan naik maka mau tidak mau harga jasa yang ditawarkan juga naik.
- Ancaman Produk atau Layanan Pengganti (Threat of Substitutes)
Ancaman yang pertama yaitu tersedianya alternatif pakaian yang mana konsumen memiliki banyak opsi untuk mendapatkan pakaian, baik yang dijahit sendiri atau yang dibeli dari toko pakaian, maka ancaman produk pengganti bisa menjadi tinggi. Ancaman selanjutnya adalah kemungkinan pakaian olahan yang sudah jadi, seperti pakaian massal yang diproduksi secara massal, dapat menjadi pengganti bagi pakaian yang dijahit secara khusus.
- Ancaman Persaingan dalam Industri (Threat of New Entrants)
- Yang menjadi ancaman dalam industry ini adalah persaingan. Yang mana persaingan bisnis ini tidak terlalu tinggi karena untuk tempat sekitar baru ada satu industry yang sama.
- Intensitas Persaingan dalam Industri (Rivalry Among Existing Competitors)
- Sedikitnya usaha serupa disekitar yang tidak banyak membuat intensitas persaingan pada bisnis ini tidak terlalu tinggi, namun dengan maraknya bisnis online di dunia fashion membuat ancaman tersendiri pada bisnis ini.
Analisis Tatakelola Kepemimpinan
Tata kelola kepemimpinan bertujuan untuk mengatur dan memenejemen suatu bisnis supaya segala kebutuhan dan keperluan bisnis dapat terlaksana dengan baik. Tata kelola kepemimpinan ini sangat baik dan justru diharuskan untuk dijaankan terutama pada binsis dengan sumber daya manusia yang banyak dan produksi yang banyak.
Untuk bisnis ini masih skala kecil sehingga tidak memerlukan kata keklola dan struktur kepemimpinan. Bisnis ini berjalan perseorangan dengan dibantu oleh seorang tenaga yang sudah terlatih pula. Jadi untuk bisnis ini dijalankan oleh dua orang saja dan untuk pengerjaan tugas dan tanggung jawabnya akan saling mengisi. Nantinya apabila bisnis ini sudah berkembang dan makin dikenal maka baru akan menambah jumlah sumber daya manusia dengan jumlah sesuai kebutuhan.