Dengan demikianlah murid akan merasa dihargai. Seperti kesimpulan dari sebuah penelitan "The Importance of Developing Trust and Fostering Emotional Intelligence in the Classroom" bahwa Murid akan menghargai gurunya sepanjang guru dapat menghargainya.
Guru juga tidak sekedar memtransfer ilmu pengetahuan saja namun juga memberikan bimbingan nilai- nilai, baik nilai spiritual maupun nilai lainnya. Nilai disini bukanlah numerik (angka-angka) namun lebih kepada pendidikan akhlak pada murid-muridnya.
Guru menjadi oase bagi murid- muridnya, maka jika guru yang sudah bisa seperti ini otomatis guru tersebut akan dirindukan murid-muridnya dan ketika telah berpisah pun akan senantiasa dikenang. Maka salah satu caranya adalah dengan cara mengemas pengajaran dengan menyenangkan bagi muridnya. Sehingga secara psikologis pun guru akan memiliki hubungan batin dengan muridnya.
Kyai Hasan Seorang kyai masyhur di Yogyakarta pernah menyampaikan nasihat kepada santri-santrinya, kurang lebih seperti berikut : "seorang santri yang sulit itu agar namanya bisa masuk dalam do'a kyainya" maksud dari pesan ini mungkin adalah agar santri berusaha semaksimal mungkin dalam belajarnya sehingga guru pun secara khusus tertarik ingin mendo'akannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H