Di SD Muhammadiyah I Remu, layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari upaya sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik siswa. Â Â
Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan pada wali kelas 6 A SD MUHAMMADIYAH I REMU. Berikut adalah cerita tentang bagaimana sekolah ini menangani masalah bimbingan konseling dan solusi yang diterapkan.
Suatu hari, Ibu Aisyah, guru bimbingan konseling di SD Muhammadiyah I Â Remu, menerima laporan dari guru kelas tentang seorang siswa bernama Rani. Rani, siswa kelas 5, sering terlihat murung dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Ia juga sering menyendiri dan tidak aktif berinteraksi dengan teman-temannya.
Ibu Aisyah kemudian mengamati perilaku Rani selama beberapa hari dan memutuskan untuk memanggilnya ke ruang bimbingan konseling. Setelah berbincang secara mendalam, Rani akhirnya mengungkapkan bahwa ia merasa kesulitan mengikuti pelajaran matematika dan sering diejek oleh teman-temannya karena nilai-nilainya yang rendah. Hal ini membuat Rani merasa tidak percaya diri dan stres.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Rani, Ibu Aisyah menerapkan beberapa langkah sebagai berikut:
Pendekatan Personal
Ibu Aisyah mengadakan sesi konseling pribadi dengan Rani untuk lebih memahami perasaan dan masalah yang dihadapinya. Dalam sesi ini, Ibu Aisyah berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi Rani untuk bercerita tanpa merasa dihakimi
Program Pembelajaran Individual
Ibu Aisyah bekerja sama dengan guru matematika untuk membuat program pembelajaran individual bagi Rani. Program ini dirancang untuk membantu Rani memahami konsep-konsep dasar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dimengerti. Rani juga diberikan soal-soal latihan yang sesuai dengan tingkat pemahamannya.
Pelatihan Keterampilan Sosial
Ibu Aisyah memberikan pelatihan keterampilan sosial kepada Rani untuk membantunya lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Pelatihan ini meliputi teknik komunikasi efektif, cara membangun hubungan yang positif, dan strategi mengatasi konflik.
Dukungan Orang Tua
Ibu Aisyah juga mengajak orang tua Rani untuk terlibat dalam proses bimbingan ini. Ia mengadakan pertemuan dengan orang tua Rani untuk memberikan saran-saran tentang cara mendukung Rani di rumah, seperti menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan memberikan pujian atas usaha yang telah dilakukan Rani.
Setelah beberapa bulan menjalani program bimbingan dan konseling, Rani mulai menunjukkan perubahan positif. Nilai matematika Rani meningkat, dan ia terlihat lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Rani juga mulai lebih aktif berinteraksi dengan teman-temannya dan tidak lagi merasa rendah diri.
Ibu Aisyah merasa bangga dengan kemajuan yang dicapai Rani. Ia menyadari bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk berkembang jika mendapatkan dukungan yang tepat. Pengalaman ini juga menguatkan keyakinannya bahwa bimbingan konseling memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan harmonis.
 Penutup
Cerita ini menggambarkan betapa pentingnya peran bimbingan konseling dalam menangani masalah yang dihadapi siswa di SD Muhammadiyah I Remu. Dengan pendekatan yang tepat dan solusi yang efektif, masalah-masalah yang dialami siswa dapat diatasi, sehingga mereka dapat belajar dan berkembang dengan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H