Mohon tunggu...
Fasya Prayunindita
Fasya Prayunindita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Helo !

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat (pagi, siang, sore, malam)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Mahasiswa pada Masa Pandemi Covid-19

24 Juni 2021   23:39 Diperbarui: 24 Juni 2021   23:48 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama                           : Fasya Prayunindita

NIM                              : 1405620021

Tema                           : DILEMA PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Mata Kuliah              : Sistem Pendidikan Indonesia

Dosen Pengampu   : Syaifudin, S.Pd, M.Kesos

Prodi Pendidikan Sosiologi A 2020, Universitas Negeri Jakarta

            Dunia ini telah digemparkan dengan munculnya sebuah virus yang mematikan, yaitu corona virus ( COVID-19 ). Virus ini pertama kali muncul pada tahun 2019 di negara Cina, sampai akhirnya Indonesia juga terpapar virus ini. Banyak sekali aspek yang dirugikan akibat virus ini menyebar luas. Masyarakat pun terhambat dalam melakukan aktivitas mereka. Salah satu aspek yang dirugikan adalah pendidikan, pemerintah langsung mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan kebijakan. Kebijakan tersebut mengharuskan sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Untuk itu kita diharuskan juga untuk memahami media teknologi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh ini. 

Sebenarnya anak merasa tertekan oleh kebijakan ini, karena ada beberapa kendala bagi mereka yang memang mengharuskan mereka melakukan pembelajaran dari rumah. Indonesia merupakan salah satu negara yang terpapar virus corona, hingga mendapat dampak yang merugikan banyak aspek atau bidang. Virus corona atau biasa di sebut COVID 19 ini merupakan virus yang sangat berbahaya hingga memakan banyak korban jiwa. Di Indonesia sudah banyak korban jiwa karena penularan virus corona ini sangat cepat sekali menimbulkan efek terhadap manusia. Masyarakat Indonesia mendapat dampak dari virus tersebut yang mengahambat aktivitas yang mengakibatkan ekonomi mengalami penurunan dan banyak lagi dampaknya. Di bidang pendidikan, pemerintah mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan sebuah kebijakan melakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah. Pembelajaran tersebut menggunakan media online.

Pada proses pembelajaran jarak jauh ini para mahasiswa sangat merasa tertantang karena harus melakukan proses perkuliahan dari rumah. Menurut Aisah dkk dalam jurnal Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Mahasiswa UNSIKA Pada Saat Pandemi COVID-19, pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang dilaksanakan tidak dalam tempat yang sama memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan peserta didik. 

Pada pelaksanaannya ada berbagai faktor penting yang harus diperhatikan agar sistem pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan lancar. Terdiri dari perhatian, pengalaman, kreatif menggunakan alat, percaya diri pendidik, mudah menggunakan peralatan, dan menjalin interaksi dengan peserta didik. Menurut (Indrayanti, 2021) dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ialah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain. 

Namun dalam proses kegiatan pembelajaran jarak jauh ini dosen juga  mengalami kendala yang terjadi dilapangan saat proses kegiatan pembelajaran, seperti kendala sinyal contohnya, tidak semua daerah memiliki sinyal yang baik untuk melakukan proses pembelajaran. Tidak semua mahasiswa juga dapat memahami materi yang diberikan lewat melalui tugas ataupun melalui pemaparan materi melalui media online, karena ada beberapa yang tidak mengerjakan ataupun memiliki kendala dari masing-masing individu sehingga timbulah permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh.

Menurut (Argaheni, 2020) Program Belajar Jarak Jauh (PBJJ) merupakan alternatif yang digunakan saat ini oleh setiap universitas untuk melaksanakan proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap muka. Pada masa PBJJ ini peserta didik melakukan proses pembelajaran menggunakan metode daring. Menurut (Bilfaqih & Qomarudin, 2015) pembelajaran daring adalah pembelajaran yang diselenggarakan melalui jejaring web. Setiap mata kuliah/pelajaran menyediakan materi dalam bentuk rekaman video atau slideshow, dengan tugas-tugas mingguan yang harus dikerjakan dengan batas waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian. 

Perubahan proses belajar dari tatap muka menjadi PBJJ merupakan suatu keputusan yang harus dilakukan oleh univeritas agar tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Universitas merupakan sebuah organisasi modern yang harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Universitas di tengah pandemi COVID-19 harus tetap menjalankan proses belajar mengajar, dengan mengubahnya menjadi PBJJ. Selama proses kegiatan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini, mahasiswa lebih mudah merasa bosan dan jenuh dikarenakan aktivitas yang monoton sampai dengan terlalu lama menghadap gadget atau komputer.

Selama proses pembelajaran kita menggunakan media teknologi yang membuat mahasiswa terus-terusan menghadap ke gadget setiap harinya. Dikondisi saat ini kita menjadi ketergantungan terhadap adanya teknologi yang didukung oleh internet. (Bakhtiar, 2017:79-80) Penggunaan internet berawal dari adanya kebutuhan militer di masa perang dingin sekitar tahun 1969, di mana Departemen Pertahanan Amerika Serikat membutuhkan sebuah jaringan yang menghubungkan sebuah komputer di daerah vital untuk mengantisipasi kemungkinan adanya serangan nuklir. 

Sampai akhirnya internet pun terus berkembang hingga saat ini yang dapat memudahkan kita dalam mendukung menggunakan terhadap teknologi, misalnya pada laptop. Pembelajaran jarak jauh ini pastinya kita membutuhkan koneksi internet untuk mengerjakan tugas ataupun pekerjaan lainnya. Internet memiliki aspek penting dalam proses pembelajaran secara online ini. 

Dosen memberi tugas ataupun materi melalui teknologi, yang disambungkan kembali melalui koneksi internet. Tanpa adanya internet media teknologi yang kita gunakan ( Laptop, handphone, tablet, dan lain-lain ) tidak bisa kita gunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan media online dalam pembelajaran jarak jauh merupakan solusi untuk mahasiswa mampu memahami materi yang diberikan.  Biasanya pada saat ini kita sering menggunakan platform-platform untuk mengerjakan atau mengumpulkan tugas atau saat kita mendapat materi, kita mengunakan media sejenis zoom, google meet, dan lain-lain. Semua media tersebut bisa berjalan dengan adanya sebuah koneksi internet.  

Meskipun di masa pandemi Covid-19 ini Pembelajaran Jarak Jauh merupakan cara terbaik untuk dilakukan, adapun tantangan-tantangan yang dirasakan oleh para mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung, berikut beberapa diantaranya :

  • Kendala Sinyal

Sinyal sangatlah penting dan berpengaruh pada proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini karena kualitas sinyal akan menentukan  kelancaran dalam menggunakan media online dalam proses PJJ. Mahasiswa merasa tertantang jika sinyal didaerah mereka kurang baik, sehingga dapat memperlambat proses pembelajaran dalam perkuliahan daring. Semua platform digital akan efektif untuk digunakan jika sinyal yang dimiliki mahasiswa cukup baik untuk digunakan. Tantangan ini memang membuat banyak mahasiswa dilanda masalah, sebab materi tidak mudah diserap dan tugas pun semakin terhambat untuk dikerjakan. Cara mengatasinya banyak dosen yang kemudian memberikan materi dalam bentuk video maupun softcopy. Sehingga bisa dilihat dan dibaca mahasiswa kapan saja ketika jaringan internet sudah stabil.

  • Sulit Menyerap Materi Pembelajaran

Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini mahasiswa dituntut untuk melakukan semua hal terkait perkuliahan dari rumah, bahkan hanya menggunakan media online. Hal tersebut dapat berpengaruh dalam menyerap materi yang telah diberikan oleh dosen, karena kondisi dirumah tidak bisa disamakan dengan kondisi dikampus saat melakukan perkuliahan secara offline. Pastinya tidak semua keadaan lingkungan disekitar rumah para mahasiswa bisa kondusif dan bisa membuat mahasiswa fokus dalam berlangsungnya proses perkuliahan. 

Mahasiswa bisa tidak fokus dalam menyerap materi yang diberikan dosen karena kondisi rumah yang ramai atau bisingnya suara jalan. Tetapi ada juga mahasiswa yang bisa fokus dalam menyerap materi yang diberikan dosen karena kondisi rumah yang tenang dan nyaman, sehingga tidak menghambat jalannya perkuliahan. Cara mengatasi hal ini, biasanya para mahasiswa yang kurang nyaman dengan kondisi rumahnya yang kurang kondusif akan mencari tempat yang nyaman atau sepi sehingga bisa fokus dalam menyimak materi yang diberikan dosen. Tetapi hal tersebut tidak bisa secara terus-menerus dilakukan, karena pada masa pandemi Covid-19 ini kita harus selalu melakukan segala kegiatan dari rumah agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Makanya di masa pandemi ini semua akan terlihat serba salah karena mempertimbangkan banyak hal dalam segi apapun.

  • Pembelajaran Daring Masih Membingungkan Mahasiswa

Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pembelajaran daring ini adalah implementasi dari pembelajaran. Barubaru ini banyak mahasiswa yang mengeluhkan tugas yang banyak tanpa adanya materi yang cukup sehingga mereka agak kewalahan dalam mengikuti proses pembelajaran. Bahkan aplikasi Whatsapp, e-learning, dan juga Zoom masih membingungkan bagi mahasiswa. Perkuliahan daring memang membutuhkan adaptasi dan usaha agar dapat berjalan lancar. Selain itu dibutuhkan usaha untuk memahami materi yang biasanya disampaikan secara lisan menjadi tulisan dan video atau live streaming . Namun sejalan dengan itu adanya beberapa keluhan yang dirasakan oleh para siswa dan mahasiswa dimana mulai dirasakan rasa bosan akibat monotonnya metode pembelajaran (Argaheni, 2020).

  • Mahasiswa Menjadi Pasif

Interaksi dan komunikasi dalam proses pembelajaran melibatkan faktor pengajar, pembelajar, dan materi pembelajaran. Untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi pembelajar antara lain dengan memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk mengkomunikasikan hasil belajarnya. Pengajar hendaknya mengenali pembelajarnya dengan baik melalui interaksi dan komunikasi yang lebih baik sehingga pembelajar dapat mengembangkan kemampuannya.

Pembelajar mampu mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri. Dalam proses pembelajaran terkadang pengajar mendominasi proses interaksi, namun terkadang juga pembelajar yang mendominasi proses interaksi, sehingga pembelajaran itu berpusat pada pembelajar yang memungkinkan pembelajar sendiri yang merencanakan materi pembelajaran yang akan dipelajarinya. 

Sementara pengajar lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Proses pembelajaran merupakan upaya mempertemukan dua faktor pengajar aktif dengan pembelar pasif, dan pengajar pasif dengan pembelajar aktif, sehingga terjadi keseimbangan keaktifan, baik di pihak pengajar maupun di pihak pembelajar. Sasaran pembelajaran adalah terjadinya proses belajar pada diri pembelajar. Oleh karena itu kegiatan pembelajar yang bersifat aktif dalam mempelajari materi pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Namun aktifitas pembelajaran itu harus diimbangi pula kegiatan aktifitas pengajar, yaitu memberi bimbingan, dorongan, rangsangan dan arahan tentang bagaimana belajar dan membantu pembelajar yang mengalami kesulitan belajar.

Menurut (Argaheni, 2020) yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring adalah model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Meskipun pembelajaran daring menggunakan berbagai aplikasi dilaksanakan, namun guru dan dosen tetap harus memperhatikan bagaimana model pembelajaran dan skenario dari pembelajaran yang akan dilaksanakan karena pembelajaran tanpa rencana yang matang akan menyulitkan pendidik dan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada realitasnya masih banyak pendidik yang memiliki pemahaman bahwa belajar merupakan transmisi pengetahuan kepada para mahasiswa. Hal ini menyebabkan mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif dalam mengembangkan potensinya. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pemahaman baru bahwa belajar merupakan ruang untuk mengembangkan seluruh potensi para mahasiswa dan mereka diberi kebebasan untuk mengembangkannya sendiri.

  • Mahasiswa Mengalami Stress

            Menurut (Argaheni, 2020) Stres yang dialami mahasiswa akibat wabah COVID-19 ini dipengaruhi oleh munculnya rasa takut akan tertular COVID-19, kekhawatiran saat pergi keluar rumah, kebosanan saat melakukan social distancing, dan kesulitan memahami materi saat perkuliahan daring. Keterbatasan untuk melakukan aktivitas di luar serta kecemasan tertular virus COVID-19 yang ditunjukkan memberikan gambaran bahwa wabah ini menimbulkan stress tersendiri bagi mahasiswa. Pelaksanaan physical distancing ini tentu membutuhkan adaptasi bagi berbagai pihak. Terutama bagi mahasiswa yang harus melakukan perkuliahan secara daring semenjak mewabahnya virus corona. Hal ini terjadi karena mahasiswa terbiasa dengan pembelajaran tatap muka secara reguler, sedangkan pembelajaran jarak jauh sebelumnya hanya dilakukan secara insidental. Sehingga perubahan pola pembelajaran ini memberikan permasalahan tersendiri bagi mahasiswa. Munculnya tekanan dan stres pada mahasiswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh. Pada titik ini, tekanan tentu menjadi terasa lebih berat, sehingga mahasiswa melakukan banyak coping stress di mana salah satunya adalah terlibat dengan penggunaan media sosial.

Berikut merupakan beberapa tekanan yang dialami para mahasiswa dalam melakukan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19.

             

           

Daftar Pustaka

 

Buku :

  • Bilfaqih, Yusuf & Qomarudin, Nur. 2015. Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. Yogyakarta: Deepublish.

Jurnal :

  • Argaheni, Bayu N. 2020. Sistematika Review: Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi Covid-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.8(2).
  • Lestari, Sri et al. 2021. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Bagi Guru Sekolah Dasar: Tantangan dan Hikmah. Proceding of Inter-Islamic University Conference on Psychology, 1(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun