Mohon tunggu...
Fasya Prayunindita
Fasya Prayunindita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Helo !

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat (pagi, siang, sore, malam)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Mahasiswa pada Masa Pandemi Covid-19

24 Juni 2021   23:39 Diperbarui: 24 Juni 2021   23:48 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut (Argaheni, 2020) Program Belajar Jarak Jauh (PBJJ) merupakan alternatif yang digunakan saat ini oleh setiap universitas untuk melaksanakan proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap muka. Pada masa PBJJ ini peserta didik melakukan proses pembelajaran menggunakan metode daring. Menurut (Bilfaqih & Qomarudin, 2015) pembelajaran daring adalah pembelajaran yang diselenggarakan melalui jejaring web. Setiap mata kuliah/pelajaran menyediakan materi dalam bentuk rekaman video atau slideshow, dengan tugas-tugas mingguan yang harus dikerjakan dengan batas waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian. 

Perubahan proses belajar dari tatap muka menjadi PBJJ merupakan suatu keputusan yang harus dilakukan oleh univeritas agar tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Universitas merupakan sebuah organisasi modern yang harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Universitas di tengah pandemi COVID-19 harus tetap menjalankan proses belajar mengajar, dengan mengubahnya menjadi PBJJ. Selama proses kegiatan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini, mahasiswa lebih mudah merasa bosan dan jenuh dikarenakan aktivitas yang monoton sampai dengan terlalu lama menghadap gadget atau komputer.

Selama proses pembelajaran kita menggunakan media teknologi yang membuat mahasiswa terus-terusan menghadap ke gadget setiap harinya. Dikondisi saat ini kita menjadi ketergantungan terhadap adanya teknologi yang didukung oleh internet. (Bakhtiar, 2017:79-80) Penggunaan internet berawal dari adanya kebutuhan militer di masa perang dingin sekitar tahun 1969, di mana Departemen Pertahanan Amerika Serikat membutuhkan sebuah jaringan yang menghubungkan sebuah komputer di daerah vital untuk mengantisipasi kemungkinan adanya serangan nuklir. 

Sampai akhirnya internet pun terus berkembang hingga saat ini yang dapat memudahkan kita dalam mendukung menggunakan terhadap teknologi, misalnya pada laptop. Pembelajaran jarak jauh ini pastinya kita membutuhkan koneksi internet untuk mengerjakan tugas ataupun pekerjaan lainnya. Internet memiliki aspek penting dalam proses pembelajaran secara online ini. 

Dosen memberi tugas ataupun materi melalui teknologi, yang disambungkan kembali melalui koneksi internet. Tanpa adanya internet media teknologi yang kita gunakan ( Laptop, handphone, tablet, dan lain-lain ) tidak bisa kita gunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan media online dalam pembelajaran jarak jauh merupakan solusi untuk mahasiswa mampu memahami materi yang diberikan.  Biasanya pada saat ini kita sering menggunakan platform-platform untuk mengerjakan atau mengumpulkan tugas atau saat kita mendapat materi, kita mengunakan media sejenis zoom, google meet, dan lain-lain. Semua media tersebut bisa berjalan dengan adanya sebuah koneksi internet.  

Meskipun di masa pandemi Covid-19 ini Pembelajaran Jarak Jauh merupakan cara terbaik untuk dilakukan, adapun tantangan-tantangan yang dirasakan oleh para mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung, berikut beberapa diantaranya :

  • Kendala Sinyal

Sinyal sangatlah penting dan berpengaruh pada proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini karena kualitas sinyal akan menentukan  kelancaran dalam menggunakan media online dalam proses PJJ. Mahasiswa merasa tertantang jika sinyal didaerah mereka kurang baik, sehingga dapat memperlambat proses pembelajaran dalam perkuliahan daring. Semua platform digital akan efektif untuk digunakan jika sinyal yang dimiliki mahasiswa cukup baik untuk digunakan. Tantangan ini memang membuat banyak mahasiswa dilanda masalah, sebab materi tidak mudah diserap dan tugas pun semakin terhambat untuk dikerjakan. Cara mengatasinya banyak dosen yang kemudian memberikan materi dalam bentuk video maupun softcopy. Sehingga bisa dilihat dan dibaca mahasiswa kapan saja ketika jaringan internet sudah stabil.

  • Sulit Menyerap Materi Pembelajaran

Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini mahasiswa dituntut untuk melakukan semua hal terkait perkuliahan dari rumah, bahkan hanya menggunakan media online. Hal tersebut dapat berpengaruh dalam menyerap materi yang telah diberikan oleh dosen, karena kondisi dirumah tidak bisa disamakan dengan kondisi dikampus saat melakukan perkuliahan secara offline. Pastinya tidak semua keadaan lingkungan disekitar rumah para mahasiswa bisa kondusif dan bisa membuat mahasiswa fokus dalam berlangsungnya proses perkuliahan. 

Mahasiswa bisa tidak fokus dalam menyerap materi yang diberikan dosen karena kondisi rumah yang ramai atau bisingnya suara jalan. Tetapi ada juga mahasiswa yang bisa fokus dalam menyerap materi yang diberikan dosen karena kondisi rumah yang tenang dan nyaman, sehingga tidak menghambat jalannya perkuliahan. Cara mengatasi hal ini, biasanya para mahasiswa yang kurang nyaman dengan kondisi rumahnya yang kurang kondusif akan mencari tempat yang nyaman atau sepi sehingga bisa fokus dalam menyimak materi yang diberikan dosen. Tetapi hal tersebut tidak bisa secara terus-menerus dilakukan, karena pada masa pandemi Covid-19 ini kita harus selalu melakukan segala kegiatan dari rumah agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Makanya di masa pandemi ini semua akan terlihat serba salah karena mempertimbangkan banyak hal dalam segi apapun.

  • Pembelajaran Daring Masih Membingungkan Mahasiswa

Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pembelajaran daring ini adalah implementasi dari pembelajaran. Barubaru ini banyak mahasiswa yang mengeluhkan tugas yang banyak tanpa adanya materi yang cukup sehingga mereka agak kewalahan dalam mengikuti proses pembelajaran. Bahkan aplikasi Whatsapp, e-learning, dan juga Zoom masih membingungkan bagi mahasiswa. Perkuliahan daring memang membutuhkan adaptasi dan usaha agar dapat berjalan lancar. Selain itu dibutuhkan usaha untuk memahami materi yang biasanya disampaikan secara lisan menjadi tulisan dan video atau live streaming . Namun sejalan dengan itu adanya beberapa keluhan yang dirasakan oleh para siswa dan mahasiswa dimana mulai dirasakan rasa bosan akibat monotonnya metode pembelajaran (Argaheni, 2020).

  • Mahasiswa Menjadi Pasif

Interaksi dan komunikasi dalam proses pembelajaran melibatkan faktor pengajar, pembelajar, dan materi pembelajaran. Untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi pembelajar antara lain dengan memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk mengkomunikasikan hasil belajarnya. Pengajar hendaknya mengenali pembelajarnya dengan baik melalui interaksi dan komunikasi yang lebih baik sehingga pembelajar dapat mengembangkan kemampuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun