Mohon tunggu...
Fasya Azizah Khoirun Najwa
Fasya Azizah Khoirun Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030025 UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswi yang demen DIY, cari cuan, dan nonton Conan :)

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pasar Jumpa Setiap Jumat, Beragam UMKM Lokal dari Kapanewon Kalasan, Sleman, Yogyakarta

16 Juni 2024   15:29 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:42 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia. Di daerah Sleman, tepatnya di kecamatan Kalasan, terdapat sebuah event bernama pasar jumpa yang berlangsung rutin setiap Jumat pagi, dimana para warga yang memiliki UMKM akan menjajakan dagangan mereka di halaman depan kantor Kapanewon Kalasan.

Terdapat beragam jenis UMKM yang dijual di pasar jumpa ini. Mulai dari makanan, minuman, hingga aksesoris. Semua produk UMKM yang dijual merupakan hasil produksi sendiri. Salah satunya adalah Maila dan Riri yang menjual hasil produksi mereka berupa makanan dan minuman. Tidak hanya memproduksi produk-produk yang dijual di pasar jumpa, namun mereka juga memproduksi beragam produk UMKM lainnya.

dokumantasi pribadi
dokumantasi pribadi
“Saya Maila Gina Satya dari Kapanewon Kalasan. Tadi yang dibawa ke pasar Jumpa Cuma bumbu pecel sama tahu bakso. Yang utama, maksudnya yang berizin yaitu teri krispi cabe garem itu, sama sambel bopo” ujar Maila.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
“Saya Riri. Produk saya kalau sekarang yang saya bawa Jelly Youghurt. Youghurtnya bikin sendiri, dari fermentasi. Dari bikin bibitnya saya bikin sendiri. Cuman produknya saya ada youghurt, pudding A, terus pastry pizza, tapi yang rutin tiap hari ada si youghurt. Kalo kayak pudding A gitu pudding ulang tahun, tergantung pesanan” Ujar Riri.

Tidak hanya melalui event pasar jumpa, para pedagang UMKM Kapanewon Kalasan ini juga menjula produk mereka melalui media sosial baik berupa WhatsApp, maupun media sosial lainnya.

“Untuk jualannya masih via medsos sih, terus temen dari keluarga, itu aja sih belum banyak. Cuma kemaren sempat nitip di apa itu, gerai oleh-oleh malioboro. Kalo di market placenya engga, kemaren sempat, tapi saya ngeolanya belom bener sih, jadi kayaknya ngga jalan dengan baik” ujar Maila

Omset yang didapatkan dari hasil jualan mereka juga bervariasi. Omset yang diperoleh ini tergantung pada pesanan yang disapat setiap harinya.

“Omset perharinya ini sementara, karena kemaren baru fokus sama jasa boga kan, terus sertifikasi jasa boga itu, itu jadinya yang terinya agak sepi, karena saya kurang produksinya. Jadi paling satu sampe lima juta lah sebulannya” jelas Maila.

“Omset perharinya ngga mesti juga ya mbak, soalnya kan ngga punya counter ya. jadi ya tergantung yang mau pesen aja gitu. Kadang sedikit, kadang juga banyak. Di bandara pun gitu. Kalo youghurt kebetulan ya itu, kemungkinan tiap hari udah ready karena kadang yang dari bandara itu kadang masih ada stok. Kalo untuk pudding A, pudding ulang tahun gitu tergantung pemesanan aja kita bikinnya. Kecuali kalo ada event-event mau bazar atau apa kita baru bikin gitu” ujar Riri.

Disamping berjualan secara online, Riri juga berjualan secara offline. Ia juga menitipkan dagangannya di Galerry Kota Gedhe yang ada di Yogyakarta International Airport.

“Sebenarnya sebagian besar banyak peminatnya, Cuma kalo kayak pastry mungkin sekarang lagi ngga produksi karena agak lama kan prosesnya. Jadi yang rutin sekarang youghurt karena memang sudah masuk bandara Kulon Progo, jadi kita harus rutin. Tiap minggu kita kesana untuk setor. Di gallery Kota Gedhe, itu punya dinas gitu. Saya setiap seminggu sekali kesana. Setor sama narik, kita sistemnya konsimensi jadi kita titipkan, kita jual. Pengelolanya dari dinas” jelas Riri.

Tak hanya Riri, Maila juga sempat menitipkan dagangannya di Gerai Oleh-oleh Malioboro.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tentunya berbagai produk yang di produksi oleh para pedagang UMKM melalui berbagai rintangan sebelum akhirnya dapat dikenal oleh masyarakat luas.

“Saya jualan ini mulai dari pertengahan 2022. Belum lama sih. Yang produk teri krispi itu, karena saya pikir makanan masyarakat Indonesia ya semua orang suka gitu kan. Terus gimana caranya supaya teri itu bisa awet, bisa dibawa-bawa bepergian gitu. Jadi kaya kalo dulu kan kemana-mana bawanya abon, kering tempe gitu kan. Saya pengennya bikin teri lah, gitu. Terus kebetulan saya bikin pertama kali itu tes food kemana-mana kasih sample itu pada suka. Begitu saya open PO langsung pada order, gitu. Ya akhirnya saya memutuskan untuk saya kasih izin-izin lah, saya bikin izin-izinnya, dan izin edarnya gitu” ujar Maila.

Tak jauh berbeda dari Maila, Riri juga menceritakan bagaimana proses agar produknya dapat dikenal oleh masyarakat luas.

“Sebenarnya awalnya saya produksi pizza, nyoba-nyoba kok banyak peminat, awalnya tetangga sendiri terus di sosmed gitu temen ada yang beli. Ini kok banyak peminat, terus akhirnya berkembang ke yang lain pastry. Kebetulan saya bikinnya tuh yang saya suka konsumsi gitu. Kayak pastry itu kebetulan saya suka juga, jadi saya bikin. Awalnya ya buat sendiri, tapi ternyata ditawarin kok banyak yang berminat. Terus berkembang lagi ke pudding, terus pizza. Mungkin kebetulan yang saya tekuni itu aja, maksudnya ngga terlalu banyak produk sih. Awalnya saya ambil kayak kelas online gitu. Terus saya bikin bikin jadi udah ada resep gitu. Kadang ikut kursus gitu kayak makanan lain itu kita juga kita kembangkan sesuai resepnya kita. Kita otak atik lagi, ikut kelas pun kadang kita pengen otak atik lagi. Tapi kalo kayak yang udah paten gitu, kita mau otak atik nanti takutnya ini. Kayak komposisi itu dikelas misalnya ini segini, ini segini, kita otak atik lagi gimana gitu” ujar Riri.

Berbagai produk yang mereka jual merupakan hasil produksi mereka sendiri. Seperti Riri yang menceritakan proses pembuatan produk youghurt jellynya.

“Kalo produksi yoghurt sendiri, cuman kalo ada pesanan banyak, apa gitu misalnya snack atau apa kalo kebetulan banyak nanti baru ada yang bantuin tetangga. Produksi youghurtnya sekarang minimal dua liter. Dua liter itu biasanya kurang lebih jadi dua puluh botol. Kalo pas lagi masalnya mau ada event bazar atau apa gitu kadang empat liter, kadang lebih” ujar Riri.

Selain produknya yang beragam, produk ypughurt yang dijual Riri memiliki beragam varian rasa seperti leci, coklat, taro, strawberry, dan matcha.

“Untuk variannya ini ada leci, coklat, taro, strawberry sama matcha. Jadi biar banyak pilihannya. Kan anak-anak kadang seneng warnanya gitu. Ini kebetulan juga legalitasnya udah halal, udah ada HAKI nya, jadi sudah aman. Tanpa pengawet juga. Jadi ini kalo buat perut gitu buat yang asam lambung itu juga malah di perut enak gitu. Untuk ketahanannya, kalo youghurt ini di chiller tahan empat belas hari. Kalau di suhu ruang ya, karena susu kan, paling sehari aja harus langsung habis” ujar Riri.

Rata-rata para pedagang UMKM di Kapanewon Kalasan ini berjualan di rumah masing-masing. Mereka menerima pesanan dan tidak ada jam operasional.

“Iya, masih di rumahan. Lokasinya di Somodaran, Purwomatani. Jam operasionalnya biasanya ngga ada sih, tapi janjian aja lewat WhatsApp, fleksibel aja” ujar Meila.

“Ngga ada jam operasional si mbak, kebetulan kan di rumah jadi ya fleksibel. Kadang kalo ini minggu ada yang order yaudah kita anter, kita bikini gitu” ujar Riri.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pasar jumpa yang diadakan setiap hari jumat pagi hingga jumat siang ini membawa berbagai harapan dari para pedagang UMKM yang menjual produknya.

“Pasar Jumpa yang ada di Kapanewon ini kan memang apa ya, program yang memfasilitasi para UMKM yang ada di Kalasan. Kayak siapa yang mau jualan disini, terus siapa yang ikut monggo silahkan. Harapnnya mah pasti berkembang ya, berkembang lebih baik bisa di pasarkan lebih jauh lagi, terus mungkin apa ya, ya kualitasnya bisa lebih saya tingkatkan lagi. Bisa Go Internasional juga gitu” ujar Meila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun