Mohon tunggu...
Fasya AlleydaYahya
Fasya AlleydaYahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

enjoy anything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Taktik Lao PDR dalam Menghadapi Tantangan Climate Change

16 Juni 2023   17:21 Diperbarui: 25 Juni 2023   15:11 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.istockphoto.com

Sejak tahun 1960-an, area hutan di Laos mengalami deforestasi melalui masifnya kegiatan pembangunan infrastruktur dan eksploitasi sumber daya alam. Hal itu mengakibatkan meningkatnya emisi gas rumah kaca dan menurunya kualitas tanah dan air. Banyaknya masyarakat yang kehidupannya bergantung dengan alam, menjadikan deforestasi adalah masalah yang cukup serius.

Untuk itu, pemerintah Laos menetapkan kunci startegi adalah melalui Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+). Sehingga melalui program CliPAD akan membantu Laos dalam upaya memperkuat implementasi REDD+ tersebut. Cara yang dilakukan antara lain, 1) membiayai pengelolaan hutan; 2) meningkatkan dan mervisi kerangka hukum peraturan; 3) mendukung agroforestri bebas deforestasi; 4) meningkatkan integritas dan produktinitas para petani; 5) meningkatkan partisipasi dari pihak swasta; 6) memberikan dukngan untuk restorasi langkap hutan di lebih dari 1,5 juta hektar lahan terdegradasi.

Ketiga, untuk melakukan impementasi pengurangan emisi, Laos menggunakan program the Lao PDR Emission Reduction Programme. Yang mana, program tersebut digunakan dengan melakukan perubahan pada tata kelola dan pengelolaan lanskap hutan berkelanjutan.

Program ini juga bekerja sama dengan German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ). Serta, pendanaan program dilakukan oleh beberapa international bank dari negara lain dan sektor swasta. Jangka waktu program, yaitu dari tahuan 2020 hingga 2024.

BMZ, menyetujui kerja sama dengan Laos atas dasar peningkatan pesat Laos dalam menyelesaiakan REDD+ tahap pertama. Selain itu, komitmen dari Laos atas kebijakan dan reformasi yang ambisius dalam Nationally Determined Constributions (NDC).

Dukungan pembiayaan yang memadai dalam program pengurangan emisi, menjadikan tiga proyek yang dikerjakan semakin luas. Yang mana, Proyek 1 diklaim akan mengurangi bobot emisi GRK sebesar 5,6 juta ton. Nantinya, Proyek 1 akan bersambung dalam mendukung Proyek 2 dan Proyek 3.

Ketiga proyek memiliki tiga fokus utama dalam pelaksanaan REDD+ di Laos, yaitu 1) melakukan aksi mitigasi terhadap perubahan iklim melalui wilayah kehutanan; 2) lingkungan yang mendukung pelaksanaan REDD+ tahap kedua; dan 3) terciptanya solusi pada pasar untuk membantu petani mengurangi pemicu deforestasi.

Dari program-program yang telah dilakukan Laos menghadapi perubahan iklim, sudah teradopsi dan terlaksana dengan begitu baik. Kepedulian Laos akan sistem kesehatan tahan iklim, sustainable forest, dan pembangunan berkelanjutan merupakan langkah yang sangat tepat. Mengingat cepatnya laju perubahan iklim yang terjadi akan membawa efek berbahaya apabila tidak segera diselesaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun