Mohon tunggu...
Fasya AlleydaYahya
Fasya AlleydaYahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

enjoy anything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Taktik Lao PDR dalam Menghadapi Tantangan Climate Change

16 Juni 2023   17:21 Diperbarui: 25 Juni 2023   15:11 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laos bukanlah negara yang masif menyumbangkan sebab-sebab perubahan iklim. Negara kecil ini justru rentan mengalami efek negatif yang serius dari keadaan iklim yang berubah. Yang mana, jika Laos tidak segera bertindak maka kemungkinan terburuk adalah dampak serius bagi kehidupan dan livelihoods masyarakat.

Pada tahun 2013, luas hutan yang dimiliki Laos sebesar sembilan-juta lima-ratus ribu hektar. Jumlah tersebut setara dengan empat-puluh persen dari total wilayah daratan yang dimiliki Laos. Faktor penyebab permasalahan deforestasi dan degradasi hutan, diantarannya adalah ekspansi pada sektor agrikultural, aktivitas pertambangan, dan pengolahan hutan produksi yang terbengkalai.

Melalui adaptasi, akan memungkinkan dalam meminimalisir efek negatif Laos dari bahaya climate change. Perlu menindak lanjuti plan aksi dan kebijakan pada sektor-sektor yang potensial. Sehingga pencegahan tersebut akan mampu menjaga pertumbuhan dan pembangunan negara. Ternyata, Laos telah menggarap beberapa taktik dengan pihak-pihak sentral sebagai implementasi menghadapi climate change.

Pertama, Laos tergabung dengan Building Resilience of Health Systems in Asian LDCs to Climate Change, pada tahun 2019. Project ini beranggotakan negara Asia yang berkategori least-developed countries (LDCs), yaitu Myanmar, Kamboja, Nepal, Timor Leste, dan Bangladesh.

Project tersebut adalah proyek dengan jangka waktu empat tahun, yang didanai oleh Global Environment Facility (GEF). Lalu, dilaksanakan oleh WHO dan UNDP, untuk lebih memperkuat sistem kesehatan dari negara anggota dalam beradaptasi terhadap climate change.

Project Building Resilience of Health Systems in Asian LDCs to Climate Change, mendorong negara anggota untuk terlibat aktif mengambil keputusan yang efektif dalam menginformasikan dan mengawasi kesehatan, menyediakan layanan kesehatan tahan iklim, meningkatkan kerjasama regional dalam Health National Adaptation Plan, dan menguatkan kapasitas kelembagaan pada sektor kesehatan.

Laos menyadari, adanya perubahan iklim memiliki impact yang serius terhadap risiko kesehatan masyarakatnya. Dr. Oyuntogos, sebagai technical officer, environmental health, menyatakan Laos memperkuat sistem kesehatan sebagai langkah menghadapi singkatnya musim hujan dan panjangnya musim kemarau yang berdampak pada rawan timbul penyakit akibat ketidakpastian iklim ini.

Ketergabungan Laos, membawa impact positif dalam kemajuan sistem kesehatan. Melalui Lao People's Democratic Republic's Health National Adaptation Plan (HNAP),  kapasitas kelembagaan kesehatan diperkuat dengan beberapa cara. Terlaksananya mekanisme komunikasi yang berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup untuk membagi informasi pendataan penyakit dan iklim.

Selain itu, mengembangkan pelatihan di tingkat komunitas dan fasilitas kesehatan untuk menunjang adaptasi iklim. Lalu, adanya pengawasan terhadap rumah sakit dan klinik dalam Water and Sanitation for Health Facility Improvment (WASH FIT).

Kedua, Laos bekerja sama melalui program Climate Protection through Avoided Deforestation and Implementation of the Governance, Forest Landscapes and Livelihoods Project (CliPAD/I-GFLL). CliPAD merupakan program yang inisiasi oleh German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development, dengan jangka waktu program, yaitu dari tahun 2019 hingga 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun