Mohon tunggu...
Fasilia PutriWulandari
Fasilia PutriWulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Matematika FMIPA UNS

Saya terbiasa untuk mencari kebaikan di setiap masalah yang timbul.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Pencerca dan Penggemar Idol Korea

9 Mei 2024   22:37 Diperbarui: 10 Mei 2024   08:33 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Era globalisasi sudah masuk ke Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu. Dengan membawa beragam unsur yang mengubah pola hidup dan pola pikir masyarakat Indonesia. 

Salah satu hal yang masuk ke Indonesia di era globalisasi ini adalah genre musik. Beragam aliran musik dari dunia luar seiring berjalannya waktu membuat musik asli Indonesia tak banyak di kenali masyarakatnya sendiri. Salah satu genre yang marak disukai oleh masyarakat Indonesia terkhusus khalayak muda adalah genre musik K-pop.

Apa salahnya K-pop di Indonesia? Sebenarnya, dari genre nya sendiri tidak membawa pengaruh negatif bagi pendengarnya. Sebagian orang seakan merasa terpenuhi selera musiknya setelah K-pop datang merajalela di Indonesia. 

Para pendengar musik K-pop yang semakin marak di Indonesia mengakibatkan munculnya kaum minoritas pecinta musik. Masyarakat Indonesia pun sudah menganggap lumrah jika bertemu dengan pecinta musik K-pop. Lalu, apa yang menyebabkan K-pop dipandang buruk oleh sebagian orang?

Hal ini disebabkan oleh penggemarnya yang tergolong fanatik terhadap kecintaannya pada K-pop. Mereka tidak sekadar menyukai musiknya, tetapi juga mencintai penyanyinya. 

Cara mereka untuk mengekspresikan rasa sukanya terkadang dapat di luar nalar orang-orang yang tidak tahu-menahu tentang dunia K-pop. Mereka para pecinta K-pop sering terlihat sangat memuja para idolnya sehingga menimbulkan pikiran buruk bagi orang yang tidak mengerti. Orang-orang akan beranggapan jika para penggemar menjadikan idolnya sebagai Tuhan di kehidupannya.

Di kehidupan sehari-hari, tidak dapat dielakkan bahwa kita pasti akan menjumpai penggemar K-pop. Kita yang berpikiran bahwa mereka terlalu fanatik kepada idolnya pasti akan menganggap penggemar K-pop adalah manusia aneh. 

Pemikiran tersebut akan terhapus seketika jika melihat mereka secara langsung. Penggemar K-pop juga hanyalah manusia biasa jika mereka sedang diam. Berbeda jika kita telah mengetahui fakta jika orang yang kita temua adalah pemuja idol Korea. 

Dalam pikiran kita pasti akan langsung terbayang betapa fanatiknya mereka memuja para idolnya sehingga tanpa sadar membuat kita bergidik. Mengapa ada orang seperti itu?

Bagaimana jika kita menilai dari sudut pandang penggemar K-pop? Mereka hanya mengekspresikan rasa sukanya dengan suatu hal yang nyata. Seperti penggemar band ataupun artis yang lain, pasti mereka akan mengekspresikan rasa sukanya dengan aksi jika didukung uang yang mencukupi. 

Hal yang lumrah jika seorang penggemar musik datang ke konser artis yang diminatinya, membeli album yang baru dirilis, mendatangi negara asal artisnya, dan masih banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk menunjukkan rasa suka kepada artisnya. Tak jauh berbeda dari penggemar genre musik selain K-pop, jadi apa yang salah disini?

Cara mereka mengekspresikan kecintaannya mungkin terlihat aneh di mata orang lain. Cara yang orang lain anggap aneh itu tanpa disadari adalah sumber kebahagiaan dari yang melakukan. Kecaman-kecaman yang diberikan pasti tidak akan dihiraukan oleh yang bersangkutan karena itulah sumber kebahagiaan mereka. 

Tidak ada yang tahu seberapa berat mereka bertahan untuk tetap bernapas hingga detik ini. Tidak akan ada yang paham jika mereka mengatakan bahwa idolnya lah alasan mereka bertahan sampai titik ini. Cara seseorang mengekspresikan dirinya berbeda-beda. Terserah pada kita mau menerima cara itu dengan lapang dada atau malah mencercanya.

Penggemar idol Korea juga hanyalah manusia biasa yang mencoba menunjukkan jati dirinya walaupun dicap aneh oleh dunia. Tak ada yang dapat disalahkan dari pihak pencerca ataupun pihak penggemar. 

Pihak pencerca hanya menyuarakan pendapatnya dengan cara yang tak dapat dimaklumi oleh sebagian orang. Sedangkan pihak penggemar hanya mengekspresikan rasa sukanya dengan cara yang dianggap berlebihan bagi sebagian orang. Mereka hanya menganggap apa yang mereka lakukan benar. 

Mereka hanya ingin menjalani hidupnya denga pola pikir yang mereka miliki tanpa diganggu oleh orang lain belum tentu mengerti. Mereka berusaha menciptakan dunianya sendiri dengan dirinya sebagai tokoh utama. Itulah tabiat manusia. Tak ada salahnya pula mencintai selagi tidak merugikan orang lain. Kita berhak bahagia dengan cara kita, mereka pun berhak bahagia dengan caranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun