Mohon tunggu...
Farzana mizaaulia
Farzana mizaaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN KHAS JEMBER

farzana miza aulia UIN KHAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Serta Fungsi Pendidikan di Lingkungan Sosial Bermasyarakat

13 Desember 2021   10:50 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:57 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak dini anak-anak seharusnya didorong untuk mengekspresikan/menampakkan ekspresi diri secara kreatif,inovatif,produktif, baik secara lisan maupun tertulis. Singkatnya, kegiatan-kegiatan pembelajaran/proses belajar hendaknya secara intensif melibatkan murid, untuk mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual serta emosional, membantu anak mengenal diri sendiri serta lingkungannya, dan membantu anak mengembangkan tumbuhnya jasmani yang sehat.

Dengan demikian, aspek kependidikan menerima penekanan yang lebih berat. Pendekatan yang demikian memungkinkan dipadukannya penanaman banyak sekali nilai kehidupan dalam talian tema. Murid hendaknya dibuat "kerasan" terhadap sekolah, serta keberhasilan membuat mereka demikian ialah sebuah keberhasilan yang perlu dihargai. Pengukuran keberhasilan belajar anak dilakukan lewat pengamatan terpandu yang sahih serta handal terhadap sikap anak dari semua aspek pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotor, keterampilan sosial (Romiszowski, 1981). Keempat pilar pendidikan seumur hidup yang disarankan UNESCO perlu dipertimbangkan penerapannya (Delors, 1997): (1) Learning to Know; (2) Learning to Do; (3) Learning to Be; (4) Learning to Live Together.

Ketiga, pengertian 'mutu' hendaknya diukur dari segi hakikat pengembangan potensi manusia yang tidak mungkin sama, karena adanya perbedaan potensi, perbedaan lingkungan serta perbedaan kebutuhan hidupnya. 'Mutu' bisa setara namun segi penampilan/kinerja bisa saja tidak sama. Sebagai contoh, lulusan SD dan SLTP yang bermutu di daerah nelayan bisa tampil berbeda dengan lulusan SD dan SLTP yang bermutu di daerah industri tapi mempunyai  kadar mutu yang sama, misalnya saling percaya diri, sama-sama memahami konsep-konsep IPA tetapi pada konteks lingkungannya masing-masing sehingga konsep yang sama diamati pada gejala alam yang tidak sama.

Anak yang hidup di daerah nelayan bisa dengan lancar memaparkan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang gejala-gejala alam (contohnya pergerakan angin yang bisa membantu para nelayan merencanakan kegiatannya). Anak yang tinggal di daerah industri bisa menjelaskan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pentingnya mengendalikan polusi di sekitar pabrik dan amatannya terhadap dampak polusi serta langkah-langkah untuk menerapkannya. Dengan pemahaman tentang 'mutu' yang demikian, alat pengukur hasil belajar pun menggunakan sendirinya yang tidak sama, lebih-lebih untuk bidang-bidang yang bermuatan nilai-nilai budaya.

D.  Pengaruh Pendidikan Terhadap Lingkungan Sekolah

            Pendidikan seringkali dianggap sebagai proses atau hasil. Marimba (1987:19) mengemukakan bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh seorang pendidik/guru terhadap perkembangan jasmani serta rohani sang terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang primer. Unsur-unsur yang ada dalam pendidikan kali ini adalah:

 

  • Usaha (aktivitas), usaha/perjuangan itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) serta dilakukan secara sadar
  •  Ada pendidik, pembimbing, atau penolong;
  •  Ada yang didik atau si terdidik
  • Bimbingan itu memiliki dasar serta tujuan

Pendidikan Seni, praktik, atau profesi menjadi guru/pengajar,  Ilmu yang sistematis atau penagajaran yang bersangkutan dengan prinsip dan metode-metode/konsep mengajar, supervisi, serta bimbingan murid, dalam arti luas digantikan menggunakan istilah pendidikan 10 11 UU No. 20 Tahun 2003: Pendidikan merupakan usaha sadar serta terpola untuk menjadikan suasana belajar serta proses pembelajaran agar anak didik secara aktif mengembangkan/menumbuhkan potensi dirinya untuk mempunyai tenaga spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan/kepandaian, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, rakyat, bangsa serta Negara.

 Dari beberapa pendapat di atas, meskipun berbeda-beda secara redaksional, namun secara essensial ada kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang ada di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan sebuah proses bimbingan, tuntutan atau pimpinan yang didalamnya terdapat unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya. Lingkungan merupakan suatu tempat di mana terjadi proses interaksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.

 Lingkungan adalah tempat/daerah seseorang berinteraksi baik dengan orang di sekitarnya ataupun dengan alam. Menyatakan bahwa " lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan serta makhluk hidup, termasuk manusia/insan dan perilaku/wataknya yang mempengaruhi kelangsungan perilaku kehidupan, kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya". Sedangkan menurut Fuad (2008: 16), Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak didik. Lingkungan bisa berupa hal-hal yang konkret, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-ekonomi, hewan, kebudayaan, kepercayaan/agama, serta upaya lain yang dilakukan manusia termasuk di dalamnya pendidikan. Hamalik (2005:195) mengungkapkan bahwa "Lingkungan merupakan sesuatu yang ada di dalam kurang lebih yang mempunyai makna dan/atau efek tertentu pada individu".

Kadir (2012:159) "Lingkungan pendidikan adalah salah satu tempat dimana seseorang mendapatkan pendidikan secara langsung atau tidak langsung". Dengan kata lain lingkungan pendidikan ialah segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya pendidikan. Soedomo Hadi ( 2005:79), "Lingkungan itu bisa berwujud sebagai lingkungan fisik, lingkungan budaya, lingkungan alam, lingkungan sosial serta lingkungan spiritual".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun