Mohon tunggu...
Farzana mizaaulia
Farzana mizaaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN KHAS JEMBER

farzana miza aulia UIN KHAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Serta Fungsi Pendidikan di Lingkungan Sosial Bermasyarakat

13 Desember 2021   10:50 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:57 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A.  Siklus Belajar Individu di Masyarakat/rakyat

Pendidikan adalah produk berasal dari masyarakat/rakyat, karena apabila kita sadari arti pendidikan sebagai proses pemindahan pengetahuan, perilaku, kepercayaan, keterampilan dan segala aspek-aspek kelakuan lainnya pada generasi muda/belia, maka semua upaya tadi sudah dilakukan sepenuhnya oleh tokoh kekuatan masyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil pemindahan atau Transformasi kita dengan orang lain baik di tempat tinggal atau rumah, sekolah, pekerjaan dan sebagainya.

pendidikan pada hakikatnya adalah pencerminan syarat negara serta kekuatan sosial-politik yang tengah berkuasa. Pendidikan dengan sendirinya artinya refleksi asal orde penguasa yang terdapat (Kartono, 1997:77). Persoalan pendidikan akan menjadi dilema politik jika pemerintah ikut terlibat di dalamnya. Bahkan berdasarkan Michael . Apple sebagaimana dikutip H.A.R. Tilaar (2003: 94-94), kurikulum pendidikan yang berlaku sebenarnya adalah sarana indoktrinasi yang berasal suatu sistem kekuasaan. Melalui kurikulum, pemerintah sudah membuahkan pendidikan menjadi wahana rekayasa pada rangka mengekalkan struktur kekuasaannya. Oleh sebab itu, persoalan pendidikan sesungguhnya ialah persoalan politik, akan tetapi bukan pada artian yang mudah. Diakui Paulo Freire (2000:195), sekolah adalah indra kontrol sosial yang efesien bagi upaya menjaga status qua.

Di negara otoriter yang menganut/memahami paham pemerintahan yang totalitarianisme, pemerintah akan membatasi/menyekat kebebasan individu yang mewujudkan kebijakan pendidikan/pemgajaran yang uniform/seragam bagi semua siswa-siswi. Bagi negara semacam ini, pendidikan ialah kekuatan politik buat mendominasi masyarakat. Pemerintah secara mutlak mengatur pendidikan, karena tujuan pendidikan baginya merupakan membentuk masyarakat sebagai indra negara (Kartono, 1997:78).

Demokrasi pada bidang pendidikan ialah suatu keharusan, supaya bisa melahirkan insan-insan yang berwatak demokratis. Reformasi pendidikan melalui demokrasi pendidikan, berdasarkan Zamroni (t.t.:127-130), mampu dilakukan di tiga aspek pendidikan, yaitu regulatori, profesionalitas, serta manajemen.

Aspek regulatori dititik beratkan pada reformasi kurikulum yang berkaitan memakai perumusan tujuan pendidikan, penerapan kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pergeseran kerangka berpikir/paradigm kerja pengajar dari responsibility ke arah accountability serta pelaksanaan evaluasi menggunakan 325 Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Rakyat esei serta biaya folio.

Aspek profesionalitas ditujukan buat mengembalikan hak-hak serta wewenang pada pengajar dalam melaksanakan tugas kependidikannya. Aspek ini bisa ditempuh melalui pengembangan pencerahan hak-hak politik pengajar serta pemberian/hadiah kesempatan kepada guru buat mengembangkan dirinya. Sedangkan aspek manajemen pendidikan ditujukan untuk mengganti sentra/pusat-pusat pengambilan serta kendali pendidikan.

Praktis kesamaan informasi sosial demikian secara perlahan-lahan bisa membarui inti kebijakan masyarakat yang bekerjasama dengan pengajaran. Selain sebab meluapnya industri-industri manufaktur, pengaruh/dampak penerapan demokrasi, ditemukannya beberapa daerah baru yang bisa dieksploitasi kekayaan alamnya serta peningkatan diferensiasi struktural maka masyarakat Eropa Barat harus bisa/wajib bisa menyediakan kelompok manusia dalam jumlah massal/banyak yang mempunyai kemampuan teknis untuk menjalankan lahan-lahan pekerjaan baru yang begitu kompleks serta relatif rumit. Oleh karena itulah beberapa daerah Eropa Barat mulai menerapkan sistem pendidikan terbaru yang memanfaatkan prosedur organisasi formal dalam mengelola proses pendidikannya.

Itulah cuplikan kecil argumentasi sederhana tentang perihal  karakter fungsi pendidikan di masyarakat/rakyat. Melihat alur perkembangannya maka banyak sekali jenis konfigurasi pendidikan di atas sesuai dengan konsep yang diutarakan oleh Randall Collins,1979 ( dalam Sanderson ,1993 : 489) perihal tiga tipe dasar pendidikan yang hadir di semua dunia/global, yakni:

  • Pertama jenis pendidikan keterampilan dan simple/praktis, yakni pendidikan yang dilaksanakan untuk menyampaikan bekal keterampilan maupun kemampuan teknis tertentu agar dapat diaplikasikan kepada bentuk mata pencaharian warga. Jenis pendidikan ini mayoritas kepada dalam masyarakat/warga yang masih sederhana baik itu berburu maupun meramu, nelayan atau juga warga/rakyat agraris awal.
  • Pendidikan kelompok/grup status, yaitu pengajaran yang diupayakan buat mempertahankan prestise, simbol dan hak-hak istimewa (privilige) kelompok/gerombola elit dalam warga yang mempunyai pelapisan sosial. Pada umumnya pendidikan ini dibuat bukan untuk dipergunakan pada pengertian teknis serta seringkali diserahkan pada pengetahuan serta diskusi badan-badan pengetahuan esoterik. Pendidikan ini secara luas sudah mulai di temui dalam masyarakat/rakyat agraris serta industri.

Tipe pendidikan birokratis yang diciptakan sang pemerintahan buat melayani kepentingan kualifikasi pekerjaan yang berafiliasi dengan pemerintahan dan bermanfaat juga menjadi wahana sosiolisasi politik dari contoh pemerintahan pada masyarakat awam. Tipe pendidikan ini pada biasanyanya memberi fokus pada ujian, syarat kehadiran, peringkat serta derajat. Demikianlah tipe-tipe pendidikan tadi telah mewarnai corak kehidupan rakyat. Pada dasarnya ketiga jenis pendidikan di atas selalu hadir dalam setiap warga/masyarakat, hanya saja presentasi penerapan salah satu karakter pendidikan berbanding searah menggunakan contoh warga yang terbentuk. Tapi tidak bisa dipungkiri pula ternyata gelombang sejarah dunia juga menentukan contoh konfigurasi rakyat dunia secara global dan dalam hal ini juga mempunyai dampak bagi iklim pendidikan/pengajaran.

  • Inilah pendidikan formal yang biasa dikenal oleh masyarakat/rakyat menjadi "schooling". buat melihat latar belakang dari menyeruaknya situasi sosial global pendidikan demikian, di kesempatan lain Randall Collins pada  karya Sanderson (1993: 429) pula mengatakan analisis fungsional untuk mengungkapkan perluasan pendidikan terbaru sebagai dampak dari lahirnya kebutuhan-kebutuhan kualifikasi mahir bagi corak warga modern.
  • Pendidikan dicermati mempunyai donasi positif demi menjalankan roda perekonomian dan putaran gerigi-gerigi mesin industri warga pendukungnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain yaitu: 
  • Persyaratan pendidikan berasal pekerjaan-pekerjaan pada masyarakat/rakyat industri yang terus meningkat/naik semakin tinggi menjadi dampak dari adanya perubahan teknologi yang mempunyai dua aspek yaitu
  •  Proporsi pekerjaan yang memerlukan keterampilan yang rendah berkurang sementara proporsi yang memerlukan keterampilan tinggi bertambah/ meningkat. 
  •  Pekerjaan-pekerjaan yang sama terus mempertinggi/menaikkan persyaratan keterampilannya.
  •  Pendidikan formal memberi pelatihan yang dibutuhkan kepada orang-orang untuk menerima pekerjaan yang berketerampilan lebih tinggi.

Menjadi dampak dari yang disebut di atas, persyaratan pendidikan buat bekerja terus meningkat serta semakin banyak orang yang dituntut buat menghabiskan waktu yang lebih lama di sekolah. Dari analisis tersebut kiranya cukup jelas pemahaman/kesadaran kita bila warga Indonesia/masyarakat indonesia sejak kemerdekaannya tidak pernah lepas dari kehidupan pendidikannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun