Mohon tunggu...
Farya Nayla Juanita
Farya Nayla Juanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Feminisme 2.0: Melawan Patriarki dengan Inovasi dan Kreativitas

19 November 2024   19:28 Diperbarui: 19 November 2024   19:28 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ke depan, Feminisme 2.0 menghadirkan peluang untuk kolaborasi lintas sektor. Dalam melawan patriarki, feminisme dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan sektor bisnis. Kolaborasi in akan memperkuat gerakan feminisme dan membantu menciptakan perubahan yang lebih signifikan.

Dengan teknologi yang terus berkembang, Feminisme 2.0 memiliki visi untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan adil. Inovasi dan kreativitas memungkinkan feminisme untuk tetap relevan dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. 

Feminisme 2.0 juga memiliki potensi untuk menciptakan ruang-ruang baru bagi perempuan untuk terlibat aktif dalam pembangunan masyarakat, tanpa terkekang oleh batasan-batasan yang diciptakan oleh patriarki.

Feminisme 2.0 adalah bentuk baru dari perjuangan untuk kesetaraan gender, yang memanfaatkan teknologi dan kreativitas sebagai senjata utama. Namun, perjuangan ini memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. 

Sebagai individu, kita semua memiliki peran dalam menciptakan dunia yang lebih adil. Mari dukung Feminisme 2.0 dengan terlibat aktif, memberikan dukungan, dan menyuarakan pentingnya kesetaraan gender. Dengan cara ini, kita bisa bersama-sama menciptakan perubahan nyata dan memberdayakan perempuan di seluruh dunia untuk masa depan yang lebih baik.


Daftar Pustaka

Abbas, N. (2020). Dampak feminisme pada perempuan. Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender Dan Agama, 14(2), 187-198.

Anindya, A. K., & Adriati, I. STUDI DESKRIPSI PATRIARKI TERHADAP PRAKTIK FEMINISME (JAKARTA ART WEEK 2019 BERTAJUK PEREMPUAN BICARA SENI). Kreativitas dan Inovasi Dalam Seni Rupa dan Desain, 21.

Djoeffan, S. H. (2001). Gerakan Feminisme di Indonesia: Tantangan dan Strategi Mendatang. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 17(3), 284-300.

DWIYANA, D. O. (2023). PERANAN PEREMPUAN DALAM NOVEL LAYANGAN PUTUS KARYA MOMMY ASF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA BAGI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA TINGKAT SMA KELAS XII (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU).

Faizain, K. (2007). Mengintip Feminisme Dan Gerakan Perempuan. EGALITA.

Nursaptini, N., Sobri, M., Sutisna, D., Syazali, M., & Widodo, A. (2019). Budaya patriarki dan akses perempuan dalam pendidikan. Al-Maiyyah: Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 12(2), 16-26.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun