amrullohfaruq@gmail.com
ABSTRAK :
Setelah Surabaya ditaklukan Sekutu dan diserahkan kepada Belanda. pasukan Belanda memperluas kekuasaan dari Surabaya ke barat dan menuju selatan. Pasukan Belanda menuju selatan Surabaya ke arah Malang. Belanda berusaha menguasai wilayah Malang yang strategis dan subur.Â
Upaya Belanda untuk menguasai Malang di hadang oleh pejuang Indonesia salah satunya laskar Hizbullah Malang. Perjuangan laskar Hizbullah berakhir dengan banyak pejuang yang gugur dan layak disebut pahlawan, namun terdapat juga beberapa pejuang yang bertahan memperjuangkan kemedekaan Indonesia hingga Indonesia merdeka sepenuhnya.
After Surabaya was conquered by the Allies and handed over to the Dutch. Dutch troops extended power from Surabaya to the west and towards the south. Dutch troops headed south of Surabaya towards Malang.Â
The Dutch tried to control the strategic and fertile Malang area. The Dutch attempt to control Malang was blocked by Indonesian fighters, one of them was the Malang Hezbollah army. The struggle of the Hizbullah army ended with many fighters who died and deserved to be called heroes, but there were also some fighters who survived fighting for Indonesian independence until Indonesia became fully independent.
Kata kunci: independent, laskar Hizbullah , Malang
Tindakan yang dilakukan oleh Inggris mengatasnamakan Sekutu pada tanggal 10 November, justru mencerminkan tindakan pelanggaran terhadap peradaban dan kemanusiaan secara nyata. Kematian Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby seakan hanya dijadikan alasan untuk menghancurkan kekuatan militer Indonesia di Surabaya. Selain itu, pertempuran Surabaya dimanfaatkan untuk memenuhi perjanjian bilateral Inggris dengan Belanda untuk mengembalikan situasi seperti sebelum invasi Jepang (Kayyis. 2015:198).
Kesepakatan telah dilakukan pihak Belanda dan Inggris seminggu setelah Jepang kembali menyerahkan kekuasaan atas Indonesia kepada Sekutu. Penyerahan dilakukan Jepang setalah kalah dengan Sekutu pada Perang pasifik. Perjanjian Inggris dan Belanda tertuang Civil Affairs Agreement (CAA) pada 24 Oktober 1945 di Cherques. Berisi bahwa Inggris akan membantu agar NICA dapat kembali menguasai Indonesia. AFNEI atau Inggris mengakui kedaulatan Belanda terhadap Indonesia sebagai Hindia Belanda dan membantu persiapan administratif pemerintahan sipil di Hindia Belanda (Nasution,1978:6) .
Pertempuran Surabaya berakhir dengan kekalahan pihak Indonesia. Akan tetapi, perang tersebut membuktikan bahwa rakyat Indonesia rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan. Meskipun perjuangan dengan perbedaan kualitas pasukan harus dibayar dengan nyawa. Peristiwa besar yang terjadi di Surabaya membuktikan rakyat Indonesia tidak menginginkan datangnya pasukan Sekutu. Â
Hingga menimbulkan terbunuhnya Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby pada 30 Oktober 1945. 10 November 1945 meletus pertempuran Sekutu dan rakyat Indonesia di beberapa tempat penting di Surabaya. Pertempuran fisik menuai kemenangan di pihak Sekutu hingga rakyat dipukul mundur (Ayuhanafiq, 2013:71). Ketika Surabaya sudah dikuasai secara penuh kekuasaan lalu diberikan kepada Belanda melalui KNIL (El Kayyis,2015:198). Tetapi tidak bisa dipungkiri dunia internasional mulai menaruh perhatian kepada kemerdekaan Indonesia.
Karena pihak Inggris banyak dilibatkan upaya Belanda menguasai Indonesia kembali maka akhirnya pemerintahan Inggris melalui Sir Archibald Clark Kerr menginisiasi diadakannya perundingan antara pihak Indonesia dan Belanda. Pemerintah Indonesia memberikan syarat hanya akan melakukan perundingan jika Belanda mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka. Pihak Belanda masih beranggapan bahwa Indonesia sebagai wilayah jajahannya Hindia Belanda.Â
Dua perspektif ini yang menyebabkan Indonesia dan Belanda masih belum dapat dipertemukan oleh Inggris. Hingga akhirnya dari pihak Inggris digantikan oleh Lord Killearn sebagai penengah, kemudian disepakati akan diselengarakanya perundingan Linggarjati, yaitu pertemuan Indonesia dan Belanda dimoderatori Inggris disuatu rumah peristirahatan di selatan Kota Cirebon (kayyis, 2015:221). Perjanjian Linggarjati pada 15 November 1946 pihak Indonesia dan Belanda menemui beberapa kesepakatan tapi perjanjian tersebut cukup lama untuk disepakati karena baru di tanda tangani kedua belah pihak pada 25 Maret 1947 dan selama molornya perjanjian tersebut masih banyak pertempuran kecil.
Pertempuran terjadi di daerah terutama di Jawa Timur antara pasukan Belanda dan Indonesia. Pertempuran kecil tersebut merupakan upaya penyerang Belanda yang tidak lain bertujuan merebut kembali wilayah kekuasaan Belanda. Pertempuran tersebut terjadi di beberapa wilayah strategis di Jawa Timur seperti pelabuhan dan daerah jalur transportasi dari perkebunan menuju pelabuhan. Surabaya sebagai wilayah pelabuhan besar di Jawa Timur sudah dikuasai oleh Belanda, maka Belanda berusaha menguasai daerah yang subur seperti salah satunya Malang. Pertempuran terjadi Karena perbedaan interpretasi terhadap perjanjian Linggarjati terutama mengenai wilayah perbatasan kekuasaan Belanda dan Republik Indonesia.Â
Di saat pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda masih melakukan perundingan. Pasukan Belanda dari Surabaya sudah mulai masuk ke Sidoarjo. Melihat sebagian besar Surabaya sudah dikuasai Inggris, Laskar Hizbullah dan pasukan pertahanan yang lain berfokus menjaga wilayah kekuasaan Indonesia yang terus dipukul mundur. Sebagaian pasukan Indonesia dipukul mundur dari Surabaya hingga ke barat dan mengungsi di Mojokerto dan akhirnya sampai ke Jombang. Sebagian lagi dipukul mundur ke selatan hingga memasuki wilayah Malang. Dalam penelitian ini akan berfokus kepada para pejuang yang dipukul mundur ke selatan Surabaya terutama Hizbullah dan Sabilillah Malang yang masih mencoba mempertahankan Malang.
Pada awalnya masjid Hizbullah merupakan musholla yang di waqaf kan oleh keluarga H. Maksum (Ayundasari. 2018:12). Haji Maksum merupakan seorang saudagar tekstil di Singosari dan juga merupakan ayah dari KH.Masjkur pemimpin tertinggi Sabilillah Malang. H. Maksum dan keluarga merupakan pengusaha sukses di Singosari. Keluarga H. Maksum memiliki pegawai yang cukup banyak sedangkan dilokasi usaha tersebut tidak memiliki tempat ibadah yang memadai. Demi untuk mempermudah ibadah pegawainya maka dibangunlah musholla dan kelak menjadi Masjid Hizbullah. Musholla tersebut sebelum pendudukan Jepang hanya diperuntukan sebagai tempat sholat para pegawai dan keluarga H. Maksum.
Seiring dengan perkembangan waktu musholla tersebut juga menjadi tempat pembelajaran agama bagi warga sekitar. Musholla tersebut kemudian berganti menjadi masjid setelah masa kemerdekaan karena kebutuhan ibadah warga sekitar. Masjid Hizbullah sejak masa Jepang menjadi tempat mengumpulkan pemuda untuk bergabung dalam Laskar Hizbullah. Karena KH.Masykur ditugaskan pimpinan masyumi untuk membentuk Hizbullah Malang pada awal perekrutan anggota. Anggota Hizbullah Malang berasal dari pondok pesantren di wilayah Malang.
 Pada perkembangannya Masyumi melaksanakan Kongres Muslimin Indonesia dengan hasil pembentukan barisan Sabilillah dengan komandannya KH. Masjkur untuk merespon Ultimatum Sekutu pada 31 Oktober 1945. Penunjukan KH. Masjkur dilatar belakangi karena beliau ketua pergerakan pemuda Masyumi. Selain itu KH. Masjkur merupakan menantu KH. Thohir pengasuh Pondok pesantren Bungkuk Singosari. Pondok merupakan salah satu pondok terbesar di Singosari jadi diharapkan dapat mengirim santri untuk bergabung dalam Sabilillah maupun Hizbullah dalam jumlah banyak.
Pasukan Hizbullah yang dilatih merupakan santri dan juga masyarakat yang akan berangkat ke Surabaya pada akhir 1945. Kondisi bangunan masjid semula terbuat dari bangunan semi permanen karena awalnya hanya berupa musholla. Musholla berada di gang kecil disebelah barat pasar Singosari. Pasar Singosari merupakan jalur penting di kecamatan Singosari.
Singosari daerah yang sekarang menjadi kecamatan Singosari berada dibagian utara kabupaten Malang. Berada dibawah kaki gunung Arjuna dan merupakan daerah yang menjadi berbatasan langsung antara Kabupaten dan Kota Malang. Bersebelahan dengan lawang disebelah utara dan Balearjosari Kota Malang disebelah selatan. Belanda pertama kali memasuki Malang melalui Lawang lalu melewati Singosari untuk dapat memasuki Kota Malang. Singosari merupakan daerah yang memiliki banyak pondok pesantren juga terdapat pondok pesantren tertua di Kabupaten Malang yang diasuh oleh mertua KH, Masykur. Maka sangat wajar jika pimpinan TKR Malang saat itu menempatkan Laskar Sabilillah dan Hizbullah menjaga pertahanan di Singosari.
Pasukan Indonesia yang terdiri dari TKR/BKR, Laskar Hizbullah- Sabilillah meski belum tergabung menjadi TNI sudah berkerja sama. Kerja sama terjalin sejak dalam pertahanan mengahadapi serangan Sekutu ketika terjadi pertempuran di Surabaya. Setelah Surabaya berhasil dikuasai ada upaya memperluas wilayah oleh pasukan Belanda mulai dari Sidoarjo hingga Pasuruan. Menghadapi upaya tersebut pasukan Indonesia saling bekerjasama menjaga pertahanan, tetapi tidak hanya bertahan di Pasuruan. Pasukan Laskar Hizbullah bersama pejuang yang lain juga melakukan berbagai strategi gerilya di daerah Lawang dan Singosari.Â
Ketika pasukan Belanda berhasil memperluas wilayah kekuasaan hingga Pasuruan, Belanda kembali melakukan serangan linear mendadak dalam bentuk Agresi Militer I. Pada Agresi militer Belanda I pertempuran linear sangat tidak menguntungkan terutama bagi pasukan Laskar Hizbullah dan Sabilillah yang bermodal kemampuan terbatas. Anggota Laskar Hizbullah dan Sabilillah sebenarnya sudah menguatkan kemampuan bertempur sebelum kedatangan Belanda ke Malang namun karena perbedaan persenjataan tetap saja terjadi ketimpagan kemampuan.
Setelah perang di Surabaya Laskar Hizbullah dan Sabilillah terus berlatih dan menguatkan koordinasi dan kemampuan berperang di Masjid Hizbullah Singosari. Pengembangan kemampuan dilakukan dengan cara berlatih menggunakan senjata dipelataran Masjid yang ketika itu masih berupa musholla. Musholla yang berada disebelah barat Jalan Surabaya - Malang atau sekarang berada di jalan Masjid Desa Pagentan kecamatan Singosari. Para santri anggota Hizbulah juga berlatih kemampuan bela diri dipelataran masjid. Selain dipergunakan sebagai tempat pelatihan masjid Hizbullah juga tempat koordinasi apabila TKR akan menyampaikan strategi dalam menghadapi Belanda dan juga melaporkan koondisi pertempuran saat itu.
keterangan mengenai pelatihan Hizbullah di Masjid Hizbullah didapatkan berdasarkan keterangan Kyai Mashudi. Bentuk bangunan Masjid Hizbullah juga sudah berubah dari sejak awal didirikan maupun dari bentuk ketika Agresi Militer Belanda. Masjid Hizbullah sekarang berdiri dengan bentuk bangunan yang lebih baru dan banyak digunakan sebagai aktifitas ibadah masyarakat sekitar. Kegiatan masjid Hizbullah sekarang juga didominasi kegiatan keagamaan Sekolah yang ada disekitar masjid.
Setelah pada November 1945 dilaksanakan pembentukan Barisan Sabillillah dan pimpinan Sabilillah diserahkan kepada KH. Masjkur. Pimpinan Hizbullah berganti kepada KH. Nawawi Thohir yang merupakan adik ipar KH. Masjkur. Karena dua badan kelaskaran tersebut memiliki perbedaan struktur, maka sabillillah juga memiliki markas yang berbeda dengan Hizbullah. Barisan Sabilillah menempatkan markas di Masjid Sabilillah Kota Malang. Pada awal agresi militer pimpinan hizbullah dan Sabilillah menyatukan koordinasi. Penyatuan Hizbullah merupakan evaluasi dari kekalahan di Surabaya.
Setelah kalah di Surabaya dan terbentuknya MPHS maka Masjid Hizbullah juga menjadi tempat koordinasi kedua badan kelaskaran tersebut. Kondisi pada awal 1947 juga menunjukan akan terjadinya upaya penyerangan oleh Belanda setelah kekuasaan Surabaya oleh Sekutu kepada Belanda. Menanggapi kemungkinan itu komandan tertinggi Hizbullah memutuskan untuk bertempat di Malang selama masa penyerangan Belanda (Sari, Skripsi. 2015: 27). Komandan tertinggi Hizbullah KH. Zainul Arifin selama berada di Malang bertempat tinggal di tepi jalan Singosari. Rumah tersebut sekarang beralih fungsi menjadi pos pengamanan polisi lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Ayuhanafiq. 2013. Garis depan pertempuran laskar hizbullah 1945-1950. Mojokerto : Azza Grafika
Ayundasari, Lutfiah. 2018. KH. Masjkur Dalam Sejarah Pendidikan Islam Modern di Indonesia 1923-1992. Universitas Negeri Malang : UM press
Bayqhuni, Ahmad. 2008. Perjuangan Gerakan Pemuda Islam Indonesia Pada Masa Revolusi Fisik 1945-1949. Skripsi UIN Syarif Hidayattullah JakartaÂ
Bustami, Abdul Latif dan Tim Sejarahwan Tebuireng. 2015. Resolusi Jihad perjuangan Ulama: dari Menegakkan Agama Hingga Negara, Jawa Timur: Pustaka Tebuireng
Benda, Harry J. 1985. The Crescent and The Rising Sun : Indonesian Islam under the japanese occupation 1942-1945, Penerjemah : Â Daniel Dhakidae ; Cet. 2 -- Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya
Choirun, Umi Nisa 2019 Peran KH. Ahyat Halimy Dalam Perjuangan Laskar Hizbullah Mojokerto 1945-1949 Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dien, M. Madjid & Johan Wahyudi, 2014. Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar  Depok : Prenadamedia
Hadi, Nur dan Sutopo. 1997. Perjuangan Total Brigade IV Pada Perang Kemerdekaan Di Karesidenan Malang, Publisher : Malang : Penerbit IKIP Malang
Herlina, Nina. 2020 Metode Sejarah Satya. Historika, Bandung
Hutagulung, Batara R. 2018. Indonesia Tidak Pernah Dijajah. Yogyakarta: Matapadi Presindo
Jauhari, Najib. 2018 Laskar Sabilillah Malang Dalam Perang Kemerdekan Kajian Historis Dan Edukatif. Skripsi. Malang : Universitas Negeri Malang diterbitkan oleh Percetakan Universitas Negeri Malang dalam judul  "KH.MASJKUR : Laskar Sabilillah Dan Heroisme Santri"
Joehanda, Wawan K. 2017 YOGJAKARTA : mereka (pernah) disini desember 1948 juni 1949 Â Yogjakarta : Matapadi
Jumeroh Mulyaningsih & Â Dedeh Nur Hamidah. 2018. Laskar Santri PEJUANG NEGERI: Rekam Jejak Laskar Hizbullah dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya Jurnal Tamaddun. 6(2). 1-30 Dari: https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/article/view/3519
Kholili, Muhammad. 2013. Perjuangan K.H. Malik dalam mempertahankan kemerdekaan di Kota Malang. Skripsi. Malang : IKIP Budi Utomo Malang
Kuntowijaya. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Kuntowijaya. 2003. Metodelogi  Sejarah, Edisi Kedua.Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kayyis, Isno. 2015 Â Perjuangan Laskar Hizbullah di Jawa Timur. Jombang : Pustaka Tebuireng
Latief, Hasyim. 1995. Laskar Hizbullah Berjuang Menegakkan Negara RI, Jakarta :LTNU PBNU.
Leirissa, R.Z. 2004. Charles Tilly dan Study Tentang Revolusi Sosial. Jurnal Sejarah. 6 (1).1-30 Dari: http://jurnal.masyarakatsejarawan.or.id/index.php/js/article/view/198
Nur, Muhammad Kholid. 2017. Studi Tentang Peran Laskar Hizbullah Jombang Pada Peristiwa 10 November 1945 Di Surabaya. Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nasution. Abdul Haris.1978.  Sekitar Perang Kemerdekaan  1945-1950 Jilid II Diplomasi atau bertempur Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA
Nasution. Abdul Haris.1978.  Sekitar Perang Kemerdekaan  1945-1950 Jilid III Diplomasi sambil bertempur Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA
Nasution. Abdul Haris.1978.  Sekitar Perang Kemerdekaan  1945-1950 Jilid IV. Periode Linggarjati. Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA
Nasution. Abdul Haris.1978.  Sekitar Perang Kemerdekaan  1945-1950 Jilid V. Agresi militer Kolonial Belanda I. Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA
Nasution. Abdul Haris.1978.  Sekitar Perang Kemerdekaan  1945-1950 Jilid VI. Perang Gerilya semesta I. Bandung : DISJARAH TNI AD & ANGKASA
Oktorino. Nino. 2019. HEIHO:Barisan pejuang Indonesia yang terlupakan. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Â
Oostindie, Gert  2016 Serdadu  Belanda  di  Indonesia  1945-1950:  Kesaksian  perang  pada  sisi  sejarah  yang  salah  penerjemah:  Susi Moeimam, Nurhayu Santoso, dan Maya Sutedja-Liem; Cet. 1 -- Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; KITLV-Jakarta
Sapto. Ari 2019. Republik Dalam Pusaran Elit Sipil Dan Militer. Yogjakarta : Matapadi
Sartono, dkk . 2013. Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV. Jakarta : Pustaka.
Sari, Indah Nur Eva 2015 Perjuangan Panglima Kh. Zainul Arifin Dalam Organisasi Laskar Hizbullah Tahun 1944-1948. Skripsi, IAIN SMH Banten.
Sjamsuddin, Helius. 1996. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Subhan, Muhammad. 2019. Â Peran Pesantren Tambakberas Sebagai Pusat Laskar Hizbullah Di Jombang Tahun 1944-1948 Skripsi. UIN Sunan Ampel Surabaya
Suratmin. 2017. Perjuangan Laskar Hizbullah dalam pertempuran Surabaya 10 November 1945. Yogjakarta : Matapadi
Sunyoto, Agus. 2017. Fatwa dan Resolusi Jihad: Sejarah Perang Rakyat Semesta Di Surabaya, 10 Nopember 1945. Jakarta : Pustaka Pesantren Nusantara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H