Laskar Hizbullah Malang berangkat ke Surabaya dipimpin oleh KH. Nawawi Thohir dan Abbas Sato dengan Jumlah 168 Pasukan (Jauhari,28;2018). Selain itu oleh Nur hadi & Sutopo, (1997:54) diungkapkan bahwa Pasukan dari Malang yang dikirim pertama kali kali ke Surabaya ada BKR dari resimen 38 kompi Sochifudin yang bertugas sekitar 14 hari di medan pertempuran.
Laskar Hizbullah-Sabillah bertahan mengahadapi serangan Belanda di daerah Lawang dan Singosari. Masjid Hizbullah dulu tempat berkumpul para santri di sekitar Malang ketika pasukan Belanda mulai mengarah ke Malang. Masjid Hizbullah juga digunakan untuk tempat gemblengan atau pembekalan dalam menghadapi Belanda. Belanda dengan persenjataan lengkap menyerang dengan strategi kontak secara langsung (ofensif). Menurut keterangan Bapak Djoemain (2019) dalam upaya menghadang pasukan Belanda Jalan dari Pasuruan menuju Malang. Pasukan Belanda tidak hanya langsung dihadang Pasukan Indonesia yang bertugas di Malang bagian utara yaitu Hizbullah-Sabilillah. Sepanjang jalan juga ditutup dengan barikade benda-benda yang ada dirumah penduduk sekitar
Setelah Agresi Militer Belanda I pemerintah Indonesia melakukan peninggkatan kualitas dan perampingan Struktur melalui pelatihan. Pelatihan di Malang dibagi menjadi  dua di Ngajum untuk calon prajurit TNI sedangkan untuk perwira dilaksanakan di Sumbertangkep Dampit. Pada konsolidasai pertama Hizbulah-Sabillah Malang TNI Teritorial Sunan Giri menjadi TNI-tertorial Brigade XIII Batalion 12,7 dibawah komando KH oemar Maksoem dan TNI Teritorial Sultan Agung menjadi TNI territorial Brigade XIII Batalion 96 dibawah pimpina KH. Dimyati, Brigade XIII merupakan gabungan Kelasakaran di bawah Divisi I Jawa Timur
DAFTAR PUSTAKA
Ayuhanafiq. 2013. Garis depan pertempuran laskar Hizbullah 1945-1950. Mojokerto : Azza Grafika
Bustami, Abdul Latif dan Tim Sejarahwan Tebuireng. 2015. Resolusi Jihad perjuangan Ulama: dari Menegakkan Agama Hingga Negara, Jawa Timur: Pustaka Tebuireng
Benda, Harry J. 1985. The Crescent and The Rising Sun : Indonesian Islam under the japanese occupation 1942-1945, penerjemah :  Daniel Dhakidae ; Cet. 2 – Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya
Hadi, Nur dan Sutopo. 1997. Perjuangan Total Brigade IV Pada Perang Kemerdekaan Di Karesidenan Malang, Publisher : Malang : Penerbit IKIP Malang
Hutagulung, Batara R. 2018. Indonesia tidak pernah dijajah. Yogyakarta: Matapadi Presindo
Jauhari, Najib. 2000 Laskar Sabilillah Malang dalam perang kemerdekan kajian Historis dan edukatif. Skripsi. Malang : Universitas Negeri Malang diterbitkan oleh Percetakan Universitas Negeri Malang dalam judul  “KH.MASJKUR : Laskar Sabilillah Dan Heroisme Santri“
Joehanda, Wawan K. 2017 YOGJAKARTA : mereka (pernah) disini desember 1948 juni 1949 Â Yogjakarta : Matapadi