Namun menurut Yukl, G (2010) Kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial yang melibatkan penggunaan pengaruh secara sengaja untuk menggerakkan orang lain menuju suatu tujuan. Manajemen yang efektif membutuhkan penggunaan gaya kepemimpinan yang berbeda tergantung pada situasi, kemampuan beradaptasi untuk berubah dan masa depan yang jelas.
Dari kedua definisi para ahli tersebut, penulis menyimpulkan bahwa, kepemimpinan itu di mana seseorang dapat memiliki kontrol terhadap dirinya, dan akan hal itu ia dapat mempengaruhi orang lain dalam segala tindakannya. Menguasai diri adalah kunci dari kepemimpinan itu sendiri, karena dengan memiliki kendali penuh atas dirinya, seorang pemimpin dapat memberikan inspirasi, arahan, dan motivasi yang dibutuhkan oleh kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin yang mampu mengendalikan perasaan dan emosi, mengambil keputusan dengan bijak, dan bertindak dengan integritas akan menciptakan pengaruh positif pada tim dan organisasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu, pengembangan kepemimpinan yang baik tidak hanya melibatkan keterampilan teknis dan strategi manajemen, tetapi juga pengembangan pribadi yang meliputi kemampuan menguasai diri, empati, dan kepekaan terhadap kebutuhan dan harapan kelompoknya.
Kenapa Dibutuhkan Kepemimpinan?
Kepemimpinan ada karena manusia membutuhkan arah, manusia membutuhkan tujuan. Oleh karena itu hadirlah sebuah kepemimpinan, di mana seseorang dapat menunjukkan arah, memberi tujuan, memberi alasan, agar kelompoknya dapat menuju tujuan akhir yang sudah ditetapkan. Pemimpin yang baik akan membimbing dan memotivasi anggota timnya untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan tersebut. Mereka juga akan memberikan alasan yang jelas mengapa tujuan tersebut penting dan bagaimana cara mencapainya. Kepemimpinan juga terkait dalam pengambilan keputusan, memecahkan masalah, dan memimpin dengan contoh yang baik. Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan kepercayaan dan keandalan dalam mengambil keputusan yang bijak dan bertanggung jawab, serta mengatasi hambatan dan tantangan yang mungkin dapat saja muncul dalam mencapai tujuan.
Seorang pemimpin harus berperan aktif dalam pelaksanaan tugasnya dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Kepemimpinan yang baik membutuhkan kemampuan untuk mendengarkan, memahami, dan menanggapi kebutuhan anggota tim. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu membangun hubungan yang baik dengan  timnya dan memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan juga hadir karena rasa percaya diri dan kemampuan untuk menangani situasi apa pun. Seorang pemimpin yang kurang percaya diri dan merasa tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik akan mengalami kesulitan. Seorang pemimpin yang percaya diri dan mampu menunjukkan kemampuannya memperoleh dukungan dan kepercayaan dari timnya, sehingga mereka lebih termotivasi untuk mencapai tujuan bersama. Namun, terlalu percaya diri juga bisa menjadi masalah jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang baik harus mampu menjaga keseimbangan antara kepercayaan dirinya dengan kemampuannya. Seorang pemimpin yang baik juga harus mampu mengakui kelemahan dan kesalahannya serta memperbaiki diri melalui pembelajaran dan pengalaman masa lalu. Kepemimpinan yang sukses dapat dicapai melalui perpaduan antara kepercayaan diri, keterampilan, pengetahuan dan kemampuan yang baik.
Peran Ego Manusia Dalam Kepemimpinan
Di dalam batin manusia, akan selalu ada suara yang memanggil, seakan membutuhkan sesuatu yang lebih. Dalam hal ini ego manusia merupakan salah satu sifat manusia yang seperti pisau bermata dua. Ego akan selalu mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang lebih, entah itu dalam hal memiliki prinsip, tujuan, koneksi, dan lain sebagainya. Akan hal itu manusia selalu memiliki rasa lapar. Rasa lapar akan melakukan sesuatu itulah yang membuat diri kita sebagai manusia akan merasa percaya terhadap dirinya, karena ia yakin kalau ia sedang 'lapar', dan salah satu cara untuk menjawab rasa lapar tersebut adalah dengan melakukan sesuatu. Oleh karena itu, hal ini akan berkaitan dengan kepemimpinan itu sendiri, adanya hasrat untuk selalu melakukan hal yang lebih, dan selalu ingin memiliki kontrol atau kendali atas dirinya maupun orang lain.
Namun, keinginan untuk berbuat lebih juga bisa menjadi bumerang jika tidak dikelola dengan baik. Ego yang tidak terkendali dapat membuat seseorang terlalu berambisi atau bahkan mengorbankan orang lain untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penting bagi seorang pemimpin untuk mengendalikan egonya dan menggunakannya untuk memotivasi dirinya sendiri dan anggota timnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin yang dapat mengendalikan egonya memberi contoh bagi anggota timnya dan memotivasi mereka untuk menjadi lebih produktif dan efisien. Selain itu, seorang pemimpin yang baik harus bisa membantu anggota timnya mengatasi ego masing-masing agar tidak terjebak dalam pola pikir yang merugikan diri sendiri atau orang lain. Dengan demikian, seorang pemimpin yang baik tidak hanya memimpin dirinya sendiri, tetapi juga dapat membantu orang lain mencapai potensi terbaiknya.
Bagaimana Kepemimpinan Bisa Dibilang Sukses?
Menurut Stephen Covey dalam bukunya yang berjudul "The 7 Habits of Highly Effective People" (2004), terdapat beberapa kebiasaan yang dapat membantu seseorang menjadi pemimpin yang baik. Berikut adalah di antaranya.
1. Berkomunikasi dengan baik
Seorang pemimpin yang baik harus mampu berkomunikasi dengan baik. Ini termasuk mendengarkan dengan cermat, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan berbicara dengan jelas.
2. Memiliki kepercayaan diri
Seorang pemimpin harus yakin dengan kemampuan dan keputusannya. Rasa percaya diri yang baik dapat membantu memotivasi bawahan dan memberi mereka rasa aman.
3. Adil dalam memperlakukan orang lain
Pemimpin yang baik harus adil ketika berhadapan dengan orang lain. Ini termasuk memperlakukan semua orang secara setara dan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan mereka.