Mohon tunggu...
farsya octavizzanie kareff
farsya octavizzanie kareff Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Telkom University

Halo! Nama saya Farsya Octavizzanie, seorang mahasiswa semester 3 di Fakultas Komunikasi Telkom University. Seiring dengan perjalanan akademis saya, saya menemukan minat dan kecintaan pada dunia komunikasi. Saat ini, saya tengah mengeksplorasi berbagai aspek ilmu komunikasi untuk memperkaya pemahaman saya tentang bidang ini. Di luar kegiatan akademis, saya adalah seorang penggemar komik, khususnya yang berkisah tentang horor dan thriller. Hobi ini menjadi pelarian saya dari rutinitas sehari-hari, dan saya menikmati ketegangan dan kejutan yang ditawarkan oleh cerita-cerita yang menggigit dari genre ini. Salah satu penulis komik favorit saya adalah Junji Ito, yang dikenal karena karyanya yang unik dan atmosfir horornya yang mendalam. Kecintaan saya pada dunia komunikasi juga mencakup ketertarikan terhadap sejarah dan kekayaan budaya Indonesia. Dengan demikian, saya memiliki rencana untuk menyajikan sejarah barang antik Indonesia sebagai bentuk ekspresi ketertarikan saya terhadap benda-benda jadul yang menyimpan cerita dan nilai historis. Saya berharap dapat menggabungkan minat saya dalam literasi dengan eksplorasi sejarah budaya, menciptakan konten yang informatif dan menghibur sekaligus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Sejarah Otopet di Indonesia, Penemuan Awal hingga Tren Masa Kini

11 November 2023   01:31 Diperbarui: 12 November 2023   19:05 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.decathlon.co.id/en/p/classic-scooters/12329-47547-town-7-xl-adult-scooter-light-green.html

Evaluasi terhadap penggunaan otopet di Indonesia mencakup beberapa aspek. Pertama, otopet dianggap sebagai solusi transportasi yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar dan tidak menghasilkan polusi udara. Kedua, otopet memberikan kontribusi positif terhadap mobilitas kota dengan kemampuan manuvernya yang baik. Namun, ada juga beberapa isu terkait keselamatan pengguna otopet, terutama di jalan raya yang padat.

Otopet tradisional dan modern memiliki beberapa perbedaan signifikan dalam komponen utamanya. Berikut adalah perbandingan antara komponen utama otopet tradisional dan modern:

Otopet Tradisional:

1. Bahan dan Struktur:

   - Bahan:

     Otopet tradisional umumnya terbuat dari bahan sederhana seperti kayu atau logam ringan.

   - Struktur:

     Strukturnya cenderung lebih sederhana dan tidak memiliki banyak fitur tambahan. Otopet tradisional seringkali hanya terdiri dari satu papan dengan roda di bagian bawahnya.

2. Roda:

   - Jumlah dan Tipe:

     Otopet tradisional biasanya memiliki dua roda yang lebih kecil dibandingkan otopet modern. Roda umumnya terbuat dari bahan karet atau kayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun