Media sosial menghasilkan efek dopamin pada penggunanya karena setiap notifikasi, seperti suka atau menyebutkan, memberikan dorongan dopamin sehingga menyebabkan individu merasakan kesenangan. Dopamin adalah hormon yang berhubungan dengan perasaan senang. Menurut Journal of education, Humanities and social sciences “Adiksi dapat memberikan kepuasan langsung kepada pengguna, kemudian dopamin akan dihasilkan sehingga pengguna akan kesulitan untuk berhenti. Aplikasi berbentuk video pendek cocok dengan proses ini, maka dewasa atau remaja, mereka akan mengalami adiksi”. Otak akan menganggap bahwa mengakses media sosial adalah aktivitas yang baik ketika tubuh memproduksi dopamin secara berlebihan. Akibatnya, otak mengartikan aktivitas ini sebagai hal menyenangkan yang perlu dilakukan kembali atau berulang-ulang.
FOMO (Fear Of Missing Out)
FOMO (Fear of Missing Out) adalah sindrom yang menggambarkan ketakutan seseorang akan ketinggalan informasi atau tren terkini. Kondisi ini membuat individu terus-menerus membuka media sosial, yang saat ini menjadi pusat informasi utama. Orang dengan FOMO cenderung merasa khawatir jika tidak mengikuti perkembangan terbaru, sehingga mereka sering memeriksa media sosial meskipun tidak ada kebutuhan mendesak.
Dampak Negatif Kecanduan Media Sosial
Adapun dampak negatif dari kecanduan media sosial antara lain adalah:
Kesehatan Mental:
Peningkatan risiko stres, kecemasan, dan depresi.Produktivitas:
Waktu terbuang sehingga mengurangi fokus pada tugas penting.Hubungan Sosial:
Interaksi dunia nyata terganggu.- Kesehatan Fisik: Gangguan tidur dan masalah postur tubuh akibat penggunaan gawai yang berlebihan
Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial
Setelah mengetahui apa yang menjadi penyebab seseorang kecanduan media sosial dan dampak buruk kecanduan media sosial, Pada bagian ini akan diberikan beberapa tips agar pembaca bisa terlepas dari kecanduan media sosial:
Menyadari Dampak dari Media Sosial