Mohon tunggu...
Farrel GalihSH
Farrel GalihSH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro Departemen Teknik Geologi 2018

"Workhard, be better everyday"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Pengetahuan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah dari Warga di Kelurahan Jangli

5 Agustus 2021   20:53 Diperbarui: 6 Agustus 2021   22:45 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kota Semarang (Source : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)

Tembalang (05/08) -- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh setiap mahasiswa Universitas Diponegoro. Pada program KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021 yang dilaksanakan dari tanggal 30 Juni-12 Agustus 2021 ini mengambil tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata".

Salah satu perwujudan tema tersebut yaitu melakukan sosialisasi mengenai mitigasi bencana gerakan tanah yang terdapat di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Sosialisasi mitigasi gerakan tanah perlu dilakukan karena wilayah Kelurahan Jangli memiliki topografi wilayah yang berbukit dan berlereng sehingga mengindikasikan adanya potensi gerakan tanah. Indikasi tersebut juga diperkuat dengan data Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kota Semarang yang dipublikasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Pada peta tersebut menunjukkan bahwa wilayah Kelurahan Jangli terbagi dalam tiga kategori antara lain Zona Kerentanan Gerakan Tanah Rendah, Menengah, hingga Tinggi.

Salah satu faktor pemicu gerakan tanah adalah air. Berdasarkan data curah hujan Stasiun Gunung Pati-46 dari tahun 2009-2015 menunjukkan bahwa tingkat curah hujan Kota Semarang didominasi curah hujan ekstrem (>150 mm/hari) terutama dari bulan November-Mei. Curah hujan yang tinggi ini dapat meningkatkan potensi terjadi gerakan tanah.

Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Kota Semarang tahun 2009-2015 (Source : Data Stasiun Gunung Pati-46)
Rata-Rata Curah Hujan Bulanan Kota Semarang tahun 2009-2015 (Source : Data Stasiun Gunung Pati-46)

Hal ini diperkuat dengan data bencana alam yang pernah terjadi di Kelurahan Jangli di mana gerakan tanah/longsor menjadi salah satu bencana alam yang telah beberapa kali terjadi sehingga perlu adanya pemahaman mitigasi gerakan tanah bagi warga Kelurahan Jangli.

Dalam rangka memberikan pemahaman kepada warga di Kelurahan Jangli mengenai mitigasi bencana gerakan tanah maka dilakukan sosialisasi secara daring dalam bentuk video Youtube sehingga warga dapat lebih memahami penjelasan dan ilustrasi yang disampaikan. Tujuan dari sosialisasi tersebut yaitu supaya warga di Kelurahan Jangli dapat mengetahui upaya pencegahan maupun penanggulangan bencana gerakan tanah.

Link Video 

Penulis : Farrel Galih Sasangka Herlambang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun