Peserta kuliah pengabdian R-16 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengadakan sosialisasi vermikompos dan POC di desa Wiyu kecamatan pacet pada jum at (19/1). Para penduduk desa dan dusun wiyu bersama pengurus diberi sosialisasi berupa mengajarkan mengubah sampah rumah tangga menjadi pupuk untuk ladang dan sawah petani desa wiyu . Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah dengan metode sederhana sedangkan pupuk organik cair (POC) adalah larutan dari hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, limbah agroindustri, kotoran hewan, dan kotoran manusia yang memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara. Dan kita juga menghadirkan narasumber dosen dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya  dengan narasumber Dr. Ir. Tri Mujoko M.,P. untuk memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada penduduk desa Wiyu
Peserta pengabdian R-16 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya tidak hanya memberikan sosialisasi mengenai POC dan Vermikompos justru peserta KKN R-16 mempunyai program kerja sampingan atau sub proker yang terbagi menjadi 11 sub proker, di antaranya yaitu: pembuatan eco print, pembuatan makanan jepang dengan cita rasa khas local, dan lain sebagainya. Salah satu sub proker yaitu pembuatan makanan jepang dengan cita rasa khas local, mengadakan pelatihan kepada ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dan karang taruna di desa wiyu pada kamis (18/1). Para pelaku usaha dibekali pelatihan pembuatan (onigiri), (sushi), (mochi).
Kegiatan yang bertempat di Balai Desa Wiyu tersebut dihadiri oleh ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dan karang taruna, dan disampaikan oleh team sub proker kelompok 10 dan materi disampaikan melalui power point (PPT) yang berisi katalog pembuatan makanan jepang yang ingin di buat. Dengan adanya pelatihan pembuatan makanan jepang akan membuat para penduduk desa Wiyu akan memiliki ide untuk di jual dan bisa menjadi salah satu identitas dari desa Wiyu itu sendiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan produk mancanegara supaya warga desa wiyu bisa menggali lebih jauh negara negara yang bisa di ambil budaya, makanan, dan lain sebagainya untuk di modifikasi dengan kearifan local. Untuk kasus sub proker kelompok 10 ini, akan membuat makanan jepang berisikan isian local atau yang ada di daerah masing masing, supaya memiliki harga yang relative terjangkau dan dengan mudah dijangkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H