Mohon tunggu...
Farrel Danendra
Farrel Danendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Massa dan Pola Isu Sosial di Era Digital: Mencari Solusi di Tengah Keterbukaan Informasi

27 Desember 2024   21:55 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Media Massa dan Pola Isu Sosial di Era Digital: Mencari Solusi di Tengah Keterbukaan Informasi

Di zaman serba digital ini, cara kita mengakses, memproses, dan merespons isu-isu sosial berubah drastis. Berita tentang perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan hak asasi manusia sekarang bisa menyebar luas dalam hitungan detik. Media massa, baik yang tradisional maupun digital, jadi pusat utama untuk membentuk opini publik. Tapi, di tengah akses yang makin mudah, tantangan seperti misinformasi, polarisasi, dan ketidakadilan dalam representasi tetap ada. Artikel ini mencoba mengupas pola isu sosial di media massa, dampaknya pada masyarakat, dan langkah-langkah untuk membangun ekosistem media yang lebih sehat.

Ketimpangan Sosial dan Ekonomi

Ketimpangan pendapatan, akses ke pendidikan, dan layanan kesehatan sering jadi pembahasan utama, terutama setelah pandemi COVID-19 yang makin memperjelas jurang antara si kaya dan si miskin. Media sering kali memanfaatkan narasi yang bikin orang tersentuh, tapi jarang memberikan solusi konkret. Selain itu, banyak pemberitaan yang kurang membahas kebijakan struktural yang seharusnya jadi inti perbaikan. Akhirnya, masyarakat hanya terjebak dalam lingkaran informasi yang mengulang masalah tanpa ada arah perubahan.

Krisis Lingkungan

Perubahan iklim, deforestasi, dan pencemaran jadi topik besar di berbagai platform. Meskipun berita-berita ini cukup masif, efeknya terhadap kebijakan nyata masih minim. Kampanye lingkungan sering hanya menyentuh permukaan masalah tanpa benar-benar membahas solusi mendalam. Media harusnya lebih aktif mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah lokal, gaya hidup ramah lingkungan, dan kolaborasi yang bisa bikin perubahan nyata.

Hak Asasi Manusia

Diskriminasi rasial, hak gender, dan perlindungan untuk kelompok minoritas terus jadi perbincangan hangat. Media sering dijadikan wadah oleh masyarakat untuk mengungkapkan ketidakadilan yang mereka alami. Sayangnya, fokus pemberitaan kadang lebih ke aspek sensasional daripada memberikan solusi. Padahal, cerita tentang individu atau komunitas yang berhasil menghadapi ketidakadilan bisa jadi inspirasi besar buat orang lain.

Misinformasi dan Polarisasi

Munculnya berita palsu dan bias dalam pemberitaan membuat masyarakat makin sulit memahami isu sosial. Polarisasi, khususnya di media sosial, menciptakan jurang yang makin lebar di antara berbagai kelompok masyarakat. Contohnya, perdebatan soal vaksin COVID-19 jadi bukti nyata bagaimana misinformasi bisa memperburuk ketegangan sosial. Algoritma media sosial juga sering memperkuat polarisasi dengan hanya menyodorkan konten yang sesuai dengan pandangan pengguna.

Peran Media Massa dalam Membentuk Pandangan Publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun