" Nggak papa, aku cuma kangen ajaa. "
" Kan tadi baru keluar bareng, masa udah kangen lagi ."
" Ya nggak papa sih, yaudah aku matiin, aku mau tidur, gutnait. "
" Yaelah gini doang telponnya, yaudah gutnait. "
Setelah aku mematikan telepon yang percakapannya agak aneh, aku pun ganti baju dan membaringkan tubuh di kasur lalu istirahat.
Kejadian hari ini membuatku semakin tak bisa melupakan Chelsea dari pikiranku. Sampai-sampai aku terbawa mimpi saat tidur dan selalu teringat wajahnya dan senyumannya yang cantik dan manis itu. Aku semakin cinta kepada nya dan setiap hari, aku berangkat sekolah pun memikirkannya. Bahkan setiap hari kami berdua video call. Malam minggu aja aku keluar terus sama Chelsea. Semakin lama aku dan Chelsea tak bisa dipisahkan, dan 10 tahun kemudian, aku dan Chelsea resmi secara gereja dan hukum untuk menikah. Kami melakukan resepsi pernikahan dengan mewah dan mengundang banyak orang serta keluarga untuk menghadiri acara pernikahanku dengan istri ku tercinta. 5 tahun setelah nya, kami memiliki 3 anak yang ganteng dan cantik, tentu wajah mereka bertiga ganteng nya dari papanya dan cantiknya dari mamanya. Kami hidup bahagia dengan keluarga kecil beranggotakan 5 orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H